Uskup Timika, Mgr. John Philip Saklil Wafat Pada Usia 59 Tahun
pada tanggal
03 Agustus 2019
TIMIKA, LELEMUKU.COM - Pemimpin umat Katholik di Papua Tengah, Uskup Timika, Monsigneur John Philip Saklil, Pr wafat pada usia 59 tahun di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Caritas Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua pada Sabtu (03/08/2019).
Menurut informasi yang dihimpun Lelemuku.com, Uskup yang lahir di Kokonao, Distrik Mimika Barat pada 20 Maret 1960 ini dilarikan ke Caritas sekitar pukul 12.30 WIT dalam kondisi sudah tidak sadarkan diri setelah terjatuh di ruangan Kantor Keuskupan Timika, Kompleks Rumah Transit Bobaigo, Jalan Cenderawasih.
Begitu tiba di rumah sakit, para petugas kesehatan langsung mengevakuasi Uskup Saklil ke ruangan Intensive Care Unit (ICU) guna diberikan oleh tim medis RSMM untuk nyawa menyelamatkan Uskup Saklil.
Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Uskup yang melayani di Kabupaten Mimika, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Nabire, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Kepulauan Yapen,, Kabupaten Supiori, dan Kabupaten Waropen ini menghembuskan nafas terakhir pada pukul 14.16 WIT .
Mgr Saklil yang ditunjuk sebagai uskup pertama Timika pada 19 Desember 2003 dan ditahbiskan sebagai uskup pada 18 April 2004 ini diketahui menderita diabetes dalam beberapa waktu terakhir.
Meski demikian, terkait penyebab kematian uskup yang diangkat sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Merauke pada 29 Juli 2019 lalu ini, RSSM Caritas belum memberikan informasi resminya.
Wakil Bupati Mimika terpilih periode 2019-2024, Johanes Rettob, para pastor dan umat Katolik serta masyarakat Mimika yang mengetahui informasi ini mendatangi RSMM Caritas dan mengadakan misa untuk jenazah Uskup Saklil di kamar jenazah RSMM Timika.
Mgr. Saklil ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Jayapura pada tanggal 23 Oktober 1988. Pada 2004 ia ditahbiskan oleh Mgr. Leo Laba Ladjar, O.F.M. sebagai Penahbis Utama, didampingi oleh Uskup Agung Emeritus Merauke, Mgr. Jacobus Duivenvoorde, M.S.C. dan Uskup Agats, Mgr. Aloysius Murwito, O.F.M..
Sebagai uskup, ia memilih moto "Parate viam Domini" (Mat 3:3, par. Mrk 1:3, Luk 3:4). Hal ini merupakan suatu seruan kenabian yang ditujukan kepada semua orang, terutama seluruh yang terlibat di Keuskupan Timika untuk bertobat, menyiapkan diri, membersihkan hati, supaya diselamatkan oleh Tuhan.
Sejak 2009 hingga 2015, ia terpilih menjadi Ketua Komisi Kepemudaan KWI. Semasa jabatannya, ia membaca keprihatinan Orang Muda Katolik yang telah lama terjadi. Hal ini membawa kepada pelaksanaan Indonesian Youth Day pertama yang diselenggarakan di Sanggau. Paus Benediktus XVI menyatakan kegembiraan atas pelaksanaan IYD 2012 tersebut. (Albert Batlayeri)
Menurut informasi yang dihimpun Lelemuku.com, Uskup yang lahir di Kokonao, Distrik Mimika Barat pada 20 Maret 1960 ini dilarikan ke Caritas sekitar pukul 12.30 WIT dalam kondisi sudah tidak sadarkan diri setelah terjatuh di ruangan Kantor Keuskupan Timika, Kompleks Rumah Transit Bobaigo, Jalan Cenderawasih.
Begitu tiba di rumah sakit, para petugas kesehatan langsung mengevakuasi Uskup Saklil ke ruangan Intensive Care Unit (ICU) guna diberikan oleh tim medis RSMM untuk nyawa menyelamatkan Uskup Saklil.
Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Uskup yang melayani di Kabupaten Mimika, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Nabire, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Kepulauan Yapen,, Kabupaten Supiori, dan Kabupaten Waropen ini menghembuskan nafas terakhir pada pukul 14.16 WIT .
Mgr Saklil yang ditunjuk sebagai uskup pertama Timika pada 19 Desember 2003 dan ditahbiskan sebagai uskup pada 18 April 2004 ini diketahui menderita diabetes dalam beberapa waktu terakhir.
Meski demikian, terkait penyebab kematian uskup yang diangkat sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Merauke pada 29 Juli 2019 lalu ini, RSSM Caritas belum memberikan informasi resminya.
Wakil Bupati Mimika terpilih periode 2019-2024, Johanes Rettob, para pastor dan umat Katolik serta masyarakat Mimika yang mengetahui informasi ini mendatangi RSMM Caritas dan mengadakan misa untuk jenazah Uskup Saklil di kamar jenazah RSMM Timika.
Mgr. Saklil ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Jayapura pada tanggal 23 Oktober 1988. Pada 2004 ia ditahbiskan oleh Mgr. Leo Laba Ladjar, O.F.M. sebagai Penahbis Utama, didampingi oleh Uskup Agung Emeritus Merauke, Mgr. Jacobus Duivenvoorde, M.S.C. dan Uskup Agats, Mgr. Aloysius Murwito, O.F.M..
Sebagai uskup, ia memilih moto "Parate viam Domini" (Mat 3:3, par. Mrk 1:3, Luk 3:4). Hal ini merupakan suatu seruan kenabian yang ditujukan kepada semua orang, terutama seluruh yang terlibat di Keuskupan Timika untuk bertobat, menyiapkan diri, membersihkan hati, supaya diselamatkan oleh Tuhan.
Sejak 2009 hingga 2015, ia terpilih menjadi Ketua Komisi Kepemudaan KWI. Semasa jabatannya, ia membaca keprihatinan Orang Muda Katolik yang telah lama terjadi. Hal ini membawa kepada pelaksanaan Indonesian Youth Day pertama yang diselenggarakan di Sanggau. Paus Benediktus XVI menyatakan kegembiraan atas pelaksanaan IYD 2012 tersebut. (Albert Batlayeri)