Jokowi ResmikanJembatan Youtefa Jayapura, Kawasan Kota Diarahkan ke Skouw
pada tanggal
29 Oktober 2019
ENTROP, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai keberadaan Jembatan Youtefa yang baru saja diresmikan olehnya, diharapkan mampu mengatasi solusi permasalahan kepadatan penduduk di Kota Jayapura.
Sehingga kedepan kawasan kota Papua akan dikembangkan ke arah Skouw.
“Sebab keberadaan jembatan ini dapat mempersingkat waktu tempuh 70 menit dari Jayapura kota menuju Distrik Muara Tami dan Pos Lintas Batas Negara Skouw,” terang Jokowi di Jayapura, Senin (28/10/2019).
Menurut dia, pembangunan infrastruktur perhubungan termasuk jembatan, bakal membuat pergerakan barang dan manusia menjadi cepat dan lancar.
Dengan demikian, rakyat akan mendapat harga-harga barang dan jasa yang lebih murah. “Ujungnya, mempersatukan masyarakat karena adanya interaksi dan komunikasi yang lancar antar masyarakat kita,” terang ia.
Presiden pada kesempatan itu mengaku mendapat laporan jika Jembatan Youtefa telah menjadi ikon baru masyarakat Papua. Dimana ikon tersebut bakal menjadi sarana pendukung PON 2020 di Papua, khususnya cabang olahraga dayung dan sky air.
“Ini sebuah hal yang baik karena menunjukan bahwa sebuah jembatan memiliki banyak fungsi bagi masyarakat dan mempunyai multiplayer efek yang menguntungkan masyarakat”.
Jokowi pada kesempatan itu menekankan betapa dirinya sangat ingin mendorong pembangunan wilayah timur Indonesia. Sebab dia melihat ketimpangan infrastruktur dari wilayah Timur Indonesia, khususnya Papua yang tak boleh dibiarkan begitu saja. Sebaliknya harus didorong untuk mensejahterakan masyarakat.
“Selama pemerintahan saya sudah berkeliling ke Indonesia, masuk ke pedalaman, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur. Dari situlah teriakan ada ketimpangan infrastruktur antara wilayah barat, tengah dan timur yang belum tersentuh oleh pembanguan”.
“Ini kalau kita biarkan akan menyulitkan untuk bersatu sebagai bangsa yang besar. Karena itu, saya selalu mendorong pembangunan infrastruktur khususnnya wilayah timur untuk dipercepat dan tentu saja pararel dengan pembagunan SDM yang juga ingin kami kerjakan,” pungkas Jokowi. (DiskominfoPapua)
Sehingga kedepan kawasan kota Papua akan dikembangkan ke arah Skouw.
“Sebab keberadaan jembatan ini dapat mempersingkat waktu tempuh 70 menit dari Jayapura kota menuju Distrik Muara Tami dan Pos Lintas Batas Negara Skouw,” terang Jokowi di Jayapura, Senin (28/10/2019).
Menurut dia, pembangunan infrastruktur perhubungan termasuk jembatan, bakal membuat pergerakan barang dan manusia menjadi cepat dan lancar.
Dengan demikian, rakyat akan mendapat harga-harga barang dan jasa yang lebih murah. “Ujungnya, mempersatukan masyarakat karena adanya interaksi dan komunikasi yang lancar antar masyarakat kita,” terang ia.
Presiden pada kesempatan itu mengaku mendapat laporan jika Jembatan Youtefa telah menjadi ikon baru masyarakat Papua. Dimana ikon tersebut bakal menjadi sarana pendukung PON 2020 di Papua, khususnya cabang olahraga dayung dan sky air.
“Ini sebuah hal yang baik karena menunjukan bahwa sebuah jembatan memiliki banyak fungsi bagi masyarakat dan mempunyai multiplayer efek yang menguntungkan masyarakat”.
Jokowi pada kesempatan itu menekankan betapa dirinya sangat ingin mendorong pembangunan wilayah timur Indonesia. Sebab dia melihat ketimpangan infrastruktur dari wilayah Timur Indonesia, khususnya Papua yang tak boleh dibiarkan begitu saja. Sebaliknya harus didorong untuk mensejahterakan masyarakat.
“Selama pemerintahan saya sudah berkeliling ke Indonesia, masuk ke pedalaman, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur. Dari situlah teriakan ada ketimpangan infrastruktur antara wilayah barat, tengah dan timur yang belum tersentuh oleh pembanguan”.
“Ini kalau kita biarkan akan menyulitkan untuk bersatu sebagai bangsa yang besar. Karena itu, saya selalu mendorong pembangunan infrastruktur khususnnya wilayah timur untuk dipercepat dan tentu saja pararel dengan pembagunan SDM yang juga ingin kami kerjakan,” pungkas Jokowi. (DiskominfoPapua)