Stefie Jantje Nuhujanan Ungkap Perbedaan Merupakan Sumber Kekuatan Dahsyat
pada tanggal
23 Agustus 2019
PONTIANAK, LELEMUKU.COM - Perbedaan bukan untuk diperdebatkan. Perbedaan suku, agama, keyakinan, bahasa, kebudayaan dan lain sebagianya merupakan sumber kekuatan yang sangat dahsyat apabila diikat dan direkatkan dengan dasar negara kita Pancasila. Hal ini dikatakan oleh Dandim 1207/Berdiri Sendiri, Kolonel Arm Stefie Jantje Nuhujanan, S.I.P. dalam sambutan yang dibacakan Kasdim 1207/BS, Letkol Inf Hardi Dharmawan pada acara Komunikasi Sosial Cegah Tangkal Radikalisme dan Separatisme di aula Makodim 1207 /BS, Jalan Gusti Sulung Lelanang, Pontianak pada Kamis (22/08/2019) pagi.
Dikatakan juga oleh Dandim 1207/BS bahwa jauh sebelum negara ini merdeka, perbedaan memang sudah ada, sejak abad 14 jaman kejayaan kerajaan Majapahit sudah menggunakan semboyan yang diambil dari kitab Sutasoma "Bhineka Tunggal Ika" Tan Hana Dharma Mangrwa" Yang artinya berbeda beda tapi satu jua, tidak ada keraguan dalam kebenaran.
"Jangan mudah terprovokasi dengan berita hoaks yang sengaja dibuat untuk memecah belah bangsa. Issue SARA memang sangat sensitif dan sangat mudah untuk memancing ketersinggungan dan kemarahan pemeluknya," tegas Dandim 1207/BS.
Untuk itu Ia mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk bersatu sehingga pihak-pihak yang menghendaki Indonesia hancur akan sulit menembus persatuan dan kesatuan kita. Diingatkan oleh Dandim 1207/BS karena perpecahan dan permusuhan diantara kita, Belanda berhasil menjajah selama 350 tahun dan Jepang 3,5 tahun.
"Dengan pertemuan dan silaturahmi ini hendaknya dapat dijadikan wahana untuk lebih mengakrabkan komponen bangsa, semua tokoh tokoh yang ada diseluruh lapisan masyarakat, khususnya diwilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kuburaya," harap Kolonel Arm Stefie Jantje Nuhujanan, S.I.P.
Disampaikan olehnya, kegiatan Komunikasi Sosial cegah tangkal radikalisme dan separatisme merupakan salah satu metode Pembinaan Teritorial yang menjadi wahana untuk mencapai kesepakatan dan kesamaan persepsi tentang pemberdayaan wilayah pertahanan di darat kepada seluruh komponen bangsa termasuk tokoh masyarakat,
Dandim menambahkan, komunikasi sosial cegah Tangkal Radikalisme dan sparatisme merupakan cara untuk menumbuhkan kepedulian serta kepekaan terhadap berbagai aspek di bidang geografi, demografi dan kondisi sosial. Oleh karenanya agar dalam pelaksanaan komunikasi sosial tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan yang diharapkan, maka seluruh tokoh masyarakat dan prajurit Kodim 1207 /BS harus memahami pokok pokok penyelenggaraan kegiatan ini.
Kegiatan Komunikasi Sosial cegah tangkal radikalisme dan separatisme yang digelar Kodim 1207/BS dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh adat, cendekiawan, mahasiswa dan pelajar dari Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. (Pendam12)
Dikatakan juga oleh Dandim 1207/BS bahwa jauh sebelum negara ini merdeka, perbedaan memang sudah ada, sejak abad 14 jaman kejayaan kerajaan Majapahit sudah menggunakan semboyan yang diambil dari kitab Sutasoma "Bhineka Tunggal Ika" Tan Hana Dharma Mangrwa" Yang artinya berbeda beda tapi satu jua, tidak ada keraguan dalam kebenaran.
"Jangan mudah terprovokasi dengan berita hoaks yang sengaja dibuat untuk memecah belah bangsa. Issue SARA memang sangat sensitif dan sangat mudah untuk memancing ketersinggungan dan kemarahan pemeluknya," tegas Dandim 1207/BS.
Untuk itu Ia mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk bersatu sehingga pihak-pihak yang menghendaki Indonesia hancur akan sulit menembus persatuan dan kesatuan kita. Diingatkan oleh Dandim 1207/BS karena perpecahan dan permusuhan diantara kita, Belanda berhasil menjajah selama 350 tahun dan Jepang 3,5 tahun.
"Dengan pertemuan dan silaturahmi ini hendaknya dapat dijadikan wahana untuk lebih mengakrabkan komponen bangsa, semua tokoh tokoh yang ada diseluruh lapisan masyarakat, khususnya diwilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kuburaya," harap Kolonel Arm Stefie Jantje Nuhujanan, S.I.P.
Disampaikan olehnya, kegiatan Komunikasi Sosial cegah tangkal radikalisme dan separatisme merupakan salah satu metode Pembinaan Teritorial yang menjadi wahana untuk mencapai kesepakatan dan kesamaan persepsi tentang pemberdayaan wilayah pertahanan di darat kepada seluruh komponen bangsa termasuk tokoh masyarakat,
Dandim menambahkan, komunikasi sosial cegah Tangkal Radikalisme dan sparatisme merupakan cara untuk menumbuhkan kepedulian serta kepekaan terhadap berbagai aspek di bidang geografi, demografi dan kondisi sosial. Oleh karenanya agar dalam pelaksanaan komunikasi sosial tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan yang diharapkan, maka seluruh tokoh masyarakat dan prajurit Kodim 1207 /BS harus memahami pokok pokok penyelenggaraan kegiatan ini.
Kegiatan Komunikasi Sosial cegah tangkal radikalisme dan separatisme yang digelar Kodim 1207/BS dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh adat, cendekiawan, mahasiswa dan pelajar dari Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. (Pendam12)