Misteri Bersadi, Pulau yang Ditinggalkan di Selatan Kepulauan Maluku
pada tanggal
24 September 2019
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Banyak sekali kisah mitos yang nyatanya diangkat dari kondisi nyata saat itu. Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami dari Bandan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, Dr Daryono S.Si., M.Si masyarakat di Kepulauan Tanimbar memilikih salah satu bentuk dari kisah tersebut.
“Ada cerita rakyat yang turun temurun (folklore) tentang kisah tenggelamnya Pulau Bersadi. Berdasarkan cerita rakyat dari generasi ke generasi ini dijelaskan bahwa dulu rakyat Tanimbar berdomisili di suatu pulau yang namaya Pulau Bersadi,” ungkap dia pada Minggu (22/09/2019).
Dikatakan Pulau Bersadi yang terletak di antara Pulau Tepa dan Pulau Marsela, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) ini memiliki kisah yang unik sebab pulau yang disebutkan itu telah hilang dan tidak ditemukan.
“Namun dengan adanya musibah yang menimpa Pulau Bersadi maka pulau tersebut tenggelam dan masyarakat yang tinggal di pulau tersebut mulai mencari selamat. Tragedi tenggelamnya pulau Bersadi konon terjadi pada malam hari,” lanjut dia.
Daryono mengisahkan dengan adanya tragedi itu maka masyarakat Tanimbar yang masih hidup mulai mencari selamat ke pulau lain dan meninggalkan Pulau Bersadi.
“Apakah sebenarnya tragedi yang terjadi pada malam hari itu, hingga menyebabkan tenggelamnya pulau Bersadi dan kemudian pulau ini ditinggalkan oleh para penghuninya?” tanya dia.
Daryono menjelaskan ada beberapa petunjuk penting yang secara keilmuan dapat dijadikan dasar mengapa pulau tersebut tenggelam
“Menurut Soloviev and Go (1974); Wichmann (1918); Sieberg (1932); Heck (1934); Iida et al. (1967); Berninghausen (1969), di wilayah Kepulauan Tanimbar dan sekitarnya pernah terjadi tsunami pada tahun 1629,1673, 1710, 1763, dan 1852,” papar dia.
Hal ini, menurut Kabid Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG ini kisah ini dapat dijadikan petunjuk adanya peristiwa alam yang mengancam nyawa manusia, sehingga hal ini dapat dihindari dikemudian hari.
“Adakah folklore ditinggalkannya Pulau Bersadi oleh penduduknya akibat salahsatu peristiwa tsunami besar tersebut di atas? Sangat menarik untuk kita cari bukti-buktinya. (Laura Sobuber)
“Ada cerita rakyat yang turun temurun (folklore) tentang kisah tenggelamnya Pulau Bersadi. Berdasarkan cerita rakyat dari generasi ke generasi ini dijelaskan bahwa dulu rakyat Tanimbar berdomisili di suatu pulau yang namaya Pulau Bersadi,” ungkap dia pada Minggu (22/09/2019).
Dikatakan Pulau Bersadi yang terletak di antara Pulau Tepa dan Pulau Marsela, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) ini memiliki kisah yang unik sebab pulau yang disebutkan itu telah hilang dan tidak ditemukan.
“Namun dengan adanya musibah yang menimpa Pulau Bersadi maka pulau tersebut tenggelam dan masyarakat yang tinggal di pulau tersebut mulai mencari selamat. Tragedi tenggelamnya pulau Bersadi konon terjadi pada malam hari,” lanjut dia.
Daryono mengisahkan dengan adanya tragedi itu maka masyarakat Tanimbar yang masih hidup mulai mencari selamat ke pulau lain dan meninggalkan Pulau Bersadi.
“Apakah sebenarnya tragedi yang terjadi pada malam hari itu, hingga menyebabkan tenggelamnya pulau Bersadi dan kemudian pulau ini ditinggalkan oleh para penghuninya?” tanya dia.
Daryono menjelaskan ada beberapa petunjuk penting yang secara keilmuan dapat dijadikan dasar mengapa pulau tersebut tenggelam
“Menurut Soloviev and Go (1974); Wichmann (1918); Sieberg (1932); Heck (1934); Iida et al. (1967); Berninghausen (1969), di wilayah Kepulauan Tanimbar dan sekitarnya pernah terjadi tsunami pada tahun 1629,1673, 1710, 1763, dan 1852,” papar dia.
Hal ini, menurut Kabid Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG ini kisah ini dapat dijadikan petunjuk adanya peristiwa alam yang mengancam nyawa manusia, sehingga hal ini dapat dihindari dikemudian hari.
“Adakah folklore ditinggalkannya Pulau Bersadi oleh penduduknya akibat salahsatu peristiwa tsunami besar tersebut di atas? Sangat menarik untuk kita cari bukti-buktinya. (Laura Sobuber)