Lukas Enembe Serukan Pimpinan Agama di Papua Jadwalkan Doa dan Puasa
pada tanggal
28 September 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Gubernur Papua Lukas Enembe menyerukan seluruh pimpinan agama di bumi cenderawasih, agar mulai menjadwalkan doa dan puasa di masing-masing tempat ibadahnya, guna meredakan persoalan yang terjadi saat ini.
“Sebab kita (pemerintah daerah) sudah tidak mampu lagi tangani masalah (politik) saat ini. Kecuali doa dan puasa bisa meredakan persoalan di tanah Papua,” terang Lukas di Gedung Negara Dok V Atas Jayapura, Jumat (13/9/2019).
Menurut Lukas, doa dan puasa tersebut wajib dilaksanakan hingga tahun depan. Selanjutnya diakhiri dalam suasana ibadah bersama di Stadion Papua Bangkit, 5 Februari 2020 mendatang.
“Kita harus berdoa sampai februari 2020 di stadion Papua bangkit. Kita doa terakhir disana (Stadion Papua Bangkit, red). Kita harus lakukan ini,” terangnya.
Sementara rencana pertemuan Gubernur Papua bersama mahasiswa yang pulang dari luar daerah, terpaksa dibatalkan. Hal demikian karena sebagian besar perwakilan mahasiswa, tak datang memenuhi undangan.
Pemprov Papua pun mengagendakan untuk mengundang kembali seluruh mahasiswa yang kembali ke bumi cenderawasih, guna mencari solusi terbaik untuk masa depan mereka.
“Intinya sekarang kita menunggu waktu yang tepat (untuk berkomunikasi dengan mahasiswa). Tapi jika memungkinkan kita kumpulkan mereka pada satu tempat. Sehingga memudahkan untuk berkoordinasi”.
“Sebab jangan sampai mereka ketinggalan perkuliahan yang merugikan para mahasiswa itu sendiri,” harapnya.(DiskominfoPapua)
“Sebab kita (pemerintah daerah) sudah tidak mampu lagi tangani masalah (politik) saat ini. Kecuali doa dan puasa bisa meredakan persoalan di tanah Papua,” terang Lukas di Gedung Negara Dok V Atas Jayapura, Jumat (13/9/2019).
Menurut Lukas, doa dan puasa tersebut wajib dilaksanakan hingga tahun depan. Selanjutnya diakhiri dalam suasana ibadah bersama di Stadion Papua Bangkit, 5 Februari 2020 mendatang.
“Kita harus berdoa sampai februari 2020 di stadion Papua bangkit. Kita doa terakhir disana (Stadion Papua Bangkit, red). Kita harus lakukan ini,” terangnya.
Sementara rencana pertemuan Gubernur Papua bersama mahasiswa yang pulang dari luar daerah, terpaksa dibatalkan. Hal demikian karena sebagian besar perwakilan mahasiswa, tak datang memenuhi undangan.
Pemprov Papua pun mengagendakan untuk mengundang kembali seluruh mahasiswa yang kembali ke bumi cenderawasih, guna mencari solusi terbaik untuk masa depan mereka.
“Intinya sekarang kita menunggu waktu yang tepat (untuk berkomunikasi dengan mahasiswa). Tapi jika memungkinkan kita kumpulkan mereka pada satu tempat. Sehingga memudahkan untuk berkoordinasi”.
“Sebab jangan sampai mereka ketinggalan perkuliahan yang merugikan para mahasiswa itu sendiri,” harapnya.(DiskominfoPapua)