Stasiun Geofisika Saumlaki Gelar Sekolah Lapang Geofisika Tahun 2019
pada tanggal
17 September 2019
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Stasiun Geofisika Saumlaki sebagai perpanjangan tangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku menggelar kegiatan Sekolah Lapang Geofisika (SLG) Tahun 2019 pada Senin (16/09/2019) dan Selasa (17/09/2019).
Dalam sambutan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono yang diwakili oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Dr. Daryono, S.Si., M.Si mengatakan berdasarkan indeks resiko bencana yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2013, Kepulauan Tanimbar memiliki indeks resiko bencana gempa bumi dan tsunami yang tinggi.
Dimana dari data sejarah kegempaan BMKG menunjukkan bahwa wilayah sekitar laut banda, khususnya Tanimbar pernah mengalami beberapa kali peristiwa gempa, diantaranya peristiwa gempa bumi pada tahun 1920 yang membuat kerusakan di wilayah Saumlaki dan beberapa gempa besar yang berdampak hingga IV-V MMI yaitu pada tahun 2006 dan 2009.
Maka pemerintah melalui BMKG memberikan perhatian tinggi kepada wilayah Tanimbar untuk menyelenggarakan SLG yang merupakan salah satu upaya peningkatan kapasitas bagi para operator Pusdanlop BPBD, masyarakat, sekolah, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam memahami produk informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami serta membangun kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi dan tsunami.
“SLG menjadi wadah bagi BMKG dan BPBD untuk saling berkoordinasi menguatkan peran masing-masing dalam upaya pengurangan resiko bencana gempa bumi dan tsunami,” kata dia di Ruang Pertemuan Hotel Beringin Dua, Jalan Mathilda Batlayeri.
Daryono berharap melalui SLG Tahun 2019 semua pihak yang terlibat dapat saling berkoordinasi dan bekerjasama satu sama lain, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diharapkan selaku ujung tombak dari penyebarluasan informasi gempa bumi dan tsunami dapat memahami pesan yang disampaikan oleh BMKG dan UPT Geofisika sebagai perwakilan BMKG pun hendaknya mampu membantu BPBD untuk memberikan pemahaman yang benar atas informasi yang dikeluarkan oleh BMKG.
“Melalui SLG kami juga ingin memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat dan sekolah tentang bagaimana menghadapi gempa bumi dan tsunami, hal ini penting diketahui agar masyarakat dan siswa sekolah dapat mempersiapkan rencana evakuasi warganya dengan baik,” tutupnya.
Kemudian Kepala Stasiun Geofisika Saumlaki, George F. A. Muabuay, S.Si., M.Sc dalam laporannya menjelaskan maksud dan tujuan dari pelaksanaan SLG adalah untuk menguatkan peran UPT BMKG di Bumi Duan Lolat sebagai perpanjangan tangan BMKG pusat dan BPBD sebagai simpul utama dari komunikasi di daerah dalam memberikan pemahaman yang benar mengenai informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami.
“Serta kepada para stakeholder dalam memahami rantai peringatan dini gempa bumi dan tsunami dan membangun sikap tanggap gempa bumi dan tsunami bagi masyarakat dan sekolah yang berada di wilayah potensi gempa bumi dan tsunami,” papar dia.
Sementara itu, mewakil Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon, SH., MH, Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Sekretariat Daerah (Setda), Yongky Souisa, S.STP mengucapkan selamat mengikuti kegiatan yang sangat bermanfaat bagi peningkatan kepekaan terhadap terjadinya bencana alam yang tidak bisa diduga tersebut bagi seluruh peserta SLG.
“Apresiasi kepada BMKG juga yang sering melakukan imitigasi gempa bumi dan tsunami, mari kita mawas diri bersama-sama. Kami ucapkan selamat mengikuti kegiatan, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi bapak dan ibu,” ucapnya.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut dibagi dalam workshop dan diskusi serta gladi ruang atau table top exercise (TTx). Materi dalam workshop pertama dengan moderator Hidayanti, S.Si diibawakan oleh Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Daryono dengan topic ‘Potensi Gempa Bumi dan Tsunami di Tanimbar dan Peran BMKG Sebagai Penyedia Informasi’, Kepala Stasiun Geofisika George Muabuay dengan topic ‘Peran dan Kapasitas UPT BMKG Stasiun Geofisika Saumlaki Dalam Mendukung Sistem Peringatan Dini Tsunami’, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gempa Bumi dengan topic ‘Produk Peringatan Dini Tsunami’.
Workshop kedua dengan moderator Sidiq Hargo Pandanaran, S.Tr dibawakan oleh perwakilan Kepala Pelaksanaan BPBD Tanimbar, Jos Amdassa dengan topic ‘Peran dan Kapasitas BPBD Tanimbar Dalam Sistem Peringtan Dini Tsunami, SPT PMG Pertama Sub Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Pusat dengan topic ‘Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Gempa Bumi dan Tsunami’ dan PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun Geofisika Saumlaki, Roby Hidayat, S.Tr dengan topic ‘Peran Media Dalam Informasi Gempa Bumi dan Rantai Peringatan Dini Tsunami’.
Peserta yang hadir sebanyak 35 orang, terdiri dari kelompok BPBD, media dari Radio Republik Indonesia (RRI) Stasiun Produksi Saumlaki dan Lelemuku.com, masyarakat dari perwakilan Kantor Desa Olilit Raya, Desa Sifnana, Desa Lauran, Desa Bomaki, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tanimbar, Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM), RT 006/RW 007 Saumlaki.
Perwakilan sekolah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kormomolin, SMA Negeri 8 Saumlaki, SMA Negeri 10 Saumlaki, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Wertamrian, SMP Paulus, SMP Negeri 5 Tanimbar Selatan (Tansel), SMP Kormomolin. Aparat keamanan dari Kodim 1507/Saumlaki, Polres Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Pangkalai Angkatan Laut (Lanal) Saumlaki serta lembaga terkait, seperti Palang Merah Indonesia (PMI) Tanimbar, Dinas Kesehatan (Dinkes), Kecamatan Wertamrian, Kecataman Tansel, Kecamatan Kormomolin dan Badan SAR Nasional (BASARNAS) Tanimbar. (Laura Sobuber)
Dalam sambutan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono yang diwakili oleh Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Dr. Daryono, S.Si., M.Si mengatakan berdasarkan indeks resiko bencana yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tahun 2013, Kepulauan Tanimbar memiliki indeks resiko bencana gempa bumi dan tsunami yang tinggi.
Dimana dari data sejarah kegempaan BMKG menunjukkan bahwa wilayah sekitar laut banda, khususnya Tanimbar pernah mengalami beberapa kali peristiwa gempa, diantaranya peristiwa gempa bumi pada tahun 1920 yang membuat kerusakan di wilayah Saumlaki dan beberapa gempa besar yang berdampak hingga IV-V MMI yaitu pada tahun 2006 dan 2009.
Maka pemerintah melalui BMKG memberikan perhatian tinggi kepada wilayah Tanimbar untuk menyelenggarakan SLG yang merupakan salah satu upaya peningkatan kapasitas bagi para operator Pusdanlop BPBD, masyarakat, sekolah, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam memahami produk informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami serta membangun kesiapsiagaan menghadapi gempa bumi dan tsunami.
“SLG menjadi wadah bagi BMKG dan BPBD untuk saling berkoordinasi menguatkan peran masing-masing dalam upaya pengurangan resiko bencana gempa bumi dan tsunami,” kata dia di Ruang Pertemuan Hotel Beringin Dua, Jalan Mathilda Batlayeri.
Daryono berharap melalui SLG Tahun 2019 semua pihak yang terlibat dapat saling berkoordinasi dan bekerjasama satu sama lain, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diharapkan selaku ujung tombak dari penyebarluasan informasi gempa bumi dan tsunami dapat memahami pesan yang disampaikan oleh BMKG dan UPT Geofisika sebagai perwakilan BMKG pun hendaknya mampu membantu BPBD untuk memberikan pemahaman yang benar atas informasi yang dikeluarkan oleh BMKG.
“Melalui SLG kami juga ingin memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat dan sekolah tentang bagaimana menghadapi gempa bumi dan tsunami, hal ini penting diketahui agar masyarakat dan siswa sekolah dapat mempersiapkan rencana evakuasi warganya dengan baik,” tutupnya.
Kemudian Kepala Stasiun Geofisika Saumlaki, George F. A. Muabuay, S.Si., M.Sc dalam laporannya menjelaskan maksud dan tujuan dari pelaksanaan SLG adalah untuk menguatkan peran UPT BMKG di Bumi Duan Lolat sebagai perpanjangan tangan BMKG pusat dan BPBD sebagai simpul utama dari komunikasi di daerah dalam memberikan pemahaman yang benar mengenai informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami.
“Serta kepada para stakeholder dalam memahami rantai peringatan dini gempa bumi dan tsunami dan membangun sikap tanggap gempa bumi dan tsunami bagi masyarakat dan sekolah yang berada di wilayah potensi gempa bumi dan tsunami,” papar dia.
Sementara itu, mewakil Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon, SH., MH, Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Sekretariat Daerah (Setda), Yongky Souisa, S.STP mengucapkan selamat mengikuti kegiatan yang sangat bermanfaat bagi peningkatan kepekaan terhadap terjadinya bencana alam yang tidak bisa diduga tersebut bagi seluruh peserta SLG.
“Apresiasi kepada BMKG juga yang sering melakukan imitigasi gempa bumi dan tsunami, mari kita mawas diri bersama-sama. Kami ucapkan selamat mengikuti kegiatan, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi bapak dan ibu,” ucapnya.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut dibagi dalam workshop dan diskusi serta gladi ruang atau table top exercise (TTx). Materi dalam workshop pertama dengan moderator Hidayanti, S.Si diibawakan oleh Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Daryono dengan topic ‘Potensi Gempa Bumi dan Tsunami di Tanimbar dan Peran BMKG Sebagai Penyedia Informasi’, Kepala Stasiun Geofisika George Muabuay dengan topic ‘Peran dan Kapasitas UPT BMKG Stasiun Geofisika Saumlaki Dalam Mendukung Sistem Peringatan Dini Tsunami’, Kepala Sub Bidang Mitigasi Gempa Bumi dengan topic ‘Produk Peringatan Dini Tsunami’.
Workshop kedua dengan moderator Sidiq Hargo Pandanaran, S.Tr dibawakan oleh perwakilan Kepala Pelaksanaan BPBD Tanimbar, Jos Amdassa dengan topic ‘Peran dan Kapasitas BPBD Tanimbar Dalam Sistem Peringtan Dini Tsunami, SPT PMG Pertama Sub Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Pusat dengan topic ‘Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Gempa Bumi dan Tsunami’ dan PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun Geofisika Saumlaki, Roby Hidayat, S.Tr dengan topic ‘Peran Media Dalam Informasi Gempa Bumi dan Rantai Peringatan Dini Tsunami’.
Peserta yang hadir sebanyak 35 orang, terdiri dari kelompok BPBD, media dari Radio Republik Indonesia (RRI) Stasiun Produksi Saumlaki dan Lelemuku.com, masyarakat dari perwakilan Kantor Desa Olilit Raya, Desa Sifnana, Desa Lauran, Desa Bomaki, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tanimbar, Klasis Gereja Protestan Maluku (GPM), RT 006/RW 007 Saumlaki.
Perwakilan sekolah Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kormomolin, SMA Negeri 8 Saumlaki, SMA Negeri 10 Saumlaki, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Wertamrian, SMP Paulus, SMP Negeri 5 Tanimbar Selatan (Tansel), SMP Kormomolin. Aparat keamanan dari Kodim 1507/Saumlaki, Polres Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Pangkalai Angkatan Laut (Lanal) Saumlaki serta lembaga terkait, seperti Palang Merah Indonesia (PMI) Tanimbar, Dinas Kesehatan (Dinkes), Kecamatan Wertamrian, Kecataman Tansel, Kecamatan Kormomolin dan Badan SAR Nasional (BASARNAS) Tanimbar. (Laura Sobuber)