Willybrodus Lay Tingkatkan Pembangunan Belu dengan Olah Lahan di Manleten
pada tanggal
16 Mei 2020
ATAMBUA, LELEMUKU.COM - Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, Bupati Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Willybrodus Lay, SH meninjau lahan pertanian di Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Rabu (13/5).
Dalam kunjungannya, Bupati Belu didampingi Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belu Gerardus Mbulu.
Pada kesempatan itu, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan mengatakan, lahan yang diolah kurang lebih 30 Ha ini merupakan tanah suku yang akan diberikan kepada 30 kk untuk digarap.
Kadis Mbulu menambahkan, lahan ini rencananya akan ditanami dengan berbagai tanaman ekonomis baik umur pendek maupun umur panjang seperti jagung, kopi serta tanaman holtikultura lainnya demi menunjang kesejahteraan keluarga.
"Tempat ini akan dibantu penyiraman oleh alat horse. Jadi penyemprotan di musim kemarau ini kita menggunakan alat ini," ungkapnya.
Diakuinya, untuk meningkatkan produktifitas pertanian, masih terdapat banyak kekurangan, tetapi pihaknya berharap, apa yang sudah diupayakan pemerintah bisa membantu masyarakat dalam menghadapi virus corona atau COVID-19.
"Semoga masyarakat yang berdampak langsung COVID-19, bisa dibantu dengan mengolah lahan pertaniannya dengan baik sehingga bisa menambah pendapatan mereka," katanya.
Sesuai rencana, lahan seluas 30 hektar ini sudah akan ditanami tanaman jagung dan kopi dalam minggu kedua atau ketiga dalam bulan ini. (InfoPublik)
Dalam kunjungannya, Bupati Belu didampingi Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belu Gerardus Mbulu.
Pada kesempatan itu, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan mengatakan, lahan yang diolah kurang lebih 30 Ha ini merupakan tanah suku yang akan diberikan kepada 30 kk untuk digarap.
Kadis Mbulu menambahkan, lahan ini rencananya akan ditanami dengan berbagai tanaman ekonomis baik umur pendek maupun umur panjang seperti jagung, kopi serta tanaman holtikultura lainnya demi menunjang kesejahteraan keluarga.
"Tempat ini akan dibantu penyiraman oleh alat horse. Jadi penyemprotan di musim kemarau ini kita menggunakan alat ini," ungkapnya.
Diakuinya, untuk meningkatkan produktifitas pertanian, masih terdapat banyak kekurangan, tetapi pihaknya berharap, apa yang sudah diupayakan pemerintah bisa membantu masyarakat dalam menghadapi virus corona atau COVID-19.
"Semoga masyarakat yang berdampak langsung COVID-19, bisa dibantu dengan mengolah lahan pertaniannya dengan baik sehingga bisa menambah pendapatan mereka," katanya.
Sesuai rencana, lahan seluas 30 hektar ini sudah akan ditanami tanaman jagung dan kopi dalam minggu kedua atau ketiga dalam bulan ini. (InfoPublik)