Community College di Albuquerque Jadi Pusat Pembibitan Insan Film Lokal
pada tanggal
08 Desember 2019
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Baru-baru ini, sebuah studio film di Albuquerque, New Mexico, menandatangani kontrak bernilai miliaran dolar dengan raksasa hiburan Netflix dan kesepakatan bernilai AS$ 500 juta dengan Universal Studios NBC.
Perjanjian-perjanjian kerja sama dengan Albuquerque Studios itu dijalin menyusul kebijakan baru New Mexico yang memberikan insentif pajak bagi perusahaan-perusahaan produksi yang membuat film di negara bagian tersebut dan merekrut talenta lokal. Central New Mexico Community College, sebuah perguruan tinggi dua tahun di Albuquerque menjadi pusat pembibitan tenaga berbakat tersebut.
Instruktur film Carlos Gonzalez menunjukkan kepada para mahasiswa tahun pertama di Central New Mexico (CNM) Community College bagaimana mengoperasikan kamera dan peralatan lain yang mahal.
Sebelum tahun akademik berakhir, sebagian mahasiswa akan bekerja untuk industri film di Albuquerque, kata instruktur film senior Jim Graebner.
“Program kami hanya berlangsung selama dua kuartal. Program ini pada dasarnya hanya berlangsung selama setengah tahun, di mana kami melewati seluruh tahapan tentang cara membuat film dan alur kerja yang diperlukan, dan kemudian kami menunjukkan semua alat yang diperlukan dalam pembuatan film dan kemudian mencoba membuat mereka memilih spesialisasi dalam kemahiran yang berbeda-beda," papar Jim Graebner dari CNM School of Applied Technologies.
Graebner menyamakan program di CNM itu dengan “kamp pelatihan,” tempat para mahasiswa bekerja sepanjang waktu mempelajari berbagai keterampilan, seperti mengelola set pakaian, listrik dan pencahayaan, serta pengoperasian kamera untuk memenuhi kebutuhan industri yang berkembang pesat di tempat itu.
“Hal terbesar yang harus kita ajarkan kepada mahasiswa adalah stamina, karena mereka hendak memasuki dunia kerja di mana setiap orang mengharapkan delapan jam kerja. Kami sendiri melakukannya 14 jam per hari. Itu rata-rata," kata Jim Graebner.
Jim Graebner mengatakan bahwa kelompoknya bukan semata-mata merupakan klub khusus pria.
“Hollywood berperan besar dalam meningkatkan persentase wanita dan semua golongan yang kurang terwakili. Jadi, jika Anda seorang wanita, dan ingin menjadi teknisi, sekarang juga saya bisa mendapatkan pekerjaan untuk Anda," kata Jim Graebner.
Selain belajar menjadi teknisi, yaitu menjadi bagian dari tim yang membuat film, mahasiswa juga dibimbing untuk mengembangkan lebih banyak pengalaman berdasarkan praktek langsung di lapangan.
“Ketika seorang manajer unit produksi membutuhkan lebih banyak orang, maka mereka pergi ke serikat pekerja dan orang-orang dari serikat pekerja mendapatkan kesempatan pertama," tambah Jim Graebner.
Gabe Reyes, seorang instruktur teknisi di CNM, dulu kuliah di lembaga pendidikan itu dan kemudian dipekerjakan sebagai instruktur purna waktu. Dia juga pekerja lepas untuk industri film.
“Sejak saya dipekerjakan hingga sekarang, saya telah melihat program ini bertambah dalam jumlah mahasiswanya yang sangat besar. Sekarang hampir dua kali lipat," kata Gabe Reyes.
Apalagi sekarang, dengan insentif pajak yang diberikan, New Mexico mensyaratkan bahwa sedikitnya 60% dari seluruh karyawan produksi berasal dari negara bagian itu.
“Prospek masa depan sangat bagus! Kami membuat orang-orang datang ke sini sepanjang waktu mencari lulusan untuk dipekerjakan," kata Gabe Reyes.
Prospek juga bagus untuk sutradara dan aktor asli dari New Mexico yang ingin membangun karier di negara bagian asal mereka. (VOA)
Perjanjian-perjanjian kerja sama dengan Albuquerque Studios itu dijalin menyusul kebijakan baru New Mexico yang memberikan insentif pajak bagi perusahaan-perusahaan produksi yang membuat film di negara bagian tersebut dan merekrut talenta lokal. Central New Mexico Community College, sebuah perguruan tinggi dua tahun di Albuquerque menjadi pusat pembibitan tenaga berbakat tersebut.
Instruktur film Carlos Gonzalez menunjukkan kepada para mahasiswa tahun pertama di Central New Mexico (CNM) Community College bagaimana mengoperasikan kamera dan peralatan lain yang mahal.
Sebelum tahun akademik berakhir, sebagian mahasiswa akan bekerja untuk industri film di Albuquerque, kata instruktur film senior Jim Graebner.
“Program kami hanya berlangsung selama dua kuartal. Program ini pada dasarnya hanya berlangsung selama setengah tahun, di mana kami melewati seluruh tahapan tentang cara membuat film dan alur kerja yang diperlukan, dan kemudian kami menunjukkan semua alat yang diperlukan dalam pembuatan film dan kemudian mencoba membuat mereka memilih spesialisasi dalam kemahiran yang berbeda-beda," papar Jim Graebner dari CNM School of Applied Technologies.
Graebner menyamakan program di CNM itu dengan “kamp pelatihan,” tempat para mahasiswa bekerja sepanjang waktu mempelajari berbagai keterampilan, seperti mengelola set pakaian, listrik dan pencahayaan, serta pengoperasian kamera untuk memenuhi kebutuhan industri yang berkembang pesat di tempat itu.
“Hal terbesar yang harus kita ajarkan kepada mahasiswa adalah stamina, karena mereka hendak memasuki dunia kerja di mana setiap orang mengharapkan delapan jam kerja. Kami sendiri melakukannya 14 jam per hari. Itu rata-rata," kata Jim Graebner.
Jim Graebner mengatakan bahwa kelompoknya bukan semata-mata merupakan klub khusus pria.
“Hollywood berperan besar dalam meningkatkan persentase wanita dan semua golongan yang kurang terwakili. Jadi, jika Anda seorang wanita, dan ingin menjadi teknisi, sekarang juga saya bisa mendapatkan pekerjaan untuk Anda," kata Jim Graebner.
Selain belajar menjadi teknisi, yaitu menjadi bagian dari tim yang membuat film, mahasiswa juga dibimbing untuk mengembangkan lebih banyak pengalaman berdasarkan praktek langsung di lapangan.
“Ketika seorang manajer unit produksi membutuhkan lebih banyak orang, maka mereka pergi ke serikat pekerja dan orang-orang dari serikat pekerja mendapatkan kesempatan pertama," tambah Jim Graebner.
Gabe Reyes, seorang instruktur teknisi di CNM, dulu kuliah di lembaga pendidikan itu dan kemudian dipekerjakan sebagai instruktur purna waktu. Dia juga pekerja lepas untuk industri film.
“Sejak saya dipekerjakan hingga sekarang, saya telah melihat program ini bertambah dalam jumlah mahasiswanya yang sangat besar. Sekarang hampir dua kali lipat," kata Gabe Reyes.
Apalagi sekarang, dengan insentif pajak yang diberikan, New Mexico mensyaratkan bahwa sedikitnya 60% dari seluruh karyawan produksi berasal dari negara bagian itu.
“Prospek masa depan sangat bagus! Kami membuat orang-orang datang ke sini sepanjang waktu mencari lulusan untuk dipekerjakan," kata Gabe Reyes.
Prospek juga bagus untuk sutradara dan aktor asli dari New Mexico yang ingin membangun karier di negara bagian asal mereka. (VOA)