Nurdin Abdullah Tutup Iven Wisata Festival Pinisi 2019 di Tanjung Bira
pada tanggal
17 September 2019
BULUKUMBA, LELEMUKU.COM - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof. HM Nurdin Abdullah menutup event wisata Festival Pinisi di Wisata Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba, Sabtu (14/09/2019) malam. Ribuan orang hadir dalam penutupan ini.
Gubernur dalam festival yang masuk 100 Wonderful Events Kementerian Pariwisata RI, menyampaikan, berharap festival ini semakin berkembang, tentunya dengan support dari pemerintah, baik daerah dan pusat.
“Festival Pinisi yang ke-10 ini tentu kita berharap dari event festival ini pasti ada sesuatu yang berkembang. Harapan kita festival Pinisi yang ke-11 tahun depan Bira akan semakin cantik semakin baik,” kata Nurdin Abdullah.
Dengan berkembangnya sektor pariwisata juga akan membuat sektor ekonomi berkembang. Sehingga Nurdin Abdullah menyampaikan mendukung penuh, Pemda Bulukumba untuk melakukan penataan, Bira telah menjadi aset nasional bahkan dunia sebutnya.
Gubernur menyebutkan, kawasan Bira adalah daerah yang sangat cantik. Namun kendala yang ada adalah aksesibilitas (accessibility) yang masih perlu dibenahi dan menjadi perhatian. Hal ini sangat penting sebagai penunjang kemajuan pariwisata. Termasuk pembangunan bandara yang menjadi pintu masuk bagai turis.
“Kita berharap tahun depan pembebasan lahan untuk bandara selesai. Kita akan mulai pembangunan Bandara Bira,” sebutnya.
Nurdin menyampaikan, bahwa Bira adalah salah satu objek wisata andalan Sulsel dan merupakan primadona dengan keindahan baharinya. Yang semakin mengokohkan Sulsel sebagai daerah wisata unggulan.
“Kalau kita bicara keindahan, apa kurangnya Sulsel, kita punya Bira, kita punya Toraja, kita hot spring (mata air panas) di Soppeng, ada juga Selayar dengan Takaboneratenya,” papar Nurdin.
Lanjut Nurdin, bahwa Sulsel akan mendorong sektor pariwisata ini, kenapa sektor pariwisata, karena sektor ini dapat membantu menyelesaikan persoalan kemiskinan. Demikian juga dengan masalah pengangguran. Dengan menyentuh sektor pariwisata banyak sektor yang ikut bergerak.
“Di Bira, sekian banyak turis yang datang ke sini pasti cari seafood, nelayan kita punya ikan pasti laku, demikian juga dengan pasar kita, beli sayur, buah dan sebagainya, restoran, hotel pada penuh. Lapangan kerja pasti tercipta,” harapnya.
Sehingga Bira mendapat prioritas dalam pembangunan dan penganggaran. “Insya Allah Pak Bupati, dua hingga tiga tahun ke depan, kita akan hamburkan anggaran masuk ke Bira ini. Itu kita selesaikan, termasuk Toraja dan Selayar,” ujarnya.
Malamnya penutupan Festival Pinisi di kawasan wisata ini dihibur artis ibu kota Dewi Yull dan Uut Permatasari. Beberapa rangkaian kegiatan Festival Pinisi yang telah mendahului, misalnya, Bira Sunset Run, Festival Dato Tiro, Senandung Kopi Kahayya, Festival Laonruma, dan Festival Samindara.
Selain itu juga telah digelar pasca seremoni pembukaan adalah Pinisi Expo di lapangan Pemuda sampai tanggal 14 September, Karnaval Pakaian Hitam (Kamis 12 September pukul 13.30 di lapangan Pemuda), Annyorong Lopi (Jumat 13 September pukul 13.00 di Bontobahari), Ritual Adat Andingingi Kajang (Sabtu, 14 September pukul 09.00 di Desa Tanatoa Kajang).
Selain Gubernur hadir juga Bupati- Wakil Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali – Tomy Satria, Asdep Pengembangan Pemasaran 1 Regional II Kementerian Pariwisata, Ricky Fauzani mewakili Menteri Pariwisata, Staff Ahli Menteri Bidang SDM Kemenkomaritim Laksda TNI ( Purn) Aqus Purwoto, Wa Aspotmar Kasal Laksma Ferial, serta Deputi Pencegahan, dan Rencana BNPB Lilik Kurniawan.
Saat acara berlangsung, Ricky Fauzani memposting di Twitter tentang Festival Pinisi dengan #pesonafestivalpinisi2019. Cuitan ini di retwitt sebanyak 1829 dan trending topik keempat tertinggi di Indonesia. (HumasSulsel)
Gubernur dalam festival yang masuk 100 Wonderful Events Kementerian Pariwisata RI, menyampaikan, berharap festival ini semakin berkembang, tentunya dengan support dari pemerintah, baik daerah dan pusat.
“Festival Pinisi yang ke-10 ini tentu kita berharap dari event festival ini pasti ada sesuatu yang berkembang. Harapan kita festival Pinisi yang ke-11 tahun depan Bira akan semakin cantik semakin baik,” kata Nurdin Abdullah.
Dengan berkembangnya sektor pariwisata juga akan membuat sektor ekonomi berkembang. Sehingga Nurdin Abdullah menyampaikan mendukung penuh, Pemda Bulukumba untuk melakukan penataan, Bira telah menjadi aset nasional bahkan dunia sebutnya.
Gubernur menyebutkan, kawasan Bira adalah daerah yang sangat cantik. Namun kendala yang ada adalah aksesibilitas (accessibility) yang masih perlu dibenahi dan menjadi perhatian. Hal ini sangat penting sebagai penunjang kemajuan pariwisata. Termasuk pembangunan bandara yang menjadi pintu masuk bagai turis.
“Kita berharap tahun depan pembebasan lahan untuk bandara selesai. Kita akan mulai pembangunan Bandara Bira,” sebutnya.
Nurdin menyampaikan, bahwa Bira adalah salah satu objek wisata andalan Sulsel dan merupakan primadona dengan keindahan baharinya. Yang semakin mengokohkan Sulsel sebagai daerah wisata unggulan.
“Kalau kita bicara keindahan, apa kurangnya Sulsel, kita punya Bira, kita punya Toraja, kita hot spring (mata air panas) di Soppeng, ada juga Selayar dengan Takaboneratenya,” papar Nurdin.
Lanjut Nurdin, bahwa Sulsel akan mendorong sektor pariwisata ini, kenapa sektor pariwisata, karena sektor ini dapat membantu menyelesaikan persoalan kemiskinan. Demikian juga dengan masalah pengangguran. Dengan menyentuh sektor pariwisata banyak sektor yang ikut bergerak.
“Di Bira, sekian banyak turis yang datang ke sini pasti cari seafood, nelayan kita punya ikan pasti laku, demikian juga dengan pasar kita, beli sayur, buah dan sebagainya, restoran, hotel pada penuh. Lapangan kerja pasti tercipta,” harapnya.
Sehingga Bira mendapat prioritas dalam pembangunan dan penganggaran. “Insya Allah Pak Bupati, dua hingga tiga tahun ke depan, kita akan hamburkan anggaran masuk ke Bira ini. Itu kita selesaikan, termasuk Toraja dan Selayar,” ujarnya.
Malamnya penutupan Festival Pinisi di kawasan wisata ini dihibur artis ibu kota Dewi Yull dan Uut Permatasari. Beberapa rangkaian kegiatan Festival Pinisi yang telah mendahului, misalnya, Bira Sunset Run, Festival Dato Tiro, Senandung Kopi Kahayya, Festival Laonruma, dan Festival Samindara.
Selain itu juga telah digelar pasca seremoni pembukaan adalah Pinisi Expo di lapangan Pemuda sampai tanggal 14 September, Karnaval Pakaian Hitam (Kamis 12 September pukul 13.30 di lapangan Pemuda), Annyorong Lopi (Jumat 13 September pukul 13.00 di Bontobahari), Ritual Adat Andingingi Kajang (Sabtu, 14 September pukul 09.00 di Desa Tanatoa Kajang).
Selain Gubernur hadir juga Bupati- Wakil Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali – Tomy Satria, Asdep Pengembangan Pemasaran 1 Regional II Kementerian Pariwisata, Ricky Fauzani mewakili Menteri Pariwisata, Staff Ahli Menteri Bidang SDM Kemenkomaritim Laksda TNI ( Purn) Aqus Purwoto, Wa Aspotmar Kasal Laksma Ferial, serta Deputi Pencegahan, dan Rencana BNPB Lilik Kurniawan.
Saat acara berlangsung, Ricky Fauzani memposting di Twitter tentang Festival Pinisi dengan #pesonafestivalpinisi2019. Cuitan ini di retwitt sebanyak 1829 dan trending topik keempat tertinggi di Indonesia. (HumasSulsel)