Taqwaddin Husin Ungkap Ombudsman Apresiasi Kinerja PDAM Tirta Daroy Banda Aceh
pada tanggal
14 Mei 2020
BANDA ACEH, LELEMUKU.COM – Ombudsman RI Perwakilan Aceh menyampaikan apresiasi terhadap kinerja PDAM Tirta Daroy Kota Banda Aceh dalam melayani pelanggannya yang dinilai semakin membaik dari hari ke hari.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Ombudsman Aceh Taqwaddin Husin dalam diskusi daring “Menyoal Masalah PDAM” , Senin 11 Mei 2020. Diskusi via aplikasi Zoom itu juga menghadirkan Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar dan Dirut PDAM Tirta Daroy T Novizal Aiyub sebagai narasumber.
Menurut dia, apa yang telah dilakukan oleh PDAM Tirta Daroy selama ini -mulai dari pembenahan jaringan perpipaan, upaya menekan angka kebocoran air, hingga perubahana- mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Apalagi PDAM telah membuka gerai di Mall Pelayanan Publik (MPP) Banda Aceh sehingga lebih mudah diakses warga kota.”
Meski begitu, pihaknya tidak menutup mata jika masih ada keluhan masyarakat di berbagai platform media terutama terkait kurangnya suplai air bersih di beberapa lokasi. “Namun kami dari Ombudsman belum ada menerima keluhan tersebut secara langsung di kantor kami,” ujarnya.
Ia pun berharap kepada masyarakat agar langsung melaporkan ke PDAM jika ada kendala atau keluhan yang dialami. “Silakan juga sampaikan saran dan masukan yang konstruktif untuk pelayanan PDAM ke depan yang lebih baik,” katanya.
“Melalui forum diskusi daring ini, kami juga membuka ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menyampaikan segala keluhannya,” katanya lagi.
Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar ikut mengapresiasi kerja PDAM yang sudah mulai membenahi diri menjadi lebih baik dibandingkar masa lalu. “Namun tidak dapat dipungkiri masih ada persoalan yang harus dibenahi oleh pimpinan PDAM sekarang, sebagaimana disampaikan oleh Ombudsman tadi.”
Politisi PKS ini juga terus mendorong PDAM dapat memberikan pelayanan yang maksimal berupa kualitas, kuantitas, kontiniunitas, dan keterjangkauan bagi masyarakat,” katanya.
Ia pun turut menyampaikan beberapa saran kepada Dirut PDAM di antaranya supaya air yang didistribusikan siap minum dan halal, melaksanakan survei kepuasan pelanggan, serta terus melakukan pembenahan manajerial dan sumber daya manusia yang ada.
Menanggapi komentar tersebut, Dirut Novizal Aiyub memastikkan setiap keluhan yang disampaikan oleh warga langsung ditanggapi secara cepat, dan bisa langsung terselesaikan,” katanya.
“Dirinya juga tak menampik kekurangan di lapangan masih karena instalasi yang digunakan 70 persen masih berupa instalasi pada tahun 1975 yang mana pipanya berukuran kecil. Akibatnya aliran air agak lambat.”
“Selanjutnya terjadi kebocoran pipa di jalan-jalan, dan termasuk juga penggunaan pompa isap oleh pelanggan. Jadinya harus rebutan air dan daerah yang jauh airnya tidak kesampaian, seperti di kawasan Lampineung, Lampulo, dan Meuraxa,” ujarnya.
Selanjutnya Novizal menyampaikan kepada masyarakat bahwa pelayanan PDAM juga sangat tergantung pada aliran listrik PLN, “ketika PLN mati maka proses distribusi air juga terhenti,” katanya
Hal lainnya, ia meyakini kalau seluruh pelanggan tidak menggunakan pompa air maka distribusi air akan lebih bagus dan bisa dinikmati oleh semua penduduk Banda Aceh. “Kalau terkait jalur premium PLN harganya masih kurang terjangkau,” katanya menjawab salah satu penanya.
Katanya lagi, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman sangat peduli dengan pelayanan PDAM, “bahkan setiap tahunnya beliau menganggarkan dana puluhan miliar agar terpenuhi target pelayanan air bagi warga kota.”
Dan yang membanggakan, PDAM Tirta Daroy berdasarkan hasil penilaian Kementerian PUPR tergolong sehat dengan jangkauan pelayanan mencapai 93 persen. “Kita juga membuka pos pelayanan reaksi cepat 24 jam untuk melayani warga,” kata Novizal.
Selain itu, pihaknyqbsudah berkontribusi menyetor PAD bagi Pemko Banda Aceh yang belum pernah terjadi selama puluhan tahun sebelumnya. “Dalam masa Covid-19 ini, kami juga ikut meringankan beban masyarakat dengan menggratiskan tagihan untuk rumah ibadah dan diskon 50 persen bagi pelanggan golongan R1 atau kurang mampu,” ujarnya. (HumasBandaAceh)
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Ombudsman Aceh Taqwaddin Husin dalam diskusi daring “Menyoal Masalah PDAM” , Senin 11 Mei 2020. Diskusi via aplikasi Zoom itu juga menghadirkan Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar dan Dirut PDAM Tirta Daroy T Novizal Aiyub sebagai narasumber.
Menurut dia, apa yang telah dilakukan oleh PDAM Tirta Daroy selama ini -mulai dari pembenahan jaringan perpipaan, upaya menekan angka kebocoran air, hingga perubahana- mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. “Apalagi PDAM telah membuka gerai di Mall Pelayanan Publik (MPP) Banda Aceh sehingga lebih mudah diakses warga kota.”
Meski begitu, pihaknya tidak menutup mata jika masih ada keluhan masyarakat di berbagai platform media terutama terkait kurangnya suplai air bersih di beberapa lokasi. “Namun kami dari Ombudsman belum ada menerima keluhan tersebut secara langsung di kantor kami,” ujarnya.
Ia pun berharap kepada masyarakat agar langsung melaporkan ke PDAM jika ada kendala atau keluhan yang dialami. “Silakan juga sampaikan saran dan masukan yang konstruktif untuk pelayanan PDAM ke depan yang lebih baik,” katanya.
“Melalui forum diskusi daring ini, kami juga membuka ruang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menyampaikan segala keluhannya,” katanya lagi.
Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar ikut mengapresiasi kerja PDAM yang sudah mulai membenahi diri menjadi lebih baik dibandingkar masa lalu. “Namun tidak dapat dipungkiri masih ada persoalan yang harus dibenahi oleh pimpinan PDAM sekarang, sebagaimana disampaikan oleh Ombudsman tadi.”
Politisi PKS ini juga terus mendorong PDAM dapat memberikan pelayanan yang maksimal berupa kualitas, kuantitas, kontiniunitas, dan keterjangkauan bagi masyarakat,” katanya.
Ia pun turut menyampaikan beberapa saran kepada Dirut PDAM di antaranya supaya air yang didistribusikan siap minum dan halal, melaksanakan survei kepuasan pelanggan, serta terus melakukan pembenahan manajerial dan sumber daya manusia yang ada.
Menanggapi komentar tersebut, Dirut Novizal Aiyub memastikkan setiap keluhan yang disampaikan oleh warga langsung ditanggapi secara cepat, dan bisa langsung terselesaikan,” katanya.
“Dirinya juga tak menampik kekurangan di lapangan masih karena instalasi yang digunakan 70 persen masih berupa instalasi pada tahun 1975 yang mana pipanya berukuran kecil. Akibatnya aliran air agak lambat.”
“Selanjutnya terjadi kebocoran pipa di jalan-jalan, dan termasuk juga penggunaan pompa isap oleh pelanggan. Jadinya harus rebutan air dan daerah yang jauh airnya tidak kesampaian, seperti di kawasan Lampineung, Lampulo, dan Meuraxa,” ujarnya.
Selanjutnya Novizal menyampaikan kepada masyarakat bahwa pelayanan PDAM juga sangat tergantung pada aliran listrik PLN, “ketika PLN mati maka proses distribusi air juga terhenti,” katanya
Hal lainnya, ia meyakini kalau seluruh pelanggan tidak menggunakan pompa air maka distribusi air akan lebih bagus dan bisa dinikmati oleh semua penduduk Banda Aceh. “Kalau terkait jalur premium PLN harganya masih kurang terjangkau,” katanya menjawab salah satu penanya.
Katanya lagi, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman sangat peduli dengan pelayanan PDAM, “bahkan setiap tahunnya beliau menganggarkan dana puluhan miliar agar terpenuhi target pelayanan air bagi warga kota.”
Dan yang membanggakan, PDAM Tirta Daroy berdasarkan hasil penilaian Kementerian PUPR tergolong sehat dengan jangkauan pelayanan mencapai 93 persen. “Kita juga membuka pos pelayanan reaksi cepat 24 jam untuk melayani warga,” kata Novizal.
Selain itu, pihaknyqbsudah berkontribusi menyetor PAD bagi Pemko Banda Aceh yang belum pernah terjadi selama puluhan tahun sebelumnya. “Dalam masa Covid-19 ini, kami juga ikut meringankan beban masyarakat dengan menggratiskan tagihan untuk rumah ibadah dan diskon 50 persen bagi pelanggan golongan R1 atau kurang mampu,” ujarnya. (HumasBandaAceh)