Pemda Malra dan PLN Cabang Tual Siap Layani Listrik 24 Jam di Wilayah Kei Besar.
pada tanggal
14 Mei 2020
LANGGUR, LELEMUKU.COM - Keseriusan Pemda Maluku Tenggara dan PT PLN Cabang Tual untuk melayani kebutuhan listrik menyala 24 jam di wilayah Kei Besar Kabupaten Maluku Tenggara, ternyata tidak sekadar pernyataan kosong.
Pasalnya, setelah mendatangkan empat buah mesin listrik dan telah diinstal di Elat Kecamatan Kei Besar, Pemda Malra kembali melakukan pertemuan antara para camat, kepala ohoi (Kepo) yang berada di wilayah Kei Besar bersama PT.PLN Cabang Tual di Aula Kantor Bupati Malra, Jumat (8/5/2020).
Pertemuan yang diinisiatif Bupati Maluku Tenggara M.Thaher Hanubun tersebut, diadakan dalam rangka berdiskusi mencari solusi terhadap rencana penebangan pohon saat pekerjaan pemasangan jaringan listrik dilaksanakan.
Manager PT PLN Cabang Tual, Aleks Manuhuwa, saat menyampaikan progres pekerjaan dihadapan Bupati Maluku Tenggara M.Thaher Hanubun, menjelaskan, pada hari senin (4/5/2020), telah ada di Elat, sebanyak 4 unit mesin listrik.
Masing-masing unit memiliki kapasitas daya sebesar 0,8 Megawatt sehingga total daya untuk empat buah mesin adalah 3,2 Megawatt.
Walapun demikian, mesin yang akan beroperasi hanyalah sebesar 2 Megawatt. 1,2 Megawatt sebagai cadangan jika terdapat 1 unit mesin yang off untuk pemeliharaan.
Selain itu beban pemakaian di Elat hanyalah berkisar 0,9 Megawatt sehingga ada kelebihan daya sebesar 1 Megawatt.
Daya sebesar 1 Megawatt inilah yang akan di pasok untuk menyalakan lampu listrik di desa-desa yang telah memiliki jaringan tapi lampunya belum bisa menyala karena keterbatasan daya mampu mesin PLN.
Untuk mempercepat proses penyambungan listrik di wilayah Kei Besar, pihaknya telah membentuk tim yang akan paralel berkoordinasi dengan camat dan kepala-kepala ohoi dalam rangka mempersiapkan proses penyambungan listrik ke rumah-rumah warga.
“Jika masyarakat sudah menyelesaikan biaya administrasinya maka kami akan melakukan penyambungan. Pada saatnya, harapan saya, kita akan menyalakan listrik selama 24 jam dan memberikan pelayanan listrik juga kepada desa-desa yang selama ini belum menikmati listrik,” ungkap Aleks Manuhuwa.
Dikatakan, saat ini PT PLN sedang memberikan discount biaya pemasangan baru, listrik daya 450 VA dan 900 VA sebesar 50% khusus kepada desa-desa yang terdaftar di pulau tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia.
Wilayah Kei Besar termasuk dalam 3T sehingga bisa memanfaatkan kesempatan tersebut.
Aleks Manuhuwa minta dukungan masyarakat di Pulau Kei Besar, merelakan pohon-pohonnya untuk ditebang agar tidak mengganggu kelancaran pekerjaan jaringan listrik.
Sementara itu, Bupati Maluku Tenggara M.Thaher Hanubun, saat memberikan arahannya, mengatakan, pertemuan tersebut dilaksanakan agar para camat dan kepala ohoi bisa berdiskusi dengan pihak PT PLN.
Dalam rangka mengatasi tantangan dan hambatan yang akan dihadapi pihak PLN saat melakukan pekerjaan jaringan.
Bupati memerintahkan para camat dan kepala ohoi agar giat melakukan sosialisasi dan pendekatan ke ohoi-ohoi, sehubungan dengan rencana penebangan pohon-pohon milik warga jika pohon tersebut menghalangi pekerjaan pemasangan jaringan listrik.
Para camat dan kepala ohoi harus bisa memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat bahwa listrik sangat bermanfaat untuk kepentingan orang banyak.
Jangan ada oknum-oknum pribadi yang menghambat kepentingan masyarakat Kei Besar untuk menikmati pelayanan listrik.
"Jika listrik akan menyala 24 jam maka anak-anak bisa belajar dengan baik, fasilitas elektronik rumah tangga terlayani dan pelayanan pemerintahan di ohoi bisa lebih optimal,” kata Bupati.
Bupati mengingatkan pentingnya kebutuhan listrik untuk peningkatan sektor pendidikan, perdagangan dan ekonomi dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat di wilayah Kei Besar.
“Malra terang malam hari, bersih siang hari. Lampu menyala 24 jam maka akan mewujudkan Maluku Tenggara cerdas karena anak-anak bisa belajar dengan baik menggunakan fasilitas lampu PLN yang akan nyala 24 jam,” ujar Thaher Hanubun.
Pada kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pimpinan PT PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara yang telah berkenaan memberikan perhatian serta dukungan pelayanan listrik di wilayah Kei Besar.
“kepada Pa Aleks dan teman-teman, saya menyampaikan banyak terima kasih. Karena kecintaan saya kepada Kei Besar sangat tinggi sehingga mungkin saja ada hal-hal yang tidak berkenaan yang telah terjadi saat pertemuan-pertemuan awal dengan Direktur PT PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara. Secara pribadi saya mohon maaf," ujar Hanubun.
Pantauan Infopublik, para camat dan kepala ohoi (Kepo) yang hadir mengikuti pertemuan tersebut bersepakat mendukung kinerja PT PLN dalam rangka memberikan pelayanan listrik 24 jam di wilayah Kei Besar.
Sekembalinya ke Kei Besar, mereka akan langsung melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat perihal penebangan pohon untuk kepentingan pemasangan jaringan listrik. (InfoPublik.id)
Pasalnya, setelah mendatangkan empat buah mesin listrik dan telah diinstal di Elat Kecamatan Kei Besar, Pemda Malra kembali melakukan pertemuan antara para camat, kepala ohoi (Kepo) yang berada di wilayah Kei Besar bersama PT.PLN Cabang Tual di Aula Kantor Bupati Malra, Jumat (8/5/2020).
Pertemuan yang diinisiatif Bupati Maluku Tenggara M.Thaher Hanubun tersebut, diadakan dalam rangka berdiskusi mencari solusi terhadap rencana penebangan pohon saat pekerjaan pemasangan jaringan listrik dilaksanakan.
Manager PT PLN Cabang Tual, Aleks Manuhuwa, saat menyampaikan progres pekerjaan dihadapan Bupati Maluku Tenggara M.Thaher Hanubun, menjelaskan, pada hari senin (4/5/2020), telah ada di Elat, sebanyak 4 unit mesin listrik.
Masing-masing unit memiliki kapasitas daya sebesar 0,8 Megawatt sehingga total daya untuk empat buah mesin adalah 3,2 Megawatt.
Walapun demikian, mesin yang akan beroperasi hanyalah sebesar 2 Megawatt. 1,2 Megawatt sebagai cadangan jika terdapat 1 unit mesin yang off untuk pemeliharaan.
Selain itu beban pemakaian di Elat hanyalah berkisar 0,9 Megawatt sehingga ada kelebihan daya sebesar 1 Megawatt.
Daya sebesar 1 Megawatt inilah yang akan di pasok untuk menyalakan lampu listrik di desa-desa yang telah memiliki jaringan tapi lampunya belum bisa menyala karena keterbatasan daya mampu mesin PLN.
Untuk mempercepat proses penyambungan listrik di wilayah Kei Besar, pihaknya telah membentuk tim yang akan paralel berkoordinasi dengan camat dan kepala-kepala ohoi dalam rangka mempersiapkan proses penyambungan listrik ke rumah-rumah warga.
“Jika masyarakat sudah menyelesaikan biaya administrasinya maka kami akan melakukan penyambungan. Pada saatnya, harapan saya, kita akan menyalakan listrik selama 24 jam dan memberikan pelayanan listrik juga kepada desa-desa yang selama ini belum menikmati listrik,” ungkap Aleks Manuhuwa.
Dikatakan, saat ini PT PLN sedang memberikan discount biaya pemasangan baru, listrik daya 450 VA dan 900 VA sebesar 50% khusus kepada desa-desa yang terdaftar di pulau tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia.
Wilayah Kei Besar termasuk dalam 3T sehingga bisa memanfaatkan kesempatan tersebut.
Aleks Manuhuwa minta dukungan masyarakat di Pulau Kei Besar, merelakan pohon-pohonnya untuk ditebang agar tidak mengganggu kelancaran pekerjaan jaringan listrik.
Sementara itu, Bupati Maluku Tenggara M.Thaher Hanubun, saat memberikan arahannya, mengatakan, pertemuan tersebut dilaksanakan agar para camat dan kepala ohoi bisa berdiskusi dengan pihak PT PLN.
Dalam rangka mengatasi tantangan dan hambatan yang akan dihadapi pihak PLN saat melakukan pekerjaan jaringan.
Bupati memerintahkan para camat dan kepala ohoi agar giat melakukan sosialisasi dan pendekatan ke ohoi-ohoi, sehubungan dengan rencana penebangan pohon-pohon milik warga jika pohon tersebut menghalangi pekerjaan pemasangan jaringan listrik.
Para camat dan kepala ohoi harus bisa memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat bahwa listrik sangat bermanfaat untuk kepentingan orang banyak.
Jangan ada oknum-oknum pribadi yang menghambat kepentingan masyarakat Kei Besar untuk menikmati pelayanan listrik.
"Jika listrik akan menyala 24 jam maka anak-anak bisa belajar dengan baik, fasilitas elektronik rumah tangga terlayani dan pelayanan pemerintahan di ohoi bisa lebih optimal,” kata Bupati.
Bupati mengingatkan pentingnya kebutuhan listrik untuk peningkatan sektor pendidikan, perdagangan dan ekonomi dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat di wilayah Kei Besar.
“Malra terang malam hari, bersih siang hari. Lampu menyala 24 jam maka akan mewujudkan Maluku Tenggara cerdas karena anak-anak bisa belajar dengan baik menggunakan fasilitas lampu PLN yang akan nyala 24 jam,” ujar Thaher Hanubun.
Pada kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada pimpinan PT PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara yang telah berkenaan memberikan perhatian serta dukungan pelayanan listrik di wilayah Kei Besar.
“kepada Pa Aleks dan teman-teman, saya menyampaikan banyak terima kasih. Karena kecintaan saya kepada Kei Besar sangat tinggi sehingga mungkin saja ada hal-hal yang tidak berkenaan yang telah terjadi saat pertemuan-pertemuan awal dengan Direktur PT PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara. Secara pribadi saya mohon maaf," ujar Hanubun.
Pantauan Infopublik, para camat dan kepala ohoi (Kepo) yang hadir mengikuti pertemuan tersebut bersepakat mendukung kinerja PT PLN dalam rangka memberikan pelayanan listrik 24 jam di wilayah Kei Besar.
Sekembalinya ke Kei Besar, mereka akan langsung melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat perihal penebangan pohon untuk kepentingan pemasangan jaringan listrik. (InfoPublik.id)