Widya Murad Ismail Kunjungi Bayi Gizi Buruk, Hellena Elle di RSUD dr. Haulussy Ambon
AMBON, LELEMUKU.COM – Usianya delapan bulan, namun berat badannya hanya enan kilogram. Bayi mungil itu tampak sangat kurus. Berat badannya, tidak seperti berat badan normal bayi seumurannya.
Istri Gubernur Maluku, Widya Murad Ismail, pun terpanggil untuk menyempatkan diri mengunjungi bayi gizi buruk itu.
Selain tampak kurus, bayi perempuan itu juga terbaring lemas dan kaku. Saking kurusnya, pada tangan dan kedua kaki, tampak tulang-tulang yang menonjol.
Begitulah kondisi Helena Elle, bayi asal Waitatiri, Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, itu saat ini.
Untuk mengembalikan kondisinya ke berat badan normal, Helena tengah mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Haulussy, Ambon.
dr. Sriwahyuni Joko yang menangani Helena, mengatakan, bayi mungil itu menderita gizi buruk tipe campuran yaitu kekurangan energi dan kekurangn protein. Pihaknya saat ini fokus untuk memperbaiki gizinya terlebih dulu, baru penanganan lainnya.
“Sekarang kita fokus untuk memperbaiki gizinya,” kata Sriwahyuni.
Mendengar kabar adanya bayi gizi buruk di RSUD dr. Haulussy, Widya Murad Ismail didampingi Kepala RSUD dr. Haulussy Rita Tahitu, Kepala BKKBN Maluku Renta Rego, Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku Sartono Pining, Kepala Dinas Dukcapil Provinsi Maluku Mustafa Sagadji, datang mengunjungi Helena di kamar rawat inapnya, Jumat (31/1) pagi.
Dengan penuh kasih sayang, Widya mengajak bayi mungil yang belum pandai bicara itu untuk berbicara. Widya juga memberi semangat bagi kedua orang tua Helena, Marten dan Ayu, untuk bersabar dan harus berjuang agar Helena bisa keluar dari krisis gizi yang dialaminya.
“Sabar ya bu. Cepat sembuh ya nak,” kata Widya.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku ini juga mengingatkan bahwa anak-anak sangat membutuhkan asupan gizi untuk tumbuh kembang mereka.
“Tidak perlu yang mahal-mahal, yang penting makanannya sehat,” katanya.
Saat membesuk Helena, Widya juga membawa buah-buahan, makanan tambahan untuk balita, dan santunan kepada orang tua Helena, guna meringankan beban mereka. Apa yang diberikan Widya, disambut haru orang tuanya.
Tak hanya Helena, Widya juga menyempatkan diri mengunjungi beberapa pasien anak pengidap gizi buruk lainnya, yang berasal dari Buru Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dan salah satu bayi yang memiliki benjolan cukup besar di kepala. Semuanya sudah dalam penanganan di RSUD dr. Haulussy.
Sebagai Duta Parenting (Perangi Stunting) Provinsi Maluku, Widya saat ini sedang giat-giatnya melaksanakan program pencegahan dan pemberantasan gizi buruk dan stunting pada anak-anak di seluruh Maluku.
Berbagai upaya telah dilakukannya, baik turun langsung melakukan sosialisasi, maupun bersinergi dengan dinas-dinas dan instansi vertikal lainnya untuk turun memberikan bantuan langsung ke masyarakat.
Widya mengakui, kunjungan yang dilakukannya ini sebagai bentuk perhatian dan kepeduliannya ibunya anak-anak Maluku.
“Tadinya saya mengetahui ada anak yang terkena gizi buruk dari media sosial, dan saya langsung ingin menengok mereka,” ucapnya.
Widya mengaku prihatin dengan kondisi ini, bukan hanya Helena, tetapi juga anak-anak lain yang tengah dirawat di RSUD dr Haulussy, yakni dari Kepulauan Tanimbar dan Buru Selatan.
“Saya turut prihatin. Ini bentuk perhatian saya sebagai ibunya orang Maluku, ibunya anak-anak Maluku. Anak-anak ini membutuhkan perhatian dan kasih sayang kita,” kata Widya mengingatkan. (Humasmaluku)