Abdul Halim Iskandar Ungkap 1.743. 343 Relawan Desa Lawan COVID-19 Telah Terbentuk
pada tanggal
24 Mei 2020
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengatakan jumlah relawan desa tanggap Covid-19 ini sudah mencapai 1.743.343 orang.
”Jika penanganan pandemi Covid-19 difokuskan di desa dengan penguatan Physicall Distancing kemudian ketahanan imunitas dan New Normal maka diyakini bakal berdampak signifikan terhadap penyelesaian Covid-19 di tingkat nasional,” ujar Mendes PDTT di Kantornya, Provinsi DKI Jakarta, Rabu (20/5).
Sampai hari ini, Mendes PDTT sampaikan bahwa dana desa sudah dipakai untuk desa tanggap Covid-19 atau Relawan Desa Lawan Covid-19 mencapai Rp2,59 Triliun.
”Ini relatif kecil dengan jumlah desa 74.953,” kata Mendes PDTT.
Hal ini, menurut Abdul Halim, menujukkan penanganan Covid-19 di tingkat desa cukup efisien dan efektif karena skalanya kecil.
”Pemetaannya tidak terlalu kompleks, zonasinya mudah dicermati secara lebih massif. Fokusnya tidak lagi bicara wilayah tapi bisa bicara orang atau warga,” sambung Mendes PDTT.
Untuk itu, Abdul Halim yakin penanganan Covid-19 akan lebih bagus lagi nantinya.
”Misalnya nanti, Pemerintah sudah mengambil langkah-langkah yang kondusif, konstruktif kemudian langkah pemulihan akan sangat bagus jika difokuskan di desa,” ungkap Mendes PDTT.
Menurut Mendes PDTT, berdasarkan jumlah relawan di atas rasionya 82 persen dari 61.670 desa menujukkan jika desa sudah siap sekali untuk lakukan penanganan Covid-19 yang tentu pada proporsi desa yaitu ODP (Orang Dalam Pemantauan) selesai ditangani di desa.
”Jika merujuk pada rasio itu maka satu relawan bakal tangani 68 warga desa. Jika relawan bertambah maka rasio semakin kecil apalagi tidak semua warga desa membutuhkan penanganan,” imbuh Mendes PDTT.
Lebih lanjut, Mendes PDTT juga memberikan perkembangan penambahan ruang isolasi yang hingga saat ini, sebanyak 19.590 desa yang telah miliki ruang isolasi dengan jumlah tempat tidur sebanya 78.360 unit.
ODP yang sudah ditangani sebanyak 179.682 orang, lanjut Mendes PDTT, artinya satu ruang isolasi sudah dimanfaatkan oleh lebih dari dua orang.
“Yang menarik, ODP Nasional itu 45.300 sementara di tingkat desa sudah 179.682. Jadi sisi Desa, ODP memang tinggi karena memang terfokus untuk itu. Ini pun sudah tertangani dengan baik,” kata Mantan Ketua DPRD Jombang ini.
Tetapi berbicara Pasien Dalam Pengawasan (PDP), diakumulasi desa kecil, menurut Mendes PDTT, kebanyakan PDP itu ada di kota apalagi yang positif covid-19.
Ia menegaskan bahwa hanya 629 pasien positif Covid-19 yang bersumber dari desa.
”Ketika melakukan penguatan pendampingan di desa dengan New Normal seperti rajin cuci tangan, tidak ada kerumunan, dibiasakan Physicall Distancing, dan gunakan masker kain diterapkan di desa bakal memberi efek positif bagi penanganan Covid-19,” ujarnya.
“Jika kebiasaan ini jadi gaya hidup baru ini diterapkan di desa dan ditangani dengan serius, maka saya yakin Covid-19 di Indonesia bakal tertangani dengan jauh lebih bagus dibanding negara lain,” pungkas Mendes PDTT.(Setkab)
”Jika penanganan pandemi Covid-19 difokuskan di desa dengan penguatan Physicall Distancing kemudian ketahanan imunitas dan New Normal maka diyakini bakal berdampak signifikan terhadap penyelesaian Covid-19 di tingkat nasional,” ujar Mendes PDTT di Kantornya, Provinsi DKI Jakarta, Rabu (20/5).
Sampai hari ini, Mendes PDTT sampaikan bahwa dana desa sudah dipakai untuk desa tanggap Covid-19 atau Relawan Desa Lawan Covid-19 mencapai Rp2,59 Triliun.
”Ini relatif kecil dengan jumlah desa 74.953,” kata Mendes PDTT.
Hal ini, menurut Abdul Halim, menujukkan penanganan Covid-19 di tingkat desa cukup efisien dan efektif karena skalanya kecil.
”Pemetaannya tidak terlalu kompleks, zonasinya mudah dicermati secara lebih massif. Fokusnya tidak lagi bicara wilayah tapi bisa bicara orang atau warga,” sambung Mendes PDTT.
Untuk itu, Abdul Halim yakin penanganan Covid-19 akan lebih bagus lagi nantinya.
”Misalnya nanti, Pemerintah sudah mengambil langkah-langkah yang kondusif, konstruktif kemudian langkah pemulihan akan sangat bagus jika difokuskan di desa,” ungkap Mendes PDTT.
Menurut Mendes PDTT, berdasarkan jumlah relawan di atas rasionya 82 persen dari 61.670 desa menujukkan jika desa sudah siap sekali untuk lakukan penanganan Covid-19 yang tentu pada proporsi desa yaitu ODP (Orang Dalam Pemantauan) selesai ditangani di desa.
”Jika merujuk pada rasio itu maka satu relawan bakal tangani 68 warga desa. Jika relawan bertambah maka rasio semakin kecil apalagi tidak semua warga desa membutuhkan penanganan,” imbuh Mendes PDTT.
Lebih lanjut, Mendes PDTT juga memberikan perkembangan penambahan ruang isolasi yang hingga saat ini, sebanyak 19.590 desa yang telah miliki ruang isolasi dengan jumlah tempat tidur sebanya 78.360 unit.
ODP yang sudah ditangani sebanyak 179.682 orang, lanjut Mendes PDTT, artinya satu ruang isolasi sudah dimanfaatkan oleh lebih dari dua orang.
“Yang menarik, ODP Nasional itu 45.300 sementara di tingkat desa sudah 179.682. Jadi sisi Desa, ODP memang tinggi karena memang terfokus untuk itu. Ini pun sudah tertangani dengan baik,” kata Mantan Ketua DPRD Jombang ini.
Tetapi berbicara Pasien Dalam Pengawasan (PDP), diakumulasi desa kecil, menurut Mendes PDTT, kebanyakan PDP itu ada di kota apalagi yang positif covid-19.
Ia menegaskan bahwa hanya 629 pasien positif Covid-19 yang bersumber dari desa.
”Ketika melakukan penguatan pendampingan di desa dengan New Normal seperti rajin cuci tangan, tidak ada kerumunan, dibiasakan Physicall Distancing, dan gunakan masker kain diterapkan di desa bakal memberi efek positif bagi penanganan Covid-19,” ujarnya.
“Jika kebiasaan ini jadi gaya hidup baru ini diterapkan di desa dan ditangani dengan serius, maka saya yakin Covid-19 di Indonesia bakal tertangani dengan jauh lebih bagus dibanding negara lain,” pungkas Mendes PDTT.(Setkab)