Syarif Hadler Imbau Masyarakat Kota Ambon Tak Foto Korban Gempa Bumi
pada tanggal
13 Oktober 2019
AMBON, LELEMUKU.COM – Wakil Walikota (Wawali) Ambon, Provinsi Maluku, Syarif Hadler menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Ambon untuk tidak mempublikasikan video ataupun foto korban meninggal akibat gempa bumi yang mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya, Kamis (10/10/2019). Hal itu disampaikan Wawali saat konferensi pers yang berlangsung di Kediaman Wawali, Karpan-Ambon.
Diketahui, korban meninggal dari gempa tersebut berumur 13 tahun. Ia meninggal akibat tertimpa reruntuhan ketika hendak melakukan evakuasi saat terjadinya gempa.
Menurut Wawali, larangan untuk mempublikasikan video ataupun foto korban adalah demi menjaga perasaan dan psikologis serta rasa empati terhadap keluarga korban. “Tidak semua anggota keluarga bisa menerima kondisi tersebut, jadi saya imbau kepada masyarakat, hargai perasaan keluarga korban dengan tidak memposting video atau foto korban,” ucap Wawali.
Wawali menambahkan, total korban saat Gempa berskala 5.2 SR dan beberapa gempa susulan yang mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya siang tadi berjumlah 9 orang. 1 orang korban meninggal dunia, 8 orang lainnya mengalami luka-luka “Dari 8 orang korban luka-luka, 3 korban saat ini tengah dirawat di rumah sakit sementara 5 korban lainnya sudah boleh kembali ke rumah masing-masing,” terang Wawali.
Selain menelan korban jiwa 1 orang siswa SMP dan melukai 8 orang lainnya, gempa tersebut juga merusak beberapa bangunan, antara lain, gedung Ambon Music Office, Gedung Meterologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon, dan beberapa gedung kantor lainnya. “Untuk kerusakan rumah, masih sementara didata oleh para camat dan tim,” kata Wawali.
Wawali mengakui, gempa siang tadi menimbulkan kekhawatiran, ketakutan dan kecemasan lagi bagi masyarakat, terkhususnya kepada orang tua, karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dengan ini meminta kepada seluruh sekolah baik Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk meliburkan siswa-siswinya hingga pekan depan.
“Terhadap gempa yang masih terjadi, dengan ini kami meliburkan para siswa-siswi TK, SD dan SMP se-Kota Ambon terhitung mulai besok Jumat 11 Oktober hingga tanggal 19 oktober mendatang,” jelas Wawali.
Wawali juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mempercayai atau bahkan menyebarluaskan informasi-informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.
“Saat ini, informasi simpang siur atau HOAX marak beredar dimana mana, karena itu diminta kepada masyarakat untuk tetap waspada, arif, dan bijak serta selalu mengecek kebenaran informasi yang diterima melalui lembaga-lembaga resmi,” demikian Wawali. (DiskominfoAmbon)
Diketahui, korban meninggal dari gempa tersebut berumur 13 tahun. Ia meninggal akibat tertimpa reruntuhan ketika hendak melakukan evakuasi saat terjadinya gempa.
Menurut Wawali, larangan untuk mempublikasikan video ataupun foto korban adalah demi menjaga perasaan dan psikologis serta rasa empati terhadap keluarga korban. “Tidak semua anggota keluarga bisa menerima kondisi tersebut, jadi saya imbau kepada masyarakat, hargai perasaan keluarga korban dengan tidak memposting video atau foto korban,” ucap Wawali.
Wawali menambahkan, total korban saat Gempa berskala 5.2 SR dan beberapa gempa susulan yang mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya siang tadi berjumlah 9 orang. 1 orang korban meninggal dunia, 8 orang lainnya mengalami luka-luka “Dari 8 orang korban luka-luka, 3 korban saat ini tengah dirawat di rumah sakit sementara 5 korban lainnya sudah boleh kembali ke rumah masing-masing,” terang Wawali.
Selain menelan korban jiwa 1 orang siswa SMP dan melukai 8 orang lainnya, gempa tersebut juga merusak beberapa bangunan, antara lain, gedung Ambon Music Office, Gedung Meterologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon, dan beberapa gedung kantor lainnya. “Untuk kerusakan rumah, masih sementara didata oleh para camat dan tim,” kata Wawali.
Wawali mengakui, gempa siang tadi menimbulkan kekhawatiran, ketakutan dan kecemasan lagi bagi masyarakat, terkhususnya kepada orang tua, karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dengan ini meminta kepada seluruh sekolah baik Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk meliburkan siswa-siswinya hingga pekan depan.
“Terhadap gempa yang masih terjadi, dengan ini kami meliburkan para siswa-siswi TK, SD dan SMP se-Kota Ambon terhitung mulai besok Jumat 11 Oktober hingga tanggal 19 oktober mendatang,” jelas Wawali.
Wawali juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mempercayai atau bahkan menyebarluaskan informasi-informasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.
“Saat ini, informasi simpang siur atau HOAX marak beredar dimana mana, karena itu diminta kepada masyarakat untuk tetap waspada, arif, dan bijak serta selalu mengecek kebenaran informasi yang diterima melalui lembaga-lembaga resmi,” demikian Wawali. (DiskominfoAmbon)