Pemprov Sulsel dan USAID JALIN Optimalkan Program 1000 HPK dan Penanganan Stunting.
pada tanggal
25 Mei 2020
MAKASSAR, LELEMUKU.COM - USAID Jalin yang merupakan badan independen dari Amerika Serikat dan bertanggung jawab atas bantuan di bidang ekonomi pembangunan dan kemanusiaan untuk negara-negara di dunia, termasuk Indonesia khusus Provinsi Sulsel terus memaksimalkan kerjasamanya.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengaku Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus mengoptimalkan program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), bekerjasama dengan United States Agency for International Development atau Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID JALIN).
"USAID JALIN serta mitra kerjanya yang telah berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir terus didorong akan semakin maksimal, utamanya bagi kelompok tidak mampu dan rentan di Sulsel, dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir,"ungkap Nurdin Abdullah saat menerima pihak USAID JALIN, Kamis, 21 Mei 2020.
Dia menjelaskan,Salah satu faktor yang menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi dan Balita (AKB dan AKABA), sehingga ini harus menjadi perhatian bersama.
"Salah satu indikator yang menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi dan Balita (AKB dan AKABA),ini harus menjadi perhatian khususnya bagi dinas terkait dengan adanya program yang lebih maksimal dan menyentuh langsung,"jelasnya.
Nurdin lebih jauh mengaku program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat, melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya,
"Sulsel sendiri terus berupaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dengan cara memelihara ibu hamil sampai proses bersalin, memantau ibu menyusui sampai masuk sekolah serta meningkatkan derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya,"imbuhnya.
Gubernur Sulsel menambahkan penanganan stunting sudah pernah diterapkan saat memimpin Kabupaten Bantaeng selama dua periode, bahkan mampu menurunkan angka kematian bayi baru lahir.
"Pengalaman kami menangani stunting di Kabupaten Bantaeng akan dikerjasamakan dengan USAID JALIN dan diterapkan di kabupaten kota lain di Sulsel serta pembangunan sumber daya manusia diprioritaskan pada peningkatan kesehatan ibu, bayi dan anak,"tambahnya.
"Pendampingan dalam pemanfaatan paket intervensi gizi pada ibu hamil, pendampingan dalam pemanfaatan paket intervensi gizi pada anak. Kemudian, penyediaan intervensi gizi pada ibu hamil dalam rangka penanggulangan stunting. Penyediaan intervensi micronutrient pada anak umur 6 - 24 Bulan dalam rangka penanggulangan stunting dengan hasil kegiatan meningkatnya status gizi anak umur 6-24 bulan terus dilakukan,"tutupnya. (DiskominfoSulsel)
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengaku Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus mengoptimalkan program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), bekerjasama dengan United States Agency for International Development atau Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID JALIN).
"USAID JALIN serta mitra kerjanya yang telah berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayi baru lahir terus didorong akan semakin maksimal, utamanya bagi kelompok tidak mampu dan rentan di Sulsel, dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir,"ungkap Nurdin Abdullah saat menerima pihak USAID JALIN, Kamis, 21 Mei 2020.
Dia menjelaskan,Salah satu faktor yang menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi dan Balita (AKB dan AKABA), sehingga ini harus menjadi perhatian bersama.
"Salah satu indikator yang menggambarkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi dan Balita (AKB dan AKABA),ini harus menjadi perhatian khususnya bagi dinas terkait dengan adanya program yang lebih maksimal dan menyentuh langsung,"jelasnya.
Nurdin lebih jauh mengaku program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup sehat, melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya,
"Sulsel sendiri terus berupaya untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dengan cara memelihara ibu hamil sampai proses bersalin, memantau ibu menyusui sampai masuk sekolah serta meningkatkan derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya,"imbuhnya.
Gubernur Sulsel menambahkan penanganan stunting sudah pernah diterapkan saat memimpin Kabupaten Bantaeng selama dua periode, bahkan mampu menurunkan angka kematian bayi baru lahir.
"Pengalaman kami menangani stunting di Kabupaten Bantaeng akan dikerjasamakan dengan USAID JALIN dan diterapkan di kabupaten kota lain di Sulsel serta pembangunan sumber daya manusia diprioritaskan pada peningkatan kesehatan ibu, bayi dan anak,"tambahnya.
"Pendampingan dalam pemanfaatan paket intervensi gizi pada ibu hamil, pendampingan dalam pemanfaatan paket intervensi gizi pada anak. Kemudian, penyediaan intervensi gizi pada ibu hamil dalam rangka penanggulangan stunting. Penyediaan intervensi micronutrient pada anak umur 6 - 24 Bulan dalam rangka penanggulangan stunting dengan hasil kegiatan meningkatnya status gizi anak umur 6-24 bulan terus dilakukan,"tutupnya. (DiskominfoSulsel)