Warga Tanimbar Dari Luar Negeri Diduga Terpapar Gejala Mirip Corona Virus, Dikarantina di RSUD Saumlaki
pada tanggal
13 Februari 2020
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Seorang pemuda asal Desa Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku berinisial BN (19) diduga terpapar gejala mirip Novel Corona Virus atau 2019-nCoV yang saat ini sedang mewabah.
Pasien terduga yang baru saja tiba di Saumlaki pada 5 Februari 2020 lalu ini diketahui mengeluhkan kondisi yang gejalannya mirip dengan penyakit yang menyerang saluran pernafasasan atau pneumonia tersebut.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tanimbar, dr. Edwin Tomasoa, pihaknya melakukan beberapa langkah-langkah pemeriksaan intensif sesuai dengan prosedur yang ditetapkan guna menangani pasien tersebut.
"Ada prosedur-prosedur tetap yang harus dilalui untuk menangani pasien) penyakit-penyakit infeksi tertentu termasuk Corona," ujar dia kepada wartawan melalui seluler pada Rabu (12/02/2020) siang.
Dikatakan saat ini pasien yang berkuliah di Singapura pada Jurusan Hukum Internasional ini sedang dikarantina di Ruang Isolasi Khusus pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) P.P Margretti Saumlaki guna dilakukan pengawasan secara menyeluruh selama 14 hari kedepan.
"Kita sudah tindak lanjuti dan apakah dia positif corona atau tidak, itu kan ada protap-protap tertentu yang harus ditindak lanjuti. Untuk sementara dia sudah dimasukan di rumah sakit,"
Dari informasi yang dihimpun Lelemuku.com menyatakan pasien yang pernah studi di Denpasar, Bali tersebut pada pertengahan Januari 2020 baru saja tiba dari perjalanannya dari beberapa negara di luar negeri diantaranya Malaysia, Singapura, Vietnam dan Hongkong.
Selanjutnya Tomasoa menyatakan pasien tersebut telah diawasi secara seksama oleh para petugas kesehatan sehingga riwayat kesehatan dari pasien yang mengaku memiliki rekan yang telah dirawat karena positif mengidap virus yang awalnya berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok tersebut dapat diketahui dengan rinci.
Namun dia mengharapkan agar warga Tanimbar, dan Maluku pada umumnya dapat selalu waspada dan selalu menjaga kebersihan diri serta lingkungan guna mencegah hal-hal yang tidak diharapkan.
"Waspada itu bagus, tapi tidak boleh panik karena belum tentu dia positif Corona. Cuma karena informasinya dia pernah terpapar dengan pasien Corona jadi sudah sewajarnya kalau kita menindaklanjutinya seperti itu. Jadi bukan berarti dia pasti (mengidap) Corona, dan kepastian dia Corona atau tidak itu dari hasil pemeriksaan laboratorium dan memerlukan beberapa hari kedepan karena kita akan kirim ke Jakarta," tutup dia.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku menyatakan telah menyampaikan langkah-langkah penanganan wabah ini melalui penyampaian surat edaranke Kabupaten/Kota untuk sigap menghadapi virus yang juga dikenal dengan nama COVID-19 ini, kesiapan Tim Gerak Cepat (TGC) Provinsi Maluku, mendirikan Posko TGC di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku di Karpan sekaligus menyediakan nomor kontak posko untuk layanan publik yakni 081343143438/ 081344677079, dan penyiapan sarana prasarana Alat Pelindung Diri (APD).
Upaya lain yang sudah dilakukan juga adalah distribusi APD ke RS rujukan (RSUD dr Haulussy dan RS dr. J Latumeten Ambon) oleh Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, sosialisasi pencegahan dan skrining awal oleh Puskesmas Kota Ambon (Dinkes Kota Ambon), Pertemuan Lintas Sektor, Kesiapan RSUD dr Haulussy sebagai RS rujukan, Skrining di pelabuhan laut dan udara , dan pengawasan faktor risiko oleh KKP.
Sementara itu, penyebaran virus Corona yang bermula dari kota Wuhan, China, menjadi ancaman serius bagi dunia. Berdasarkan data pada peta pantauan penyebaran virus Corona, sejauh ini tercatat sudah lebih dari 1000 orang meninggal dunia dan 20,000 orang terinfeksi. Sejak pertama kali kali diumuman pada 31 Desember 2019, virus Corona kini telah menyebar hingga ke 16 negara di dunia. (Albert Batlayeri)
Pasien terduga yang baru saja tiba di Saumlaki pada 5 Februari 2020 lalu ini diketahui mengeluhkan kondisi yang gejalannya mirip dengan penyakit yang menyerang saluran pernafasasan atau pneumonia tersebut.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tanimbar, dr. Edwin Tomasoa, pihaknya melakukan beberapa langkah-langkah pemeriksaan intensif sesuai dengan prosedur yang ditetapkan guna menangani pasien tersebut.
"Ada prosedur-prosedur tetap yang harus dilalui untuk menangani pasien) penyakit-penyakit infeksi tertentu termasuk Corona," ujar dia kepada wartawan melalui seluler pada Rabu (12/02/2020) siang.
Dikatakan saat ini pasien yang berkuliah di Singapura pada Jurusan Hukum Internasional ini sedang dikarantina di Ruang Isolasi Khusus pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) P.P Margretti Saumlaki guna dilakukan pengawasan secara menyeluruh selama 14 hari kedepan.
"Kita sudah tindak lanjuti dan apakah dia positif corona atau tidak, itu kan ada protap-protap tertentu yang harus ditindak lanjuti. Untuk sementara dia sudah dimasukan di rumah sakit,"
Dari informasi yang dihimpun Lelemuku.com menyatakan pasien yang pernah studi di Denpasar, Bali tersebut pada pertengahan Januari 2020 baru saja tiba dari perjalanannya dari beberapa negara di luar negeri diantaranya Malaysia, Singapura, Vietnam dan Hongkong.
Selanjutnya Tomasoa menyatakan pasien tersebut telah diawasi secara seksama oleh para petugas kesehatan sehingga riwayat kesehatan dari pasien yang mengaku memiliki rekan yang telah dirawat karena positif mengidap virus yang awalnya berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok tersebut dapat diketahui dengan rinci.
Namun dia mengharapkan agar warga Tanimbar, dan Maluku pada umumnya dapat selalu waspada dan selalu menjaga kebersihan diri serta lingkungan guna mencegah hal-hal yang tidak diharapkan.
"Waspada itu bagus, tapi tidak boleh panik karena belum tentu dia positif Corona. Cuma karena informasinya dia pernah terpapar dengan pasien Corona jadi sudah sewajarnya kalau kita menindaklanjutinya seperti itu. Jadi bukan berarti dia pasti (mengidap) Corona, dan kepastian dia Corona atau tidak itu dari hasil pemeriksaan laboratorium dan memerlukan beberapa hari kedepan karena kita akan kirim ke Jakarta," tutup dia.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku menyatakan telah menyampaikan langkah-langkah penanganan wabah ini melalui penyampaian surat edaranke Kabupaten/Kota untuk sigap menghadapi virus yang juga dikenal dengan nama COVID-19 ini, kesiapan Tim Gerak Cepat (TGC) Provinsi Maluku, mendirikan Posko TGC di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku di Karpan sekaligus menyediakan nomor kontak posko untuk layanan publik yakni 081343143438/ 081344677079, dan penyiapan sarana prasarana Alat Pelindung Diri (APD).
Upaya lain yang sudah dilakukan juga adalah distribusi APD ke RS rujukan (RSUD dr Haulussy dan RS dr. J Latumeten Ambon) oleh Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, sosialisasi pencegahan dan skrining awal oleh Puskesmas Kota Ambon (Dinkes Kota Ambon), Pertemuan Lintas Sektor, Kesiapan RSUD dr Haulussy sebagai RS rujukan, Skrining di pelabuhan laut dan udara , dan pengawasan faktor risiko oleh KKP.
Sementara itu, penyebaran virus Corona yang bermula dari kota Wuhan, China, menjadi ancaman serius bagi dunia. Berdasarkan data pada peta pantauan penyebaran virus Corona, sejauh ini tercatat sudah lebih dari 1000 orang meninggal dunia dan 20,000 orang terinfeksi. Sejak pertama kali kali diumuman pada 31 Desember 2019, virus Corona kini telah menyebar hingga ke 16 negara di dunia. (Albert Batlayeri)