Agus Suparmanto Puji Rendahnya Angka Inflasi di Sulawesi Selatan
pada tanggal
21 November 2019
MAKASSAR, LELEMUKU.COM – Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia , Agus Suparmanto memuji rendahnya angka inflasi Sulsel yang tak jauh beda dari nilai inflasi nasional. Mendag juga memuji angka pertumbuhan ekonomi Sulsel yang berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
Badan Pusat Statistik Sulsel sejak periode Januari sampai Oktober 2019 mencatat, nilai inflasi di provinsi Sulawesi Selatan 3,36% (yoy), tidak berbeda jauh dengan inflasi nasional yang berada di angka 2, 22%.
Mendag RI tetap memuji pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota yang bekerja optimal memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok di pasaran.
“Hal ini merupakan hasil kerja jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten kota di Sulawesi Selatan. Saya harapkan kondisi ini dapat terus berlanjut dengan baik di Kota Makassar maupun kota-kota lainnya, untuk menjaga ketersediaan barang kebutuhan pokok dan mendorong perekonomian daerah,” harap Mendag RI Agus Suparmanto dalam sambutannya saat pelepasan ekspor 18 komiditas, di Pelabuhan Makassar, Rabu (20/11/2019).
Menteri Agus Suparmanto juga menyebutkan, kementeriannya telah melaksanakan program pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat sejak tahun 2015 sampai 2018 lalu di wilayah Sulsel. Anggaran pembangunan dan revitalisasi pasar ini mengunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Sebelumnya, Agus menyebutkan pihaknya telah memberikan bantuan gerobak bagi pedagang untuk memulai usaha di Kabupaten Barru, Toraja dan Tanah Toraja.
“Sementara untuk daerah lainnya masih dilakukan pendataan untuk memperoleh bantuan usaha dalam bentuk gerobak nantinya,” jelasnya.
Ia juga meminta daerah penerima bantuan pembangunan dan revitalisasi pasar agar segera mengajukan proses hibah.
“Kementerian Perdagangan tahun 2019 ini dalam proses pembangunan sebanyak 42 pasar rakyat yang anggarannya dialokasikan dari dana alokasi khusus,” kata menteri Kabinet Indonesia Maju ini.
Mendag RI juga menegaskan kepada seluruh peserta yang hadir untuk mengikuti seluruh kegiatan Forum Sosialisasi Kebijakan Perdagangan agar bisa memahami seutuhnya dunia perdagangan.
“Saya berharap kepada saudara-saudara peserta yang hadir, dan mengikuti acara Forum Sosialisasi Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri ini, agar dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan sebaik-baiknya, sehingga pemahaman terhadap semua kebijakan yang terkait di bidang perdagangan dalam negeri ini dapat diimplementasikan dengan baik,” jelas Menteri yang berlatar belakang pengusaha ini.
Ia berharap, sinergitas antara pemerintah Lemerintah Pusat dan Pemprov Sulsel serta Kabupaten/Kota tetap terjaga dengan baik.
“Saya ingin melihat bersama-sama kita bersinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk terus menciptakan iklim usaha yang sejuk, sehingga dapat mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah, menciptakan ketahanan pangan, perdagangan dalam negeri,” ujarnya.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo pada setiap kesempatan di berbagai acara.
“Hal ini memang sesuai arahan bapak presiden bahwa kerja kita ini tidak kerja satu-satu atau individu, tapi kita semua bekerja tim,” pungkasnya. (HumasSulsel)
Badan Pusat Statistik Sulsel sejak periode Januari sampai Oktober 2019 mencatat, nilai inflasi di provinsi Sulawesi Selatan 3,36% (yoy), tidak berbeda jauh dengan inflasi nasional yang berada di angka 2, 22%.
Mendag RI tetap memuji pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota yang bekerja optimal memastikan ketersediaan pasokan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok di pasaran.
“Hal ini merupakan hasil kerja jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten kota di Sulawesi Selatan. Saya harapkan kondisi ini dapat terus berlanjut dengan baik di Kota Makassar maupun kota-kota lainnya, untuk menjaga ketersediaan barang kebutuhan pokok dan mendorong perekonomian daerah,” harap Mendag RI Agus Suparmanto dalam sambutannya saat pelepasan ekspor 18 komiditas, di Pelabuhan Makassar, Rabu (20/11/2019).
Menteri Agus Suparmanto juga menyebutkan, kementeriannya telah melaksanakan program pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat sejak tahun 2015 sampai 2018 lalu di wilayah Sulsel. Anggaran pembangunan dan revitalisasi pasar ini mengunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Sebelumnya, Agus menyebutkan pihaknya telah memberikan bantuan gerobak bagi pedagang untuk memulai usaha di Kabupaten Barru, Toraja dan Tanah Toraja.
“Sementara untuk daerah lainnya masih dilakukan pendataan untuk memperoleh bantuan usaha dalam bentuk gerobak nantinya,” jelasnya.
Ia juga meminta daerah penerima bantuan pembangunan dan revitalisasi pasar agar segera mengajukan proses hibah.
“Kementerian Perdagangan tahun 2019 ini dalam proses pembangunan sebanyak 42 pasar rakyat yang anggarannya dialokasikan dari dana alokasi khusus,” kata menteri Kabinet Indonesia Maju ini.
Mendag RI juga menegaskan kepada seluruh peserta yang hadir untuk mengikuti seluruh kegiatan Forum Sosialisasi Kebijakan Perdagangan agar bisa memahami seutuhnya dunia perdagangan.
“Saya berharap kepada saudara-saudara peserta yang hadir, dan mengikuti acara Forum Sosialisasi Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri ini, agar dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan sebaik-baiknya, sehingga pemahaman terhadap semua kebijakan yang terkait di bidang perdagangan dalam negeri ini dapat diimplementasikan dengan baik,” jelas Menteri yang berlatar belakang pengusaha ini.
Ia berharap, sinergitas antara pemerintah Lemerintah Pusat dan Pemprov Sulsel serta Kabupaten/Kota tetap terjaga dengan baik.
“Saya ingin melihat bersama-sama kita bersinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk terus menciptakan iklim usaha yang sejuk, sehingga dapat mendorong pertumbuhan perekonomian di daerah, menciptakan ketahanan pangan, perdagangan dalam negeri,” ujarnya.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo pada setiap kesempatan di berbagai acara.
“Hal ini memang sesuai arahan bapak presiden bahwa kerja kita ini tidak kerja satu-satu atau individu, tapi kita semua bekerja tim,” pungkasnya. (HumasSulsel)