Tito Karnavian Nilai Inovasi Cek Penyaluran Bansos di Banyuwangi Bisa Jadi Contoh
pada tanggal
24 Mei 2020
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M.Tito Karnavian mengimbau inovasi teknologi cek bantuan sosial (Bansos) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dapat dicontoh oleh kepala daerah lainnya.
"Inovasi penyaluran bantuan sosial dengan cek bansos Banyuwangi tersebut, mampu mensinkronkan berbagai skema bansos yang diberikan di Kabupaten Banyuwangi baik bansos dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi ataupun pemerintah kabupaten," kata Mendagri, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/5/2020).
Sebelumnya melalui instagramnya, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, menuturkan bagaimana kinerja inovasi cek bansos Banyuwangi.
Menurut Anas, di Banyuwangi ada pelaporan penyaluran bansos secara online.
"Nah di dalam cek bansos Banyuwangi ada dua fitur. Pertama, warga bisa melaporkan dirinya sendiri atau orang lain yang dinilai layak menerima namun belum mendapatkan bansos," ujarnya.
Sistem cek bansos Banyuwangi ini sengaja dia bangun agar warga bisa melaporkan orang lain, karena tidak semua warga bisa dan mengunakan internet.
"Jadi warga yanng melek internet bisa membantu," tegasnya.
Kedua, di cek bansos Banyuwangi warga bisa mengecek apakah dirinya sebagai penerima atau tidak, dengan memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Anas menyebutkan, saat ini sudah 269.000 keluarga Banyuwangi terjangkau berbagai program sosial, mulai Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Bantuan Pangan Provinsi Jatim, dan jaring pengaman Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Menurutnya, sangat dimungkinkan masih ada warga Banyuwangi yang terdampak krisis akibat virus corona (Covid-19) yang belum menerima bantuan, mengingat dampak pandemi Covid-19 sangat dinamis dari hari ke hari.
Karena itulah pemerintah mapun warga bisa aktif di cek bansos Banyuwangi ini.
Warga yang belum masuk dalam skema penerima bantuan itu bisa melapor denga sistem cek bansos Banyuwangi.
"Bisa milih, lapor konvensional ke kantor desa, kelurahan atau kecamatan, bisa juga lapor online," katanya.
Sejak dibuka pertengahan Mei 2020, cek bansos Banyuwangi sudah menerima 5.000 pelapor online.
Verifikasi dilakukan berbasis NIK dan verifikasi lapangan.
Ia menambahkan, untuk distribusi bansos sembako setelah masuk cek bansos Banyuwangi tentu tidak satu per satu orang tapi dibuat per tahap per kecamatan agar efektif.
"Misalnya ada warga melapor lewat cek bansos Banyuwangi 7 hari lalu, waktu terima sembakonya bisa jadi sama dengan warga yang melapor 3 hari lalu, karena dalam satu tahap," ujarnya. (InfoPublik)
"Inovasi penyaluran bantuan sosial dengan cek bansos Banyuwangi tersebut, mampu mensinkronkan berbagai skema bansos yang diberikan di Kabupaten Banyuwangi baik bansos dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi ataupun pemerintah kabupaten," kata Mendagri, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/5/2020).
Sebelumnya melalui instagramnya, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, menuturkan bagaimana kinerja inovasi cek bansos Banyuwangi.
Menurut Anas, di Banyuwangi ada pelaporan penyaluran bansos secara online.
"Nah di dalam cek bansos Banyuwangi ada dua fitur. Pertama, warga bisa melaporkan dirinya sendiri atau orang lain yang dinilai layak menerima namun belum mendapatkan bansos," ujarnya.
Sistem cek bansos Banyuwangi ini sengaja dia bangun agar warga bisa melaporkan orang lain, karena tidak semua warga bisa dan mengunakan internet.
"Jadi warga yanng melek internet bisa membantu," tegasnya.
Kedua, di cek bansos Banyuwangi warga bisa mengecek apakah dirinya sebagai penerima atau tidak, dengan memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Anas menyebutkan, saat ini sudah 269.000 keluarga Banyuwangi terjangkau berbagai program sosial, mulai Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Bantuan Pangan Provinsi Jatim, dan jaring pengaman Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Menurutnya, sangat dimungkinkan masih ada warga Banyuwangi yang terdampak krisis akibat virus corona (Covid-19) yang belum menerima bantuan, mengingat dampak pandemi Covid-19 sangat dinamis dari hari ke hari.
Karena itulah pemerintah mapun warga bisa aktif di cek bansos Banyuwangi ini.
Warga yang belum masuk dalam skema penerima bantuan itu bisa melapor denga sistem cek bansos Banyuwangi.
"Bisa milih, lapor konvensional ke kantor desa, kelurahan atau kecamatan, bisa juga lapor online," katanya.
Sejak dibuka pertengahan Mei 2020, cek bansos Banyuwangi sudah menerima 5.000 pelapor online.
Verifikasi dilakukan berbasis NIK dan verifikasi lapangan.
Ia menambahkan, untuk distribusi bansos sembako setelah masuk cek bansos Banyuwangi tentu tidak satu per satu orang tapi dibuat per tahap per kecamatan agar efektif.
"Misalnya ada warga melapor lewat cek bansos Banyuwangi 7 hari lalu, waktu terima sembakonya bisa jadi sama dengan warga yang melapor 3 hari lalu, karena dalam satu tahap," ujarnya. (InfoPublik)