Yohana Yembise Ajak GPM Selamatkan Perempuan dan Anak di Tanimbar
pada tanggal
31 Agustus 2019
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Saumlaki menghadirkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Prof. Dr. Yohana Yembise, dalam diskusi publik bertajuk "Menekan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak", Kamis (29/08/2019).
Diskusi ini dilaksanakan dalam rangkaian Hari Ulang Tahun ke-84 GPM, 6 September 2019 yang akan datang.
Menteri yang merupakan putri asal Tanah Papua ini meminta GPM untuk turut mendukung program pemerintah dalam mencapai salah satu indikator sustainable development goals (SDGs), yakni perlindungan terhadap anak agar pada tahun 2030 nanti kita bisa menjadi bangsa yang layak anak.
Ia menambahkan, partisipasi gereja, sebagai bagian dari partisipasi masyarakat menjadi penting ke arah itu sebab gereja bertugas membina mental spiritual jemaat.
Prioritas pada perlindungan anak merupakan perhatian internasional sesuai dengan Konvesi Internasional tentang perlindungan hak anak. Bahwa Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha ke arah tersebut termasuk dengan mengalokasi dana yang besar untuk jaminan hak anak dan perempuan.
Dirinya meminta GPM untuk turut bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, bahkan seluruh Jemaat dalam wilayah pelayanan GPM untuk menjadi Gereja Layak Anak.
Pada kesempatan tersebut, Pdt. Elifas T. Maspaitella, Sekretaris Umum GPM, menginformasikan tentang program Parenting yang sudah dilaksanakan GPM sejak tahun 2016 melalui wadah Pendidikan Formal Gereja yaitu Sekolah Minggu - Tunas Pekabaran Injil.
Ini, sebagai langkah padu membangun sinergitas gereja dan keluarga untuk pembentukan kapasitas diri anak.
Juga Gereja Yang Melayani Anak sebagai fokus pelayanan di tahun 2018. Karena itu, diharapkan ada hal-hal yang kemudian menjadi sinergis untuk memastikan meningkatnya kualitas layanan kepada anak.
Diskusi publik ini diselenggarakan oleh Panitia Hari Gerejawi Jemaat GPM Saumlaki, yang sejak bulan lalu sudah berusaha menghadirkan Ibu Menteri pada kesempatan dimaksud.
Menurut Ketua PHG, Utha Kabalmay, sukacita tersendiri karena permohonan gereja ini bisa disambut Ibu Menteri sehingga jemaat berjumpa langsung dan Ibu Menteri bisa melihat keadaan sesungguhnya di Tanimbar. (GPM)
Diskusi ini dilaksanakan dalam rangkaian Hari Ulang Tahun ke-84 GPM, 6 September 2019 yang akan datang.
Menteri yang merupakan putri asal Tanah Papua ini meminta GPM untuk turut mendukung program pemerintah dalam mencapai salah satu indikator sustainable development goals (SDGs), yakni perlindungan terhadap anak agar pada tahun 2030 nanti kita bisa menjadi bangsa yang layak anak.
Ia menambahkan, partisipasi gereja, sebagai bagian dari partisipasi masyarakat menjadi penting ke arah itu sebab gereja bertugas membina mental spiritual jemaat.
Prioritas pada perlindungan anak merupakan perhatian internasional sesuai dengan Konvesi Internasional tentang perlindungan hak anak. Bahwa Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha ke arah tersebut termasuk dengan mengalokasi dana yang besar untuk jaminan hak anak dan perempuan.
Dirinya meminta GPM untuk turut bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar, bahkan seluruh Jemaat dalam wilayah pelayanan GPM untuk menjadi Gereja Layak Anak.
Pada kesempatan tersebut, Pdt. Elifas T. Maspaitella, Sekretaris Umum GPM, menginformasikan tentang program Parenting yang sudah dilaksanakan GPM sejak tahun 2016 melalui wadah Pendidikan Formal Gereja yaitu Sekolah Minggu - Tunas Pekabaran Injil.
Ini, sebagai langkah padu membangun sinergitas gereja dan keluarga untuk pembentukan kapasitas diri anak.
Juga Gereja Yang Melayani Anak sebagai fokus pelayanan di tahun 2018. Karena itu, diharapkan ada hal-hal yang kemudian menjadi sinergis untuk memastikan meningkatnya kualitas layanan kepada anak.
Diskusi publik ini diselenggarakan oleh Panitia Hari Gerejawi Jemaat GPM Saumlaki, yang sejak bulan lalu sudah berusaha menghadirkan Ibu Menteri pada kesempatan dimaksud.
Menurut Ketua PHG, Utha Kabalmay, sukacita tersendiri karena permohonan gereja ini bisa disambut Ibu Menteri sehingga jemaat berjumpa langsung dan Ibu Menteri bisa melihat keadaan sesungguhnya di Tanimbar. (GPM)