Jumlah Korban Tewas Akibat Campak di Samoa Mencapai 65 Orang
pada tanggal
08 Desember 2019
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Samoa mengatakan Sabtu (7/12/2019) jumlah korban tewas akibat campak telah naik menjadi 65. Kebanyakan korban adalah anak-anak.
Kementerian Kesehatan mengatakan 103 kasus baru telah dilaporkan sejak Jumat (6/12).
Angka terbaru itu dikeluarkan setelah lockdown dua hari, memungkinkan pemerintah melakukan kampanye imunisasi massal.
Kementerian itu mengatakan hampir 90 persen populasinya telah menerima vaksin campak.
Pulau di Pasifik Selatan itu telah menyatakan keadaan darurat karena virus itu telah menginfeksi lebih dari 4.500 orang.
Sekolah-sekolah ditutup sementara.
"Fakta bahwa ada anak yang meninggal dunia karena penyakit yang bisa dicegah vaksin seperti campak, terus terang memicu kemarahan dan merupakan kegagalan kolektif untuk melindungi anak-anak yang paling rentan di dunia," kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreysus, Dirjen WHO awal pekan ini.
"Untuk menyelamatkan nyawa, kita harus memastikan semua orang mendapat manfaat dari vaksin -yang artinya berinvestasi pada imunisasi dan layanan kesehatan berkualitas sebagai hak bagi semua," lanjutnya.
Tingkat vaksinasi campak massal di seluruh dunia "stagnan selama hampir satu dasawarsa," kata laporan WHO.
Tingkat vaksinasi campak di Samoa turun dari 59% pada 2017 menjadi 31% pada 2018, menurut WHO dan UNICEF, "terutama karena misinformasi dan ketidakpercayaan di kalangan orangtua." (VOA)
Kementerian Kesehatan mengatakan 103 kasus baru telah dilaporkan sejak Jumat (6/12).
Angka terbaru itu dikeluarkan setelah lockdown dua hari, memungkinkan pemerintah melakukan kampanye imunisasi massal.
Kementerian itu mengatakan hampir 90 persen populasinya telah menerima vaksin campak.
Pulau di Pasifik Selatan itu telah menyatakan keadaan darurat karena virus itu telah menginfeksi lebih dari 4.500 orang.
Sekolah-sekolah ditutup sementara.
"Fakta bahwa ada anak yang meninggal dunia karena penyakit yang bisa dicegah vaksin seperti campak, terus terang memicu kemarahan dan merupakan kegagalan kolektif untuk melindungi anak-anak yang paling rentan di dunia," kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreysus, Dirjen WHO awal pekan ini.
"Untuk menyelamatkan nyawa, kita harus memastikan semua orang mendapat manfaat dari vaksin -yang artinya berinvestasi pada imunisasi dan layanan kesehatan berkualitas sebagai hak bagi semua," lanjutnya.
Tingkat vaksinasi campak massal di seluruh dunia "stagnan selama hampir satu dasawarsa," kata laporan WHO.
Tingkat vaksinasi campak di Samoa turun dari 59% pada 2017 menjadi 31% pada 2018, menurut WHO dan UNICEF, "terutama karena misinformasi dan ketidakpercayaan di kalangan orangtua." (VOA)