Yohanes Walilo Ungkap Pembangunan Venue PON Selesai Akhir 2019
pada tanggal
20 Oktober 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua memastikan tak ada lagi pembangunan venue atau pekerjaan yang sifatnya fisik untuk mempersiapkan pelaksanaan PON XX 2020.
APBD Induk 2020, hanya akan membiayai penyelenggaraan PON XX, melalui kepanjangan tangan pemerintah provinsi, yakni Pengurus Besar (PB) PON dan KONI Papua.
“Untuk PON 2020 fisik sudah tidak ada. Diselesaikan di 2019 baik APBD induk maupun APBD Perubahan. Sehingga dipastikan APBD 2020 akan lebih banyak kita anggarakan untuk penyelenggaraan PON saja. Nanti dananya dikelola PB PON dan KONI. Dimana KONI terkait TC atlet maupun bonus, lalu PB PON untuk pengadaan keperluan peralatan serta lainnya,” terang Kepala Bappeda Papua Yohanes Walilo di Jayapura, Jumat.
Yohanes pada kesempatan itu meminta instansi terkait untuk menganggarkan biaya pemeliharaan, yang belum nampak pada usulan dana penyelenggaraan PON.
Sebab dikhawatirkan, sejumlah venue berpotensi mengalami kerusakan akibat cuaca, iklim maupun hal terkait lainnya.
“Kan ada bangunan yang kita selesaikan lalu dibiarkan selama enam bulan kemudian rusak atau catnya luntur sehingga tidak bisa digunakan. Makanya perlu ada biaya pemeliharaan”.
“Kemudian contoh lain di stadion Papua Bangkit kan ada kolam renang yang butuh biaya pemeliharaan karena air yang harus terus bersih termasuk kolam yang mesti dikuras dan lainnya. Termasuk rumput stadion yang dalam beberapa bulan kedepan jika tak dipelihara bisa rusak,” ujar ia. (DiskominfoPapua)
APBD Induk 2020, hanya akan membiayai penyelenggaraan PON XX, melalui kepanjangan tangan pemerintah provinsi, yakni Pengurus Besar (PB) PON dan KONI Papua.
“Untuk PON 2020 fisik sudah tidak ada. Diselesaikan di 2019 baik APBD induk maupun APBD Perubahan. Sehingga dipastikan APBD 2020 akan lebih banyak kita anggarakan untuk penyelenggaraan PON saja. Nanti dananya dikelola PB PON dan KONI. Dimana KONI terkait TC atlet maupun bonus, lalu PB PON untuk pengadaan keperluan peralatan serta lainnya,” terang Kepala Bappeda Papua Yohanes Walilo di Jayapura, Jumat.
Yohanes pada kesempatan itu meminta instansi terkait untuk menganggarkan biaya pemeliharaan, yang belum nampak pada usulan dana penyelenggaraan PON.
Sebab dikhawatirkan, sejumlah venue berpotensi mengalami kerusakan akibat cuaca, iklim maupun hal terkait lainnya.
“Kan ada bangunan yang kita selesaikan lalu dibiarkan selama enam bulan kemudian rusak atau catnya luntur sehingga tidak bisa digunakan. Makanya perlu ada biaya pemeliharaan”.
“Kemudian contoh lain di stadion Papua Bangkit kan ada kolam renang yang butuh biaya pemeliharaan karena air yang harus terus bersih termasuk kolam yang mesti dikuras dan lainnya. Termasuk rumput stadion yang dalam beberapa bulan kedepan jika tak dipelihara bisa rusak,” ujar ia. (DiskominfoPapua)