Adi Sarana Armada (ASSA) Bukukan Pertumbuhan Pendapatan Hingga 38 Persen
pada tanggal
29 Mei 2020
JAKARTA, LELEMUKU.COM – PT Adi Sarana Armada Tbk (“ASSA”), perusahaan yang bergerak di bisnis mobilitas transportasi logistik dan penunjangnya mulai dari lini usaha penyewaan kendaraan & jasa pengemudi, balai lelang mobil, jasa logistik hingga kurir berbasis teknologi “Anteraja” mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 38% sepanjang kuartal pertama tahun 2020 menjadi sebesar Rp701,62 miliar dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp508,87 miliar.
Kontribusi terbesar untuk pendapatan berasal dari jasa sewa kendaraan mobil penumpang dan autopool sebesar Rp 327,38 miliar atau sebesar 46,7% dari total pendapatan ASSA di kuartal I-2020, kemudian diikuti oleh penjualan kendaraan bekas sebesar 18%, jasa express delivery (Anteraja) sebesar 14,3%, sewa juru mudi sebesar 9%, jasa lelang sebesar 6%, dan logistik sebesar 6%.
Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto menyatakan “Pendapatan dari jasa sewa dan autopool masih menjadi kontributor terbesar pendapatan ASSA di kuartal I-2020, namun kenaikan pendapatan tertinggi di kuartal I-2020, berasal dari layanan jasa pengiriman Anteraja yang tumbuh menjadi Rp100,3 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp295 juta.”
Bisnis kurir berbasis teknologi Anteraja meningkat pesat di kuartal I-2020 sesuai upaya investasi di bidang teknologi, penambahan jaringan dan kurir yang kami lakukan sejak 2019 hingga saat ini. Selain itu, pemberlakuan social distancing dan work from home di bulan Maret turut mendorong pertumbuhan bisnis Anteraja hingga mengalami lonjakan permintaan yang tinggi dari platform e-commerce. Sebelumnya di akhir tahun 2019, lini usaha Anteraja baru menyumbang 3,6% terhadap total pendapatan ASSA, namun di kuartal I- 2020, Anteraja melesat menjadi kontributor pendapatan ketiga terbesar bagi ASSA.
Prodjo menambahkan “Peningkatan beban pada kuartal I-2020 sejalan dengan rencana untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang mengarah ke end-to-end logistic selain memperkuat core business rental dan lelang agar terjadi sinergi. Beban pokok pendapatan serta beban umum dan administrasi meningkat di kuartal I-2020 dimana tercatat masing-masing sebesar 43% dan 42,3% yoy. Hal ini mengakibatkan laba bersih relatif stabil di angka Rp26,05 miliar di kuartal I-2020 dibanding perolehan laba bersih setahun sebelumnya yang sebesar Rp26,53 miliar. Namun demikian, kami akan tetap berhati-hati dalam menghadapi kuartal II-2020 sambil memantau perkembangan kondisi usaha dan customer kami yang bisa terdampak pandemi di lini bisnis rental dan lelang sambil terus mengembangkan bisnis logistik terintegrasi yang kami lihat memiliki peluang untuk tetap tumbuh seperti yang terjadi pada Anteraja.
Sejak pandemi terjadi di kuartal I-2020 lalu, Anteraja terus melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir kontak dengan paket yang akan dikirimkan atau istilahnya; contactless delivery. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan safety konsumen dalam menggunakan jasa Anteraja. Anteraja juga mengutamakan kesehatan dan keselamatan para Satria (kurir Anteraja) dengan cara melengkapi para Satria perlindungan diri seperti masker dan sarung tangan, dan rutin melakukan pengecekan suhu tubuh selama beraktivitas. Ditambah lagi paket yang dikirimkan oleh Anteraja juga dipastikan higienitasnya melewati proses disinfektan pada sorting hub Anteraja.
ASSA akan terus melakukan langkah- langkah inovasi dan pengembangan berbagai unit bisnisnya. Salah satunya adalah mulai mengembangkan bisnis e- fulfilment yang disebut ‘Titipaja’. “Dengan layanan ‘Titipaja’, selain kepuasan pelanggan (buyer) dapat ditingkatkan dari sisi kecepatan pengiriman dan ongkos kirim yang kompetitif, namun juga dapat memberikan efisiensi biaya bagi para penjual (seller) karena para penjual (seller) akan bisa menitipkan barang yang akan dijualnya ke tempat kami sehingga dapat mempersingkat waktu kirim dengan biaya yang flat. Juga ke depan, ASSA akan melakukan cost effectiveness program untuk mengantisipasi dampak pandemi Covid-19,” ungkap Prodjo sambil menutup siaran persnya. (PSP)
Kontribusi terbesar untuk pendapatan berasal dari jasa sewa kendaraan mobil penumpang dan autopool sebesar Rp 327,38 miliar atau sebesar 46,7% dari total pendapatan ASSA di kuartal I-2020, kemudian diikuti oleh penjualan kendaraan bekas sebesar 18%, jasa express delivery (Anteraja) sebesar 14,3%, sewa juru mudi sebesar 9%, jasa lelang sebesar 6%, dan logistik sebesar 6%.
Presiden Direktur ASSA Prodjo Sunarjanto menyatakan “Pendapatan dari jasa sewa dan autopool masih menjadi kontributor terbesar pendapatan ASSA di kuartal I-2020, namun kenaikan pendapatan tertinggi di kuartal I-2020, berasal dari layanan jasa pengiriman Anteraja yang tumbuh menjadi Rp100,3 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp295 juta.”
Bisnis kurir berbasis teknologi Anteraja meningkat pesat di kuartal I-2020 sesuai upaya investasi di bidang teknologi, penambahan jaringan dan kurir yang kami lakukan sejak 2019 hingga saat ini. Selain itu, pemberlakuan social distancing dan work from home di bulan Maret turut mendorong pertumbuhan bisnis Anteraja hingga mengalami lonjakan permintaan yang tinggi dari platform e-commerce. Sebelumnya di akhir tahun 2019, lini usaha Anteraja baru menyumbang 3,6% terhadap total pendapatan ASSA, namun di kuartal I- 2020, Anteraja melesat menjadi kontributor pendapatan ketiga terbesar bagi ASSA.
Prodjo menambahkan “Peningkatan beban pada kuartal I-2020 sejalan dengan rencana untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang mengarah ke end-to-end logistic selain memperkuat core business rental dan lelang agar terjadi sinergi. Beban pokok pendapatan serta beban umum dan administrasi meningkat di kuartal I-2020 dimana tercatat masing-masing sebesar 43% dan 42,3% yoy. Hal ini mengakibatkan laba bersih relatif stabil di angka Rp26,05 miliar di kuartal I-2020 dibanding perolehan laba bersih setahun sebelumnya yang sebesar Rp26,53 miliar. Namun demikian, kami akan tetap berhati-hati dalam menghadapi kuartal II-2020 sambil memantau perkembangan kondisi usaha dan customer kami yang bisa terdampak pandemi di lini bisnis rental dan lelang sambil terus mengembangkan bisnis logistik terintegrasi yang kami lihat memiliki peluang untuk tetap tumbuh seperti yang terjadi pada Anteraja.
Sejak pandemi terjadi di kuartal I-2020 lalu, Anteraja terus melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir kontak dengan paket yang akan dikirimkan atau istilahnya; contactless delivery. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan safety konsumen dalam menggunakan jasa Anteraja. Anteraja juga mengutamakan kesehatan dan keselamatan para Satria (kurir Anteraja) dengan cara melengkapi para Satria perlindungan diri seperti masker dan sarung tangan, dan rutin melakukan pengecekan suhu tubuh selama beraktivitas. Ditambah lagi paket yang dikirimkan oleh Anteraja juga dipastikan higienitasnya melewati proses disinfektan pada sorting hub Anteraja.
ASSA akan terus melakukan langkah- langkah inovasi dan pengembangan berbagai unit bisnisnya. Salah satunya adalah mulai mengembangkan bisnis e- fulfilment yang disebut ‘Titipaja’. “Dengan layanan ‘Titipaja’, selain kepuasan pelanggan (buyer) dapat ditingkatkan dari sisi kecepatan pengiriman dan ongkos kirim yang kompetitif, namun juga dapat memberikan efisiensi biaya bagi para penjual (seller) karena para penjual (seller) akan bisa menitipkan barang yang akan dijualnya ke tempat kami sehingga dapat mempersingkat waktu kirim dengan biaya yang flat. Juga ke depan, ASSA akan melakukan cost effectiveness program untuk mengantisipasi dampak pandemi Covid-19,” ungkap Prodjo sambil menutup siaran persnya. (PSP)