Yunus Wonda Harapkan Pemindahan Venue Cabor PON XX Papua Tidak Dipersoalkan
pada tanggal
20 Februari 2020
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Ketua Harian PB PON Papua Yunus Wonda berharap tak ada pihak yang mempersoalkan pemindahan venue cabang olahraga (cabor), sebab hal itu dilakukan karena adanya pertimbangan standarisasi maupun hal teknis lainnya yang tak bisa dipenuhi di lokasi awal.
Ia mencontohkan untuk cabor venue Rugby yang semula ditetapkan di Stadion Bas Youwe, Sentani Kabupaten Jayapura, mesti digeser ke Doyo karena ukuran lapangan yang tak memenuhi standar.
“Pengurus olahraga dari luar Papua saja mereka mengikuti (dan tidak protes). Jadi saya pikir kita yang tuan rumah jangan terlalu ngotot dengan (pemindahan venue cabor itu). Ikuti (saja) apa yang disiapkan karena kita harus jadi contoh untuk teman yang datang dari luar Papua”.
“Jadi, memang ada pergeseran walau (sudah) ditetapkan (pada satu lokasi). Contoh cabor rugby yang ditetapkan di Stadion Bas Youwe ternyata setelah ukur lapangan tidak bisa disitu, sehingga harus dipindah ke doyo. Sekali lagi tidak bisa kita ngotot sebab pergeseran ini diluar kemampuan kita,” terang Yunus menyikapi protes penguru Pertina Papua yang menolak pemindahan venue cabor tinju, Selasa, di Jayapura.
Ia berharap semua pihak dapat memaklumi pemindahan venue yang bukan dikarenakan adanya kepentingan satu pihak tertentu. Sehingga pelaksanaan PON di Papua dapat berjalan aman dan damai serta sesuai dengan yang diharapkan semua pihak.
Sebelumnya, protes keras disampaikan Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Papua terkait pemindahan venue cabor tinju PON XX 2020. Dimana semula menurut berita acara yang ditandatangani 13 Desember 2019 lalu, venue cabor tinju ditetapkan di GOR Cenderawasih Jayapura.
“Ada pihak lain yang bermain sehingga terjadi pemindahan venue cabor tinju. Kami akan protes kepada PB PON dan Pertina akan tetap mengikuti berita acara yang sudah ditandatangani sebelumnya, yakni bertanding di GOR Cenderawasih Jayapura,” tegas Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pertina Papua, Benny Maniani, di Jayapura, Senin (17/2/2020).
Menurut dia, mestinya pemindahan cabor venue tinju seperti itu, dikomunikasikan terlebih dahulu dengan pihak-pihak terkait. Sehingga tak menimbulkan aksi protes seperti ini. (DiskominfoPapua)
Ia mencontohkan untuk cabor venue Rugby yang semula ditetapkan di Stadion Bas Youwe, Sentani Kabupaten Jayapura, mesti digeser ke Doyo karena ukuran lapangan yang tak memenuhi standar.
“Pengurus olahraga dari luar Papua saja mereka mengikuti (dan tidak protes). Jadi saya pikir kita yang tuan rumah jangan terlalu ngotot dengan (pemindahan venue cabor itu). Ikuti (saja) apa yang disiapkan karena kita harus jadi contoh untuk teman yang datang dari luar Papua”.
“Jadi, memang ada pergeseran walau (sudah) ditetapkan (pada satu lokasi). Contoh cabor rugby yang ditetapkan di Stadion Bas Youwe ternyata setelah ukur lapangan tidak bisa disitu, sehingga harus dipindah ke doyo. Sekali lagi tidak bisa kita ngotot sebab pergeseran ini diluar kemampuan kita,” terang Yunus menyikapi protes penguru Pertina Papua yang menolak pemindahan venue cabor tinju, Selasa, di Jayapura.
Ia berharap semua pihak dapat memaklumi pemindahan venue yang bukan dikarenakan adanya kepentingan satu pihak tertentu. Sehingga pelaksanaan PON di Papua dapat berjalan aman dan damai serta sesuai dengan yang diharapkan semua pihak.
Sebelumnya, protes keras disampaikan Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Papua terkait pemindahan venue cabor tinju PON XX 2020. Dimana semula menurut berita acara yang ditandatangani 13 Desember 2019 lalu, venue cabor tinju ditetapkan di GOR Cenderawasih Jayapura.
“Ada pihak lain yang bermain sehingga terjadi pemindahan venue cabor tinju. Kami akan protes kepada PB PON dan Pertina akan tetap mengikuti berita acara yang sudah ditandatangani sebelumnya, yakni bertanding di GOR Cenderawasih Jayapura,” tegas Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pertina Papua, Benny Maniani, di Jayapura, Senin (17/2/2020).
Menurut dia, mestinya pemindahan cabor venue tinju seperti itu, dikomunikasikan terlebih dahulu dengan pihak-pihak terkait. Sehingga tak menimbulkan aksi protes seperti ini. (DiskominfoPapua)