Kornelius Kodi Mete Ungkap SBD Semakin Perketat Jalur Perhubungan Darat
pada tanggal
18 Mei 2020
TAMBOLAKA, LELEMUKU.COM - Rapat koordinasi covid-19 bagi Tripika dan kepala Puskesmas, digelar guna mengevaluasi kegiatan pelaksanaan Satgass Covid-19 Tahap I sejak 23 Maret – 2 Mei 2020 tingkat kecamatan.
Rapat tersebut, berlangsung di Lopo Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) desa Radamata Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten SBD Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Rapat Koordinasi yang dibuka oleh Bupati SBD Kornelius Kodi Mete, Sabtu (16/5/2020) dihadiri oleh Dandim 1629/SBD Letkol Inf. Laode Muhammad Sabarudin, Kapolres SBD AKBP Yoseph F.H. Mandagi, Plt Sekda SBD Bernardus Bulu.
Kaban Kesbangpol/Plt. Kadis PMD Dominggus Bula, Kadis Kesehatan Yulianus Kaleka, Kepala BPBD SBD Yohanes Tende, Kasat Pol PP Daud L. Taka, para camat se-SBD, Kepala Puskesmas se-SBD, tim Satgas percepatan penanganan Covid-19 SBD, Kapolsek se-SBD, Danramil se-SBD dan BIN SBD.
Dalam rapat evaluasi ini Bupati SBD menegaskan penyediaan APD merupakan skala prioritas yag wajib disiapkan Dinas Kesehatan dan disinkronisasikan dengan alokasi anggaran yang tersedia.
Selain itu juga adanya pemetaan ODP dan PDP bila ada sesuai lokalisir wilayah sebaran serta posko gugus menyiapkan tenaga medis dan non medis untuk penanganan OTG yang positif, PDP maupun pasien yang meninggal akibat Covid-19.
Bantuan kemanusiaan juga menjadi agenda penting dalam rapat evaluasi ini dan Bupati Kornelius Kodi Mete minta agar data penerima bantuan sudah rapih, sudah tersedia data yang valid untuk penerima BLT, PKH, BPNT, BST dan bantuan APBD I dan II serta bantuan dari ADD.
“Jangan sampai ada duplikasi penerima bantuan serta penyaluaran bantuan sosial harus tepat sasaran dan tidak boleh ada potongan bantuan yang diberikan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Bupati Kornelius menjelaskan apabila ditemukan adanya indikasi penyimpangan akan ditindak tegas sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku. Dan oknum-oknum penyalur bantuan kemanusiaan akan dipantau secara khusus.
Akan ada 22 personil Polri yang datang dari Kupang yang ditugaskan di SBD, akan dijemput oleh tim gugus tugas covid-19 dan selanjutnya akan diarahkan untuk karantina di RSUD Pratama Reda Bolo.
Wakil Ketua Pelaksana Satgas percepatan penanganan Covid-19 SBD, Yohanes Tende yang ditemui media usai rapat mengatakan masyarakat SBD harus waspada dan harus berhati-hati
Karena potret penanganan Covid-19 di Pulau Sumba saat ini sudah 2 orang yang sudah dinyatakan positif yang diperkirakan akan terus meningkat kedepannya, oleh karena itu Sumba sudah menjadi warning kuning.
Maka strategi yang dilakukan adalah memperkuat konsolidasi penugasan gugus tugas di tingkat kabupaten untuk berkolaborasi dengan gugus tugas di tingkat kecamatan dan desa dalam rangka meminimalisasi tindakan-tindakan atau gerakan-gerakan OAR ataupun ODP yang bisa kita control secara efektif.
“Dan saya juga minta dukungan dari seluruh warga masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda untuk bahu membahu saling mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar SBD ini tetap nyaman dari virus corona” tuturnya.
Lebih jauh John Tende menjelaskan dalam kerapatan tadi Bupati SBD telah menegaskan bahwa kita harus berhati-hati dan jangan kita anggap enteng, dengan kondisi wabah virus corona yang sudah dinyatakan 2 orang positif di Sumba Timur.
Anggaplah itu juga terjadi di SBD, sehingga jalur darat yang perlu diwaspadai. Kita tetap perkuat jalur satgas darat, laut dan udara.
"Sambil kita mengisi penguatan edukasi terbatas di pasar, tempat duka, tempat perkumpulan dan tempat keramaian lainnya,” ujarnya. (InfoPublik)
Rapat tersebut, berlangsung di Lopo Rumah Jabatan Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) desa Radamata Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten SBD Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Rapat Koordinasi yang dibuka oleh Bupati SBD Kornelius Kodi Mete, Sabtu (16/5/2020) dihadiri oleh Dandim 1629/SBD Letkol Inf. Laode Muhammad Sabarudin, Kapolres SBD AKBP Yoseph F.H. Mandagi, Plt Sekda SBD Bernardus Bulu.
Kaban Kesbangpol/Plt. Kadis PMD Dominggus Bula, Kadis Kesehatan Yulianus Kaleka, Kepala BPBD SBD Yohanes Tende, Kasat Pol PP Daud L. Taka, para camat se-SBD, Kepala Puskesmas se-SBD, tim Satgas percepatan penanganan Covid-19 SBD, Kapolsek se-SBD, Danramil se-SBD dan BIN SBD.
Dalam rapat evaluasi ini Bupati SBD menegaskan penyediaan APD merupakan skala prioritas yag wajib disiapkan Dinas Kesehatan dan disinkronisasikan dengan alokasi anggaran yang tersedia.
Selain itu juga adanya pemetaan ODP dan PDP bila ada sesuai lokalisir wilayah sebaran serta posko gugus menyiapkan tenaga medis dan non medis untuk penanganan OTG yang positif, PDP maupun pasien yang meninggal akibat Covid-19.
Bantuan kemanusiaan juga menjadi agenda penting dalam rapat evaluasi ini dan Bupati Kornelius Kodi Mete minta agar data penerima bantuan sudah rapih, sudah tersedia data yang valid untuk penerima BLT, PKH, BPNT, BST dan bantuan APBD I dan II serta bantuan dari ADD.
“Jangan sampai ada duplikasi penerima bantuan serta penyaluaran bantuan sosial harus tepat sasaran dan tidak boleh ada potongan bantuan yang diberikan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Bupati Kornelius menjelaskan apabila ditemukan adanya indikasi penyimpangan akan ditindak tegas sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku. Dan oknum-oknum penyalur bantuan kemanusiaan akan dipantau secara khusus.
Akan ada 22 personil Polri yang datang dari Kupang yang ditugaskan di SBD, akan dijemput oleh tim gugus tugas covid-19 dan selanjutnya akan diarahkan untuk karantina di RSUD Pratama Reda Bolo.
Wakil Ketua Pelaksana Satgas percepatan penanganan Covid-19 SBD, Yohanes Tende yang ditemui media usai rapat mengatakan masyarakat SBD harus waspada dan harus berhati-hati
Karena potret penanganan Covid-19 di Pulau Sumba saat ini sudah 2 orang yang sudah dinyatakan positif yang diperkirakan akan terus meningkat kedepannya, oleh karena itu Sumba sudah menjadi warning kuning.
Maka strategi yang dilakukan adalah memperkuat konsolidasi penugasan gugus tugas di tingkat kabupaten untuk berkolaborasi dengan gugus tugas di tingkat kecamatan dan desa dalam rangka meminimalisasi tindakan-tindakan atau gerakan-gerakan OAR ataupun ODP yang bisa kita control secara efektif.
“Dan saya juga minta dukungan dari seluruh warga masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda untuk bahu membahu saling mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar SBD ini tetap nyaman dari virus corona” tuturnya.
Lebih jauh John Tende menjelaskan dalam kerapatan tadi Bupati SBD telah menegaskan bahwa kita harus berhati-hati dan jangan kita anggap enteng, dengan kondisi wabah virus corona yang sudah dinyatakan 2 orang positif di Sumba Timur.
Anggaplah itu juga terjadi di SBD, sehingga jalur darat yang perlu diwaspadai. Kita tetap perkuat jalur satgas darat, laut dan udara.
"Sambil kita mengisi penguatan edukasi terbatas di pasar, tempat duka, tempat perkumpulan dan tempat keramaian lainnya,” ujarnya. (InfoPublik)