Djauhari Oratmangun Sebut Alasan Indonesia dan Sichuan Ditakdirkan Bekerjasama
pada tanggal
13 Desember 2019
CHENGDU, LELEMUKU.COM – Pada tanggal 4 Desember 2019, di Chengdu, Provinsi Sichuan, KBRI Beijing menyelenggarakan forum Indonesia-China (Sichuan) Business Forum on Trade, Tourism and Investment dengan tema “Doing Business with Wonderful Indonesia”. Forum Bisnis kali ini yang diselenggarakan di Junior Ballroom JW Marriott Hotel Chengdu dipenuhi oleh lebih dari 210 peserta dari pebisnis Indonesia dan Tiongkok, khususnya dari kawasan Sichuan dan sekitarnya. Bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sichuan, forum ini berhasil menarik minat berbagai perusahaan swasta Tiongkok untuk mengembangkan kerja sama dengan Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan tingginya partisipasi pada forum serta permintaan pertemuan bisnis tatap muka (one-on-one) dari perusahaan Tiongkok dengan pejabat dan sektor swasta Indonesia.
Dalam pidato pembukaannya, Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok, Bapak Djauhari Oratmangun menyampaikan bahwa kunjungan kali ini ke Sichuan tanggal 4 Desember 2019 merupakan kunjungannya yang ke-4. Di samping itu, Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia sementara Sichuan merupakan provinsi dengan populasi terbesar ke-4 di Tiongkok. Fakta ini seolah-olah mengatakan bahwa Indonesia dan Sichuan ditakdirkan untuk bekerja sama. Dengan modal populasi yang cukup besar, banyak peluang kerja sama yang dapat digali dari kedua belah pihak.
Wakil Gubernur Provinsi Sichuan, Mr. Yang Xingping, mencatat bahwa pada tahun 2018, total perdagangan Provinsi Sichuan dengan Indonesia mencapai 930 juta USD atau meningkat dua kali lipat sebesar 109,6%. Hal ini menjadikan Indonesia mitra dagang Sichuan terbesar ke-5 di ASEAN. Di sisi pariwisata, sebanyak 48 ribu turis Indonesia mengunjungi Sichuan, sementara 51 ribu wisatawan Sichuan mengunjungi Indonesia di tahun 2018. Sichuan juga menjalin kerja sama sister-province dengan provinsi Jawa Barat.
Forum bisnis kali ini terbilang cukup sukses dengan mendatangkan pembicara ternama dari sektor yang menjadi fokus promosi Pemerintah Indonesia dalam kerja sama dengan Tiongkok yaitu perdagangan, pariwisata dan investasi. Deputi BKPM Perencanaan Penanaman Modal, Bapak Ikmal Lukman, menyampaikan faktor yang menguntungkan bagi para investor untuk berinvestasi di Indonesia. Paparan di bidang investasi ini kemudian diikuti dengan presentasi peluang investasi Indonesia di bidang mineral oleh Warisan yang diwakili oleh CFO Warisan, Mr. Christopher Clower.
Di sisi perdagangan, forum menghadirkan Ibu Nur Nurlaila Muhammad, Kepala Pusat Analisa Perdagangan Luar Negeri, yang memaparkan produk-produk potensial Indonesia unggulan yang dapat dikerjasamakan untuk mendukung kebutuhan dalam negeri Tiongkok. Paparan kemudian dilanjutkan oleh Ibu Melvany Angelica Kasih dari PT. Ciomas Adisatwa atau JAPFA Indonesia yang mempromosikan berbagai varian produk yang diproses secara modern dan berstandar internasional untuk memenuhi permintaan pasar Tiongkok.
Di samping berbagai pembicara dari Indonesia, Mr. Wang Yuechun dari Sichuan Changhong Electric Co. Ltd., turut berbagi pengalamannya dalam berinvestasi di Indonesia. Beliau memaparkan bahwa berinvestasi di Indonesia saat ini sudah jauh berbeda dibandingkan dengan saat awal mula Changhong memasuki pasar Indonesia. Selain kemudahan proses berinvestasi, Indonesia juga menyimpan potensi pasar yang besar dengan jumlah populasi yang tinggi diikuti oleh peningkatan populasi kelas ekonomi menengah yang bertumbuh pesat.
Di akhir forum, sejumlah perusahaan saling menjalin kontak untuk menjajaki berbagai kerja sama di berbagai sektor termasuk energi, produk pangan olahan, investasi, industri mineral, infrastruktur, dan lain-lain. Tercatat setidaknya sebanyak 34 perusahaan Tiongkok mendaftarkan diri untuk melakukan pertemuan one-on-one dengan BKPM untuk menyatakan minatnya berinvestasi di Indonesia.
Selama kunjungan tanggal 3-5 Desember 2019, Delegasi Indonesia tidak hanya menghadiri kegiatan forum bisnis, namun juga turut melakukan kunjungan ke kawasan Hi Tech Industrial Development Zone di Chengdu untuk meninjau pusat peringatan dini gempa bumi dan perusahaan teknologi kapal terbang tanpa awak/drone. Delegasi juga berkesempatan bertemu dengan Wakil Gubernur Provinsi Sichuan dan Walikota Chengdu untuk mendiskusikan peluang kerja sama dengan kedua Pemerintah Daerah Tiongkok tersebut.
Pada malam hari tanggal 4 Desember 2019, KBRI Beijing juga menyelenggarakan Malam Budaya dan Gala Dinner Wonderful Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Duta Besar Djauhari Oratmangun kembali menonjolkan peluang kerja sama pariwisata dan destinasi wisata Indonesia terbaik berstandar internasional yang dapat dikunjungi dan dinikmati oleh wisatawan asing. (KBRIBeijing)
Dalam pidato pembukaannya, Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok, Bapak Djauhari Oratmangun menyampaikan bahwa kunjungan kali ini ke Sichuan tanggal 4 Desember 2019 merupakan kunjungannya yang ke-4. Di samping itu, Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar ke-4 di dunia sementara Sichuan merupakan provinsi dengan populasi terbesar ke-4 di Tiongkok. Fakta ini seolah-olah mengatakan bahwa Indonesia dan Sichuan ditakdirkan untuk bekerja sama. Dengan modal populasi yang cukup besar, banyak peluang kerja sama yang dapat digali dari kedua belah pihak.
Wakil Gubernur Provinsi Sichuan, Mr. Yang Xingping, mencatat bahwa pada tahun 2018, total perdagangan Provinsi Sichuan dengan Indonesia mencapai 930 juta USD atau meningkat dua kali lipat sebesar 109,6%. Hal ini menjadikan Indonesia mitra dagang Sichuan terbesar ke-5 di ASEAN. Di sisi pariwisata, sebanyak 48 ribu turis Indonesia mengunjungi Sichuan, sementara 51 ribu wisatawan Sichuan mengunjungi Indonesia di tahun 2018. Sichuan juga menjalin kerja sama sister-province dengan provinsi Jawa Barat.
Forum bisnis kali ini terbilang cukup sukses dengan mendatangkan pembicara ternama dari sektor yang menjadi fokus promosi Pemerintah Indonesia dalam kerja sama dengan Tiongkok yaitu perdagangan, pariwisata dan investasi. Deputi BKPM Perencanaan Penanaman Modal, Bapak Ikmal Lukman, menyampaikan faktor yang menguntungkan bagi para investor untuk berinvestasi di Indonesia. Paparan di bidang investasi ini kemudian diikuti dengan presentasi peluang investasi Indonesia di bidang mineral oleh Warisan yang diwakili oleh CFO Warisan, Mr. Christopher Clower.
Di sisi perdagangan, forum menghadirkan Ibu Nur Nurlaila Muhammad, Kepala Pusat Analisa Perdagangan Luar Negeri, yang memaparkan produk-produk potensial Indonesia unggulan yang dapat dikerjasamakan untuk mendukung kebutuhan dalam negeri Tiongkok. Paparan kemudian dilanjutkan oleh Ibu Melvany Angelica Kasih dari PT. Ciomas Adisatwa atau JAPFA Indonesia yang mempromosikan berbagai varian produk yang diproses secara modern dan berstandar internasional untuk memenuhi permintaan pasar Tiongkok.
Di samping berbagai pembicara dari Indonesia, Mr. Wang Yuechun dari Sichuan Changhong Electric Co. Ltd., turut berbagi pengalamannya dalam berinvestasi di Indonesia. Beliau memaparkan bahwa berinvestasi di Indonesia saat ini sudah jauh berbeda dibandingkan dengan saat awal mula Changhong memasuki pasar Indonesia. Selain kemudahan proses berinvestasi, Indonesia juga menyimpan potensi pasar yang besar dengan jumlah populasi yang tinggi diikuti oleh peningkatan populasi kelas ekonomi menengah yang bertumbuh pesat.
Di akhir forum, sejumlah perusahaan saling menjalin kontak untuk menjajaki berbagai kerja sama di berbagai sektor termasuk energi, produk pangan olahan, investasi, industri mineral, infrastruktur, dan lain-lain. Tercatat setidaknya sebanyak 34 perusahaan Tiongkok mendaftarkan diri untuk melakukan pertemuan one-on-one dengan BKPM untuk menyatakan minatnya berinvestasi di Indonesia.
Selama kunjungan tanggal 3-5 Desember 2019, Delegasi Indonesia tidak hanya menghadiri kegiatan forum bisnis, namun juga turut melakukan kunjungan ke kawasan Hi Tech Industrial Development Zone di Chengdu untuk meninjau pusat peringatan dini gempa bumi dan perusahaan teknologi kapal terbang tanpa awak/drone. Delegasi juga berkesempatan bertemu dengan Wakil Gubernur Provinsi Sichuan dan Walikota Chengdu untuk mendiskusikan peluang kerja sama dengan kedua Pemerintah Daerah Tiongkok tersebut.
Pada malam hari tanggal 4 Desember 2019, KBRI Beijing juga menyelenggarakan Malam Budaya dan Gala Dinner Wonderful Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Duta Besar Djauhari Oratmangun kembali menonjolkan peluang kerja sama pariwisata dan destinasi wisata Indonesia terbaik berstandar internasional yang dapat dikunjungi dan dinikmati oleh wisatawan asing. (KBRIBeijing)