Satgas COVID-19 Maluku Antisipasi Kedatangan KM Ngapulu di Ambon
AMBON, LELEMUKU.COM – Gugus Tugas Covid-19 bergerak cepat, utamanya untuk mengantisipasi setiap kemungkinan yang akan bermunculan. Pada Minggu (29/3/2020) rapat kembali di gelar di lantai 6 dan dipimpin langsung Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kasrul Selang, ST.MT.
Rapat bertujuan mengantisipasi masuknya KM Nggapulu yang akan berlabuh di pelabuhan Ambon Pukul 22.00. Dalam penjelasannya, Kepala Bidang Transportasi gugus tugas, Ir Mael Usemahu, MT mengatakan bahwa kapal Pelni itu bertolak dari pelabuhan asal yakni Jakarta, Surabaya, Makassar, Bau-bau dan sejumlah titik di kawasan timur Indonesia.
“Saya dapat data 548 penumpang akan turun, 516 penumpang lanjut perjalanannya serta 960 calon penumpang akan naik dari Ambon,” ujarnya merinci.
Dikatakan, untuk mendukung hal dimaksud, perlu petugas yang siap ontime termasuk mereka yang bertugas di balai Diklat yang sudah diskemakan untuk menampung pelaku perjalanan dari luar Maluku.
Hal ini penting, sebab andaikan 1 orang saja terjangkiti virus itu, bisa dibayangkan berapa ratus orang di dalamnya yang akan terinfeksi. Karenanya menghadapi semua kemungkinan itu, tim satuan gugus tugas kerja keras untuk “potong pele”.
Rapat yang juga dihadiri As Ops Kodam XVI PAttimura, Karo Ops Polda Maluku dan sejumlah pejabat penting lainnya, ikut juga mendengar paparan skenario beberapa tempat penampungan yang diperuntukan untuk pelaku perjalanan yang bukan orang Maluku yang nanti akan ditampung di 3 diklat yakni diklat Agama, diklat Pertanian dan asrama haji.
“Jadi kalau ternyata mereka ada keluhan (ODP) maka akan direlokasi ke LPMP dan diklat Perikanan,” ujar dr Ike Pontoh yang juga Ketua Bidang Kesehatan Satuan Gugus Tugas.
Ia pun mengakui, jika nanti ditemui ada indikasi PDP, tentunya mereka nanti akan dipindahkan ke Diklat BPSDM milik Pemda Provinsi Maluku. Semua sarana transportasi untuk kepentingan ini sudah disiapkan bersama Dinas Perhubungan Provinsi Maluku.
Ia berharap para penumpang yang turun nanti adalah mereka yang memiliki tujuan di Ambon, sedangkan penumpang yang transit diharapkan hanya tinggal di kapal.
“Kami akan mempergunakan standar protokol kesehatan bagi penumpang yang turun,” ujarnya dan mengakui kalau hal ini sudah dikordinasikan dengan dinas kesehatan dan TNI/Polri agar ada jarak social distancing atau physical distancing sesuai ketentuan yang berlaku.
Dalam kesempatan itu, dokter spesialis paru dr Burhan, SpP mengatakan, bahwa virus corona ini tidak bisa tertular lewat udara melainkan percikan.
Itulah mengapa diharapkan warga menjaga jarak fisik untuk meminimalisasi resiko percikan (droplet) atau menyentuh benda yang sebelumnya terkena droplet. (DiskominfoMaluku)