Stefie Tjanje Nuhujanan Buka Program Penguatan Pendidikan Karakter di Kubu Raya
pada tanggal
01 Agustus 2019
SUNGAI RAYA, LELEMUKU.COM - Panglima Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab diwakili oleh Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1207/BS, Kolonel Arm Stefie Tjanje Nuhujanan bersama Direktur Pembinaan SMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, DR Poppy Dewi Puspitawati membuka Kegiatan Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui Kegiatan Pendidikan Pancasila dan Bela Negara bagi Pelajar SMP se-Kota Pontianak dan se-Kubu Raya tahun 2019 di Lapangan Apel Makodam XII/Tpr pada Selasa (30/07/2019).
Pembukaan Kegiatan Program Penguatan Pendidikan Karakter ditandai dengan pengalungan tanda peserta oleh Dandim 1207/BS dan Direktur Pembinaan SMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI kepada perwakilan peserta dan pendukung.
Kegiatan Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara diikuti sebanyak 400 peserta dari SMP di Kota Pontianak dan 100 peserta dari SMP di Kabupaten Kubu Raya
Pangdam XII/Tpr, Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab dalam sambutannya yang dibacakan Dandim 1207/BS, Kolonel Arm Stefie Tjanje Nuhujanan atas nama pribadi dan Kodam XII/Tpr mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan serta kerja sama yang telah terjalin selama ini.
“Antara Kodim 1207/BS dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam rangka HUT Kodam XII/Tpr dan HUT ke-74 Kemerdekaan RI,” ucapnya.
Ia berharap, kegiatan dapat berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Perlu ketahui bersama, bahwa kebijakan pimpinan TNI AD bidang teritorial adalah melaksanakan penataran kader Bela Negara yang bertujuan untuk membina dan membentuk generasi muda Bangsa Indonesia berkepribadian, berakhlak mulia, disiplin, terampil, memiliki rasa cinta tanah air dan mempererat Kebhinekatunggalikaan.
“Juga melaksanakan kegiatan Wawasan Kebangsaan kepada komponen masyarakat di lingkungan pendidikan, pemukiman dan pekerjaan guna membentuk masyarakat agar memiliki semangat cinta tanah air dan Bela Negara,” ujarnya menjelaskan.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi kegiatan Program Penguatan Pendidikan Karakter melalui kegiatan Pendidikan Pancasila dan Bela Negara bagi Pelajar SMP se-Kota Pontianak yang dilaksanakan sekarang ini, sehingga akan tertanam nilai-nilai Pancasila, mempunyai Wawasan Kebangsaan yang baik dan Kesadaran Bela Negara sejak dini dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.
“Pendidikan karakter memiliki hubungan yang sangat erat dengan pendidikan moral, yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik berupa pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya,” tuturnya.
Pada kegiatan ini, peserta didik akan menerima beberapa materi yang akan menuntun kepada lima karakter dasar yang mesti dipunyai seorang siswa, yaitu religius, nasionalis, integritas, mandiri dan gotong royong. Dengan mempunyai karakter-karakter tersebut, diharapkan para peserta didik akan tumbuh menjadi generasi emas yang tangguh, cerdas dan berkarakter.
“Diharapkan pada akhirnya nanti, setiap para pelajar dapat terus memelihara dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila, Wawasan Kebangsaan dan kesadaran Bela Negara dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Sehingga nantinya akan terbentuk karakter yang positif sebagai kemampuan awal bela negara secara fisik, mempunyai sikap mental yang baik, rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara serta setia kepada Pancasila sebagai Ideologi Negara,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), DR Poppy Dewi Puspitawati, menyebut Bela Negara adalah bentuk kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pembelaan
“Negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi segenap warga negara sesuai kemampuan dan profesinya. Bela negara jika secara fisik dilakukan dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan negara dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara,” kata Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), DR Poppy Dewi Puspitawati.
DR Poppy Dewi Puspitawati, menjelaskan dalam rangka meningkatkan rasa cinta terhadap negara Indonesia, maka Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Dikdasmen Kemdikbud berupaya keras untuk melaksanakan program-program yang mengarah pada upaya pembelaan kepada negara, pengenalan terhadap aparat negara atausejenisnya salah satu program kegiatan yang dilakukan adalah Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara.
“Ini adalah merupakan bagian dari Penguatan Pendidikan Karakter bagi Peserta didik Sekolah Menengah Pertama Kegiatan Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara tahun 2019 bekerjasama dengan Markas Besar TNI,” ujar Direktur Pembinaan SMP Kemendikbud RI, DR Poppy Dewi Puspitawati. (Pendam12)
Pembukaan Kegiatan Program Penguatan Pendidikan Karakter ditandai dengan pengalungan tanda peserta oleh Dandim 1207/BS dan Direktur Pembinaan SMP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI kepada perwakilan peserta dan pendukung.
Kegiatan Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara diikuti sebanyak 400 peserta dari SMP di Kota Pontianak dan 100 peserta dari SMP di Kabupaten Kubu Raya
Pangdam XII/Tpr, Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab dalam sambutannya yang dibacakan Dandim 1207/BS, Kolonel Arm Stefie Tjanje Nuhujanan atas nama pribadi dan Kodam XII/Tpr mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan serta kerja sama yang telah terjalin selama ini.
“Antara Kodim 1207/BS dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dalam rangka HUT Kodam XII/Tpr dan HUT ke-74 Kemerdekaan RI,” ucapnya.
Ia berharap, kegiatan dapat berjalan dengan tertib dan lancar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Perlu ketahui bersama, bahwa kebijakan pimpinan TNI AD bidang teritorial adalah melaksanakan penataran kader Bela Negara yang bertujuan untuk membina dan membentuk generasi muda Bangsa Indonesia berkepribadian, berakhlak mulia, disiplin, terampil, memiliki rasa cinta tanah air dan mempererat Kebhinekatunggalikaan.
“Juga melaksanakan kegiatan Wawasan Kebangsaan kepada komponen masyarakat di lingkungan pendidikan, pemukiman dan pekerjaan guna membentuk masyarakat agar memiliki semangat cinta tanah air dan Bela Negara,” ujarnya menjelaskan.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi kegiatan Program Penguatan Pendidikan Karakter melalui kegiatan Pendidikan Pancasila dan Bela Negara bagi Pelajar SMP se-Kota Pontianak yang dilaksanakan sekarang ini, sehingga akan tertanam nilai-nilai Pancasila, mempunyai Wawasan Kebangsaan yang baik dan Kesadaran Bela Negara sejak dini dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.
“Pendidikan karakter memiliki hubungan yang sangat erat dengan pendidikan moral, yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik berupa pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya,” tuturnya.
Pada kegiatan ini, peserta didik akan menerima beberapa materi yang akan menuntun kepada lima karakter dasar yang mesti dipunyai seorang siswa, yaitu religius, nasionalis, integritas, mandiri dan gotong royong. Dengan mempunyai karakter-karakter tersebut, diharapkan para peserta didik akan tumbuh menjadi generasi emas yang tangguh, cerdas dan berkarakter.
“Diharapkan pada akhirnya nanti, setiap para pelajar dapat terus memelihara dan mempraktikkan nilai-nilai Pancasila, Wawasan Kebangsaan dan kesadaran Bela Negara dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Sehingga nantinya akan terbentuk karakter yang positif sebagai kemampuan awal bela negara secara fisik, mempunyai sikap mental yang baik, rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara serta setia kepada Pancasila sebagai Ideologi Negara,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), DR Poppy Dewi Puspitawati, menyebut Bela Negara adalah bentuk kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pembelaan
“Negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi segenap warga negara sesuai kemampuan dan profesinya. Bela negara jika secara fisik dilakukan dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh, secara non-fisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan negara dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara,” kata Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), DR Poppy Dewi Puspitawati.
DR Poppy Dewi Puspitawati, menjelaskan dalam rangka meningkatkan rasa cinta terhadap negara Indonesia, maka Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Dikdasmen Kemdikbud berupaya keras untuk melaksanakan program-program yang mengarah pada upaya pembelaan kepada negara, pengenalan terhadap aparat negara atausejenisnya salah satu program kegiatan yang dilakukan adalah Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara.
“Ini adalah merupakan bagian dari Penguatan Pendidikan Karakter bagi Peserta didik Sekolah Menengah Pertama Kegiatan Asistensi Pendidikan Pancasila dan Bela Negara tahun 2019 bekerjasama dengan Markas Besar TNI,” ujar Direktur Pembinaan SMP Kemendikbud RI, DR Poppy Dewi Puspitawati. (Pendam12)