Agung Marlianto Ungkap 15 Pelajar Mimika Telah Kembali ke Kota Studi
pada tanggal
22 September 2019
TIMIKA, LELEMUKU.COM - Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto, S, IK, MH mengatakan, sebanyak 15 orang yang merupakan pelajar telah dikembalikan ke kota studi di Lokon pasca adanya intimidasi yang dialami pelajar-pelajar tersebut, setelah ada kerjasama antara pihak keamana, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK).
"Iya ada beberapa pelajar dan mahasiswa yang dipulangkan kita bekerjasama dengan LPMAK dan Pemda," kata Kapolres Mimika di Eme Neme Yaware, Kamis (19/09/2019).
Ia menjelaskan 15 pelajar dan mahasiswa yang dikembalikan tersebut diantaranya, 5 orang yang dibiayai oleh Pemkab Mimika dan 10 orang dibiayai oleh LPMAK, sehingga total keseluruhan sebanyak 15 orang.
"Yang dari Pemda 5 orang dan LPMAK 10 orang, jadi semua 15 orang," jelasnya.
Ia mengungkapkan, setelah 15 pelajar dan mahasiswa tersebut pihaknya akan terus berkoordinasi untuk mengembalikan pelajar dan mahasiswa yang masih berada di Mimika sehingga mereka bisa mengikuti pendidikan dikota studi mereka.
"Dan ini akan terus kita giatkan," ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa telah ada kepastian untuk membentuk tim yang terdiri dari Pemerintah, LPMAK dan pihak keamanan untuk meninjau secara langsung kota-kota studi untuk memastikan kondisi pelajar dan mahasiswa serta mencari informasi adanya intimidasi yang dialami oleh para pelajar dan mahasiswa agar bisa ditindaklanjuti.
Intimidasi yang dialami oleh para pelajar dan mahasiswa bukan berasala dari eksternal atau luar tapi adanya intimidasi berasal dari dalam. Artinya adanya intimidasi yang dilakukan oleh senior-senior terhadap junior sehingga menimbulkan keresahan dan memutuskan untuk pulang.
"Kemarin dengan Wabup akan segera membentuk tim khusus gabungan untuk menuju ke kota studi untuk mencari tahu informasi adanya intimidasi, tapi yang jelas dari informasi yang kita dapatkan sema sumber bahwa intimidasi itu bukan dari eksternal tapi justru dari internal mereka sendiri yaitu, mahasiswa yang senior yang berkaitan dengan KNPB dan ULMWP," tambahnya. (Ricky Lodar)
"Iya ada beberapa pelajar dan mahasiswa yang dipulangkan kita bekerjasama dengan LPMAK dan Pemda," kata Kapolres Mimika di Eme Neme Yaware, Kamis (19/09/2019).
Ia menjelaskan 15 pelajar dan mahasiswa yang dikembalikan tersebut diantaranya, 5 orang yang dibiayai oleh Pemkab Mimika dan 10 orang dibiayai oleh LPMAK, sehingga total keseluruhan sebanyak 15 orang.
"Yang dari Pemda 5 orang dan LPMAK 10 orang, jadi semua 15 orang," jelasnya.
Ia mengungkapkan, setelah 15 pelajar dan mahasiswa tersebut pihaknya akan terus berkoordinasi untuk mengembalikan pelajar dan mahasiswa yang masih berada di Mimika sehingga mereka bisa mengikuti pendidikan dikota studi mereka.
"Dan ini akan terus kita giatkan," ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa telah ada kepastian untuk membentuk tim yang terdiri dari Pemerintah, LPMAK dan pihak keamanan untuk meninjau secara langsung kota-kota studi untuk memastikan kondisi pelajar dan mahasiswa serta mencari informasi adanya intimidasi yang dialami oleh para pelajar dan mahasiswa agar bisa ditindaklanjuti.
Intimidasi yang dialami oleh para pelajar dan mahasiswa bukan berasala dari eksternal atau luar tapi adanya intimidasi berasal dari dalam. Artinya adanya intimidasi yang dilakukan oleh senior-senior terhadap junior sehingga menimbulkan keresahan dan memutuskan untuk pulang.
"Kemarin dengan Wabup akan segera membentuk tim khusus gabungan untuk menuju ke kota studi untuk mencari tahu informasi adanya intimidasi, tapi yang jelas dari informasi yang kita dapatkan sema sumber bahwa intimidasi itu bukan dari eksternal tapi justru dari internal mereka sendiri yaitu, mahasiswa yang senior yang berkaitan dengan KNPB dan ULMWP," tambahnya. (Ricky Lodar)