Djauhari Oratmangun Ungkap Investasi Asing Jadi Sumber Pertumbuhan di Era New Normal di Indonesia
pada tanggal
28 Juni 2020
BEIJING, LELEMUKU.COM – Mitigasi COVID-19 dan perbaikan iklim investasi merupakan prioritas utama Pemerintah Indonesia saat ini dalam menyambut New Normal. Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok, Djauhari Oratmangun pada China Enterprises Going Global Risk Conference: 2020 Global Investment Services Forum and Foreign Embassies & Overseas Industrial Parks' Promotion Information Release di Hotel Sheraton Beijing, pada hari Kamis, tanggal 18 Juni 2020.
Forum tersebut diselenggarakan oleh Jiang Tai International Associates yang merupakan organisasi yang terafiliasi dengan berbagai investor Tiongkok. Jiang Tai International Associates memiliki misi utama untuk mengidentifikasi negara tujuan potensial dan memberikan rekomendasi bagi perusahaan yang akan melakukan investasi di luar negeri. Indonesia dinilai sebagai salah satu negara tujuan investasi prioritas bagi Tiongkok.
Kondisi New Normal sudah nampak pada lokasi penyelenggaraan forum yang hanya menyediakan tempat duduk untuk 50 peserta dengan jarak duduk sekitar 4 meter antar peserta. Namun demikian, forum juga disiarkan secara daring dengan jumlah peserta hingga mencapai 2000 orang dari berbagai perusahaan dan asosiasi bisnis di Tiongkok.
Dalam keynote speech mengenai kebijakan dan peluang investasi Indonesia pasca pandemi COVID-19, Dubes Djauhari Oratmangun menyatakan "Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai kebijakan penanganan resiko COVID-19 disertai dengan kebijakan yang berfokus untuk meningkatkan iklim dan insentif investasi bagi investor asing". Selain membentuk gugus tugas percepatan penanganan COVID-19, Pemerintah juga mengeluarkan berbagai stimulus fiskal dan non-fiskal, kebijakan moneter dan finansial, serta berbagai jaring pengaman kesehatan, sosial, ekonomi, dan masa pemulihan.
Untuk sektor yang paling berpeluang dalam situasi New Normal pasca COVID-19, Dubes Djauhari Oratmangun menyampaikan sektor ekonomi digital, pariwisata, kendaraan listrik, dan pengembangan SDM sebagai prioritas. Ekonomi digital memang tidak terelakkan menjadi perhatian selama pandemi karena mencatatkan pertumbuhan signifikan, namun potensi pariwisata Indonesia pada masa New Normal merupakan peluang tersembunyi yang bisa dieksplorasi. Tagar Work from Home selama masa pandemi berpeluang menjadi Work from Bali pasca pandemi. Kedua sektor tersebut, ditambah dengan kekayaan alam nikel Indonesia untuk sektor kendaraan listrik dan kebutuhan peningkatan skill SDM Indonesia, adalah sektor paling potensial bagi investor asing untuk turut andil dan memperoleh manfaat dari kemajuan pesat Indonesia saat ini.
Keynote speech ditutup dengan tips perubahan perilaku masyarakat Indonesia pasca COVID-19 yang perlu diperhatikan pebisnis asing. Gaya hidup sehat, serba online dan virtual, masyarakat yang lebih berempati, serta peduli akan ramah lingkungan adalah empat perilaku yang perlu diadaptasi oleh pelaku bisnis. Tidak hanya potensi pertumbuhan sektor baru, perubahan perilaku tersebut juga dapat dikapitalisasi melalui product atau company branding.
Mr. Shen Kaitao, Chairman dari Jiang Tai International Associates, dalam pidato pembukaannya menyampaikan bahwa Pemerintah Tiongkok tetap memberikan prioritas untuk berbagai perusahaan nasional untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Investasi ke luar negeri menjadi semakin penting di tengah situasi pandemi COVID-19, tidak hanya bagi pertumbuhan ekonomi Tiongkok namun juga pertumbuhan ekonomi global. Namun demikian, situasi penanganan pandemi di masing-masing negara juga perlu tetap menjadi pertimbangan utama dalam melakukan investasi.
Di samping menghadiri forum, Dubes Djauhari Oratmangun juga menerima permintaan wawancara dari sejumlah media Tiongkok di antaranya dari Global Times, China Business Times, dan Wenweipo.
Situasi pandemi COVID-19 saat ini memang menjadi tantangan tersendiri bagi diplomasi ekonomi untuk mendorong investasi asing masuk ke Indonesia. Namun KBRI Beijing melalui upaya diplomasinya berkomitmen untuk memaksimalkan peluang yang ada bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam menyambut era New Normal. (KBRIBeijing)
Forum tersebut diselenggarakan oleh Jiang Tai International Associates yang merupakan organisasi yang terafiliasi dengan berbagai investor Tiongkok. Jiang Tai International Associates memiliki misi utama untuk mengidentifikasi negara tujuan potensial dan memberikan rekomendasi bagi perusahaan yang akan melakukan investasi di luar negeri. Indonesia dinilai sebagai salah satu negara tujuan investasi prioritas bagi Tiongkok.
Kondisi New Normal sudah nampak pada lokasi penyelenggaraan forum yang hanya menyediakan tempat duduk untuk 50 peserta dengan jarak duduk sekitar 4 meter antar peserta. Namun demikian, forum juga disiarkan secara daring dengan jumlah peserta hingga mencapai 2000 orang dari berbagai perusahaan dan asosiasi bisnis di Tiongkok.
Dalam keynote speech mengenai kebijakan dan peluang investasi Indonesia pasca pandemi COVID-19, Dubes Djauhari Oratmangun menyatakan "Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai kebijakan penanganan resiko COVID-19 disertai dengan kebijakan yang berfokus untuk meningkatkan iklim dan insentif investasi bagi investor asing". Selain membentuk gugus tugas percepatan penanganan COVID-19, Pemerintah juga mengeluarkan berbagai stimulus fiskal dan non-fiskal, kebijakan moneter dan finansial, serta berbagai jaring pengaman kesehatan, sosial, ekonomi, dan masa pemulihan.
Untuk sektor yang paling berpeluang dalam situasi New Normal pasca COVID-19, Dubes Djauhari Oratmangun menyampaikan sektor ekonomi digital, pariwisata, kendaraan listrik, dan pengembangan SDM sebagai prioritas. Ekonomi digital memang tidak terelakkan menjadi perhatian selama pandemi karena mencatatkan pertumbuhan signifikan, namun potensi pariwisata Indonesia pada masa New Normal merupakan peluang tersembunyi yang bisa dieksplorasi. Tagar Work from Home selama masa pandemi berpeluang menjadi Work from Bali pasca pandemi. Kedua sektor tersebut, ditambah dengan kekayaan alam nikel Indonesia untuk sektor kendaraan listrik dan kebutuhan peningkatan skill SDM Indonesia, adalah sektor paling potensial bagi investor asing untuk turut andil dan memperoleh manfaat dari kemajuan pesat Indonesia saat ini.
Keynote speech ditutup dengan tips perubahan perilaku masyarakat Indonesia pasca COVID-19 yang perlu diperhatikan pebisnis asing. Gaya hidup sehat, serba online dan virtual, masyarakat yang lebih berempati, serta peduli akan ramah lingkungan adalah empat perilaku yang perlu diadaptasi oleh pelaku bisnis. Tidak hanya potensi pertumbuhan sektor baru, perubahan perilaku tersebut juga dapat dikapitalisasi melalui product atau company branding.
Mr. Shen Kaitao, Chairman dari Jiang Tai International Associates, dalam pidato pembukaannya menyampaikan bahwa Pemerintah Tiongkok tetap memberikan prioritas untuk berbagai perusahaan nasional untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Investasi ke luar negeri menjadi semakin penting di tengah situasi pandemi COVID-19, tidak hanya bagi pertumbuhan ekonomi Tiongkok namun juga pertumbuhan ekonomi global. Namun demikian, situasi penanganan pandemi di masing-masing negara juga perlu tetap menjadi pertimbangan utama dalam melakukan investasi.
Di samping menghadiri forum, Dubes Djauhari Oratmangun juga menerima permintaan wawancara dari sejumlah media Tiongkok di antaranya dari Global Times, China Business Times, dan Wenweipo.
Situasi pandemi COVID-19 saat ini memang menjadi tantangan tersendiri bagi diplomasi ekonomi untuk mendorong investasi asing masuk ke Indonesia. Namun KBRI Beijing melalui upaya diplomasinya berkomitmen untuk memaksimalkan peluang yang ada bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam menyambut era New Normal. (KBRIBeijing)