Sanusi Dampingi Agus Suparmanto Kunjungi PG Kebon Agung Malang
pada tanggal
25 Mei 2020
PAKISAJI, LELEMUKU.COM – Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M. M mendampingi Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto berkunjung ke PG Kebon Agung, yang terletak di Jalan Raya Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada Rabu (20/5/2020).
Kegiatan ini digelar Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI) dalam rangka peninjauan baik ke pabrik, salah satunya PG Kebon Agung demi melihat prosesi pabrik dan distribusi serta melakukan pengawasan peredaran gula.
Dalam jumpa awak media, Mendag didampingi Bupati Malang mengakui, memang akhir-akhir ini harga gula di pasaran cenderung tinggi. Melihat permasalahan tersebut, pihaknya menangkap salah satunya disebabkan mata rantai distribusi yang begitu panjang. Nah, dalam temuan-termuan itu, pihaknya tidak hanya melihat pada satu tempat seja, melainkan juga beberapa tempat.
Sehingga oleh Kemendag sedang ditertibkan. Apabila tidak bisa ditertibkan maka akan ditindak tegas.
"Kita bekerjasama dengan Satgas Pangan melihat beberapa tempat yang memang sedang didalami mata rantai distribusi ini dari D1 ke D2 dan D3. Inilah memang yang memperpanjang mata rantai sehingga harga gula tinggi di pedagang. Dari produsen dibawah HIT, sampai pedagang targetnya penjualan memakai HIT yakni di harga 12,5 ribu, namun tidak tercapai salah satunya karena demikian. Dalam situasi ini, harga agar bisa kembali lagi normal. Juga melakukan dan mengawali pelaksanaan operasi pasar. Mudah-mudahan beberapa hari ke depan harga gula ini segera turun. Distribusinya juga ke pasar-pasar seluruh Indonesia,” terang Agus. (DiskominfoMalang)
Kegiatan ini digelar Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI) dalam rangka peninjauan baik ke pabrik, salah satunya PG Kebon Agung demi melihat prosesi pabrik dan distribusi serta melakukan pengawasan peredaran gula.
Dalam jumpa awak media, Mendag didampingi Bupati Malang mengakui, memang akhir-akhir ini harga gula di pasaran cenderung tinggi. Melihat permasalahan tersebut, pihaknya menangkap salah satunya disebabkan mata rantai distribusi yang begitu panjang. Nah, dalam temuan-termuan itu, pihaknya tidak hanya melihat pada satu tempat seja, melainkan juga beberapa tempat.
Sehingga oleh Kemendag sedang ditertibkan. Apabila tidak bisa ditertibkan maka akan ditindak tegas.
"Kita bekerjasama dengan Satgas Pangan melihat beberapa tempat yang memang sedang didalami mata rantai distribusi ini dari D1 ke D2 dan D3. Inilah memang yang memperpanjang mata rantai sehingga harga gula tinggi di pedagang. Dari produsen dibawah HIT, sampai pedagang targetnya penjualan memakai HIT yakni di harga 12,5 ribu, namun tidak tercapai salah satunya karena demikian. Dalam situasi ini, harga agar bisa kembali lagi normal. Juga melakukan dan mengawali pelaksanaan operasi pasar. Mudah-mudahan beberapa hari ke depan harga gula ini segera turun. Distribusinya juga ke pasar-pasar seluruh Indonesia,” terang Agus. (DiskominfoMalang)