Trauma Healing Kembalikan Semangat Anak-Anak Halsel di Tempat Pengungsian
pada tanggal
01 Agustus 2019
LABUHA, LELEMUKU.COM - Selain pemberian bantuan logistik dan pelayanan kesehatan bagi para pengungsi, Satgas Gulbencal juga melaksanakan kegiatan trauma healing khususnya bagi anak-anak di tempat pengungsian.
Kegiatan trauma healing atau penyembuhan efek traumatis pasca bencana alam merupakan salah satu hal yang sangat vital guna mengembalikan semangat dan mental khususnya pada anak-anak, untuk itu Tim Trauma Healing Sagtas Gulbencal yang terdiri dari unsur TNI, Psikiater, Dokter, Crisis Center hingga tim relawan disebar di seluruh tempat pengungsian.
Dalam proses trauma healing biasanya dilakukan dengan metode mendongeng, bernyanyi hingga bermain yang mengalihkan fikiran anak-anak untuk melupakan kejadian bencana yang mereka alami, selain itu dalam trauma healing diselipkan edukasi tentang bagaimana dalam bersikap saat terjadi bencana alam seperti untuk melindungi kepala, tidak panik, menghindari bangunan dan berkumpul dilapangan yang dikemas dalam sebuah nyanyian yang mudah diingat.
Selain itu juga tim dibekali dengan berbagai alat bermain seperti bola sepak, boneka hingga alat mainan yang nantinya diaharapkan dapat mengobati efek traumatis dengan cara bermain.
Seperti halnya disampaikan Dansatgas Gulben Kolonel Inf Endro Satoto, S.I.P., M.M., menyampaikan bahwa kegiatan trauma healing ini merupakan salah satu yang vital dalam mengembalikan mental dan semangat masyarakat, agar mereka segera kembali ke perkampungan serta dapat beraktifitas seperti sediakala untuk itu tim-tim telah kita bagi dan sebar ke seluruh tempat pengungsian. (Penrem152)
Kegiatan trauma healing atau penyembuhan efek traumatis pasca bencana alam merupakan salah satu hal yang sangat vital guna mengembalikan semangat dan mental khususnya pada anak-anak, untuk itu Tim Trauma Healing Sagtas Gulbencal yang terdiri dari unsur TNI, Psikiater, Dokter, Crisis Center hingga tim relawan disebar di seluruh tempat pengungsian.
Dalam proses trauma healing biasanya dilakukan dengan metode mendongeng, bernyanyi hingga bermain yang mengalihkan fikiran anak-anak untuk melupakan kejadian bencana yang mereka alami, selain itu dalam trauma healing diselipkan edukasi tentang bagaimana dalam bersikap saat terjadi bencana alam seperti untuk melindungi kepala, tidak panik, menghindari bangunan dan berkumpul dilapangan yang dikemas dalam sebuah nyanyian yang mudah diingat.
Selain itu juga tim dibekali dengan berbagai alat bermain seperti bola sepak, boneka hingga alat mainan yang nantinya diaharapkan dapat mengobati efek traumatis dengan cara bermain.
Seperti halnya disampaikan Dansatgas Gulben Kolonel Inf Endro Satoto, S.I.P., M.M., menyampaikan bahwa kegiatan trauma healing ini merupakan salah satu yang vital dalam mengembalikan mental dan semangat masyarakat, agar mereka segera kembali ke perkampungan serta dapat beraktifitas seperti sediakala untuk itu tim-tim telah kita bagi dan sebar ke seluruh tempat pengungsian. (Penrem152)