Disperindagkop UMKM Maluku Barat Daya Gelar Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi
pada tanggal
21 Oktober 2019
TIAKUR, LELEMUKU.COM – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku menggelar Kegiatan Pelatihan Manejemen Pengelolaan Koperasi/KUD yang dibuka secara resmi oleh Bupati Maluku Barat Daya, Benyamin Th, Noach, S.T pada Rabu (16/10/2019) bertempat di Cafe Koli, Tiakur. Tujuan dilaksanakan pelatihan manejemen bagi pengelola koperasi/KUD antara lain untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing koperasi di Kabupaten Maluku Barat Daya serta menciptakan sumber daya manusia yang berinovasi dalam mengelola koperasi.
Hadir dalam acara pembukaan dimaksud antara lain Kepala Kejaksaan Negeri, Wakil Ketua DPRD, Perwira Penghubung TNI AD, Perwira Penghubung TNI AL, Pejabat Polres yang mewakili Kapolres Kab. MBD, Sekretaris Daerah Maluku Barat Daya, Staf Ahli, Asisten, Anggota DPRD Kab MBD, Pimpinan OPD, serta narasumber Bpk. Agusteintje Sahertian, SE, M.Si Kepala UPTD Pengelola Dana Bergulir KUMKM Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Maluku.
Dalam sambutannya Bupati MBD menjelaskan bahwa sesuai UUD 1945 badan usaha yang cocok di Indonesia adalah koperasi. “Saya berterima kasih bahwa di MBD masih ada koperasi, akhir-akhir ini orang lebih cenderung berfikir individul, padahal UUD 1945 maunya badan usaha yang cocok itu adalah koperasi karena asasnya kekeluargaan dan gotong royong” kata Bupati.
Lebih lanjut kata Bupati dalam merespon kondisi koperasi di MBD adalah “hidup segan matipun tak mau” sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya banyak sekali bantuan ke koperasi-koperasi namun hasilnya biasa-biasa saja . “Mungkin salah satu penyebabnya adalah manejemen yang kurang baik sehingga hari ini perlu melakukan pelatihan manejerial sehingga pengurus koperasi memiliki kemampuan manejerial yang baik untuk mengelola sumber daya baik sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya yang dimiliki oleh koperasi untuk peningkatan pendapatan koperasi”.
Dari pengamatan Beliau, koperasi itu banyak kalau ada bantuan, tetapi RAT pun tidak pernah dilakukan, padahal itu merupakan lembaga tertinggi di koperasi. Harapan besarnya adalah bantuan dana bergulir dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga dapat digulirkan kembali kepada orang lain. Bantuan pemberdayaan telah banyak diberikan contohnya, diberikan speedboad, speedboadnya parkir, diberikan traktor, traktornya parkir diberikan modal usaha, modal usahanya menguap.
“Bantuan yang diberikan pemerintah bukan saja uang, bantuannya juga berupa kegiatan pelatihan ini, ilmu dimana-mana mahal tapi disini ilmunya diberikan secara gratis, perlabakan ilmunya, dipergunakan sebaik-baiknya dan pratekan ilmu yang didapat karena akan sangat berguna bagi kita” tutur Bupati.
Diakhir sambutannya Bupati memberikan dorongan kepada pengelola koperasi untuk sama-sama berpikir, sama-sama menjalankan kalau Tuhan buka jalan koperasi-koperasi berkembang menjadi besar serta bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat di Maluku Barat Daya.(DiskominfoMBD)
Hadir dalam acara pembukaan dimaksud antara lain Kepala Kejaksaan Negeri, Wakil Ketua DPRD, Perwira Penghubung TNI AD, Perwira Penghubung TNI AL, Pejabat Polres yang mewakili Kapolres Kab. MBD, Sekretaris Daerah Maluku Barat Daya, Staf Ahli, Asisten, Anggota DPRD Kab MBD, Pimpinan OPD, serta narasumber Bpk. Agusteintje Sahertian, SE, M.Si Kepala UPTD Pengelola Dana Bergulir KUMKM Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Maluku.
Dalam sambutannya Bupati MBD menjelaskan bahwa sesuai UUD 1945 badan usaha yang cocok di Indonesia adalah koperasi. “Saya berterima kasih bahwa di MBD masih ada koperasi, akhir-akhir ini orang lebih cenderung berfikir individul, padahal UUD 1945 maunya badan usaha yang cocok itu adalah koperasi karena asasnya kekeluargaan dan gotong royong” kata Bupati.
Lebih lanjut kata Bupati dalam merespon kondisi koperasi di MBD adalah “hidup segan matipun tak mau” sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya banyak sekali bantuan ke koperasi-koperasi namun hasilnya biasa-biasa saja . “Mungkin salah satu penyebabnya adalah manejemen yang kurang baik sehingga hari ini perlu melakukan pelatihan manejerial sehingga pengurus koperasi memiliki kemampuan manejerial yang baik untuk mengelola sumber daya baik sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya yang dimiliki oleh koperasi untuk peningkatan pendapatan koperasi”.
Dari pengamatan Beliau, koperasi itu banyak kalau ada bantuan, tetapi RAT pun tidak pernah dilakukan, padahal itu merupakan lembaga tertinggi di koperasi. Harapan besarnya adalah bantuan dana bergulir dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga dapat digulirkan kembali kepada orang lain. Bantuan pemberdayaan telah banyak diberikan contohnya, diberikan speedboad, speedboadnya parkir, diberikan traktor, traktornya parkir diberikan modal usaha, modal usahanya menguap.
“Bantuan yang diberikan pemerintah bukan saja uang, bantuannya juga berupa kegiatan pelatihan ini, ilmu dimana-mana mahal tapi disini ilmunya diberikan secara gratis, perlabakan ilmunya, dipergunakan sebaik-baiknya dan pratekan ilmu yang didapat karena akan sangat berguna bagi kita” tutur Bupati.
Diakhir sambutannya Bupati memberikan dorongan kepada pengelola koperasi untuk sama-sama berpikir, sama-sama menjalankan kalau Tuhan buka jalan koperasi-koperasi berkembang menjadi besar serta bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat di Maluku Barat Daya.(DiskominfoMBD)