Sebuah Toko Es Krim Hong Kong Tawarkan Rasa Gas Air Mata
pada tanggal
16 Mei 2020
HONGKONG, LELEMUKU.COM - Sebuah toko es krim di Hong Kong menawarkan satu rasa baru kepada warganya, yakni rasa gas air mata dengan bahan utamanya adalah lada hitam, yang mengingatkan para demonstran di Hong Kong akan sensasi pedas dan menyengat yang membuat mata mereka perih dan berurai air mata, seperti sewaktu disemprot gas air mata oleh polisi anti huru-hara.
“Rasanya seperti gas air mata. Membuat kita sulit bernafas pada awalnya, dan ini benar-benar menyengat. Membuat saya ingin buru-buru minum banyak air,” kata Anita Wong, seorang pelanggan, yang pernah menghadapi semprotan gas air mata sewaktu ikut berdemo. “Saya kira ini mengingatkan saya mengenai betapa perihnya perjuangan prodemokrasi, sesuatu yang tidak boleh saya lupakan.”
Rasa baru ini merupakan isyarat dukungan bagi gerakan prodemokrasi, kata pemilik toko yang meminta namanya dirahasiakan untuk menghindari kemungkinan aksi pembalasan dari pemerintah pro-Beijing. “Kami ingin rasa es krim itu mengingatkan orang-orang untuk terus menggelar protes dan tidak kehilangan semangat,” katanya.
Ia sebelumnya mencoba beberapa rempah lainnya termasuk wasabi dan mustard untuk meniru sensasi gas air mata. Lada hitam, katanya, ternyata yang paling mirip karena memiliki efek yang mengganggu tenggorokan.
“Kami memanggang dan menumbuk halus lada hitam, dan mencampurkannya dengan bahan-bahan lain sehingga menjadi gelato, atau es krim ala Italia. Sedikit pedas, tapi yang penting sensasi yang ditimbulkan setelahnya pada tenggorokan. Rasanya seperti bernafas dalam gas air mata,” katanya.
Lebih dari 16.000 selongsong gas air mata ditembakkan selama protes tahun lalu, kata pihak berwenang Hong Kong. Gas air mata itu banyak ditembakkan di distrik-distrik padat penduduk, yang jalan-jalan sempitnya dipenuhi restoran-restoran kecil dan gedung-gedung apartemen. (VOA)
“Rasanya seperti gas air mata. Membuat kita sulit bernafas pada awalnya, dan ini benar-benar menyengat. Membuat saya ingin buru-buru minum banyak air,” kata Anita Wong, seorang pelanggan, yang pernah menghadapi semprotan gas air mata sewaktu ikut berdemo. “Saya kira ini mengingatkan saya mengenai betapa perihnya perjuangan prodemokrasi, sesuatu yang tidak boleh saya lupakan.”
Rasa baru ini merupakan isyarat dukungan bagi gerakan prodemokrasi, kata pemilik toko yang meminta namanya dirahasiakan untuk menghindari kemungkinan aksi pembalasan dari pemerintah pro-Beijing. “Kami ingin rasa es krim itu mengingatkan orang-orang untuk terus menggelar protes dan tidak kehilangan semangat,” katanya.
Ia sebelumnya mencoba beberapa rempah lainnya termasuk wasabi dan mustard untuk meniru sensasi gas air mata. Lada hitam, katanya, ternyata yang paling mirip karena memiliki efek yang mengganggu tenggorokan.
“Kami memanggang dan menumbuk halus lada hitam, dan mencampurkannya dengan bahan-bahan lain sehingga menjadi gelato, atau es krim ala Italia. Sedikit pedas, tapi yang penting sensasi yang ditimbulkan setelahnya pada tenggorokan. Rasanya seperti bernafas dalam gas air mata,” katanya.
Lebih dari 16.000 selongsong gas air mata ditembakkan selama protes tahun lalu, kata pihak berwenang Hong Kong. Gas air mata itu banyak ditembakkan di distrik-distrik padat penduduk, yang jalan-jalan sempitnya dipenuhi restoran-restoran kecil dan gedung-gedung apartemen. (VOA)