Bupati Fatlolon dan Istri Didaulat Jadi Tokoh Perdamaian ‘Baifitu’ dan ‘Watkora’ di Lamdesar
LAMDESAR BARAT, LELEMUKU.COM – Bupati Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Petrus Fatlolon, SH., MH dan Istri, Joice Pentury Fatlolon, SP didaulat menjadi anak adat di Desa Lamdesar Barat, Kecamatan Tanimbar Utara (Tanut) pada Kamis (28/05/2020).
Prosesi sakral tersebut dilakukan oleh para Tuan Tanah atau Tokoh Adat yang dituakan, dimana Bupati Fatlolon diberi julukan ‘Baifitu’ atau Tokoh Perdamaian Lamdesar dan Ny. Fatlolon diberi Julukan ‘Watkora’ yang artinya Perempuan Lamdesar.
Pemberian nama adat itu diawali dengan penyambutan ucapan selamat datang oleh Kepala Desa (Kades) Tomas Larat yang ditandai oleh penempelan pasir di dahi oleh tua adat. Selanjutnya Fatlolon dan Istri diarak mengililingi kampung dengan berada di dalam bambu yang dihiasi sebagai simbol sebuah kapal dengan tarian dan foruk atau nyanyian dalam bahasa daerah.
Selepas tiba di monumen pedang di tengah kampung, Fatlolon dan Istri dikukuhkan dengan nama adat dengan pemakaian Tais atau Kain Tenun Tanimbar dan perhiasan serta minuman tradisional sopi.
Bupati Fatlolon mengaku sangat bangga dengan kepercayaan memakai nama besar yang diberikan oleh seluruh masyarakat desa itu dan mengatakan sebagai anak adat Lamdesar Barat ia akan selalu menyambut setiap masyarakat desa yang ingin mengunjungi kedimanannya bersama keluarga.
“Terima kasih kepada tua-tua adat dan warga masyarakat yang telah menerima kami, kami sangat bangga, ini sungguh luar biasa. Tentu saja sebagai anak Lamdesar Barat saya dan istri terbuka untuk semua warga dan jemaat. Kalau datang di Saumlaki, silahkan kunjungi kediaman bupati. Kediaman bupati terbuka untuk orang Lamdesar Barat,” aku dia di Alun-alun Desa.
Sementara itu, Tua Adat Desa Lamdesar Barat, Obaja Fun menjelaskan arti nama ‘Baifitu’ merupakan nama dari moyang orang Lamdesar pada 600 tahun lalu yang telah mendamaikan orang Lamdesar hingga saat ini. Ia berharap dengan pemberian nama tersebut, Bupati Fatlolon menjadi sosok yang selalu hadir dengan penuh sukacita dan pembawa damai bagi masyarakat di Tanimbar, secara khusus di Lamdesar Barat.
‘Karena peran moyang Baifitu akhirnya kami tetap berdamai hingga saat ini dan menjadi pela mati sampai hari ini,” ungkapnya. (Laura Sobuber)