Tito Karnavian Tandai Pertama Kalinya Kunjungan Kerja Mendagri ke Nias
GUNUNGSITOLI, LELEMUKU.COM – Pertama kalinya dalam sejarah, Menteri Dalam Negeri melakukan kunjungan kerja ke Nias, Provinsi Sumatera Utara.
Menteri Dalam Negeri Prof. H.M. Tito Karnavian, Ph.D disambut Pemerintah Daerah, Forkopimda, dan Tokoh masyarakat se-Pulau Nias di Bandara Binaka Nias, Senin, (09/12/2019).
Tanpa menunggu lama, Mendagri langsung berdialog dan mendengarkan aspirasi dari masyarakat di Pulau Nias. Dalam kesempatan tersebut, Mendagri membangkitkan rasa optimisme masyarakat Nias untuk melakukan pembangunan dan mensejahterakan masyarakatnya. Terlebih, potensi SDA dan SDM Nias dinilainya mumpuni untuk dikembangkan menjadi sebuah wilayah yang lebih maju.
“Memang ada suara pesimisme tadi ‘kami daerah tertinggal’, jujur, saya sedih dengarnya. Masih banyak negara yang terbatas SDA-nya tapi mampu maju dan sejahtera, apalagi Nias yang SDA dan SDM nya mumpuni. Tinggal bagaimana mengelolanya,” kata Mendagri.
Melihat potensi SDM tersebut, Mendagri menekankan adanya program-program pendidikan dan kesehatan yang dapat menyentuh langsung dan dapat dirasakan masyarakat ketimbang hanya formalitas sebuah program.
“Tolong diperhatikan anak-anak dan pemuda yang akan menjadi potensi bonus demografi untuk diperhatikan pendidikan formal maupun keterampilannya. Kalau buat program untuk Pendidikan dan Kesehatan, bukan hanya nomenklaturnya saja, tapi betul-betul dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Tak hanya itu, Mendagri juga meminta Pemda setempat melakukan penganggaran untuk pengembangan potensi wisata Pulau Nias.
“Kita minta juga kepada Pemda, tolong anggarkan selain pendidikan dan kesehatan, juga anggaran-anggaran untuk mengembangkan potensi alam, budaya dan kelautan ini. Ini harus masuk dalam anggaran, jangan sampai anggaran dalam APBD hanya fokus pada belanja pegawai saja sedangkan masyarakatnya tidak merasakan apa-apa,” tukasnya.
Ia juga meminta kepala daerah untuk memiliki jiwa kewirausahaan untuk cekatan dan mampu memanfaatkan potensi yang dimiliki daerah sebagai sumber pendapatan daerah.
“Setiap kepala daerah harus memiliki entrepreneurship, kemampuan kewirausahaan, dia bisa menangkap peluang apa yang ada di wilayah itu dan bisa dikembangkan. Dia bisa menangkap sumber daya modal, dia permudah investasi masuk, mohon digenjot disitu (investasi), kami akan siap mendobrak untuk kepentingan Nias,” ucap Mendagri.
Untuk melakukan pembangunan yang dapat dirasakan masyarakat, diperlukan kolaborasi antar seluruh stakeholder, utamanya untuk bersinergi menyatukan visi bersama dalam membangun Nias.
“Saya minta Bapak Bupati, tokoh masyarakat, bangun komunikasi dan kekompakkan, itu modal untuk mempercepat pembangunan,” pungkasnya. (Kemendagri)