DPD KNPI Bogor dan Mahasiswa Papua Bahas Soal Rasisme dan Diskriminasi
pada tanggal
11 Juni 2020
BOGOR, LELEMUKU.COM - Menyoroti tingginya kasus rasisme dan diskriminasi yang terjadi di penjuru dunia termasuk di Tanah Papua, Pemuda di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar) melalui DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) melakukan dialog bersama dengan mahasiswa dan pelajar Papua di kota tersebut.
“Bersyukur kehadirat Tuhan YME, Kami berupaya lebih awal mengantisipasi persoala rasisme dan diskirminasi bagi mahasiswa dan pelajar luar daerah di kota study Bogor khususnya dari Tanah Papua yang tidak sedikit,” kata Ketua DPD KNPI Kabupaten Bogor, Hasyemi Faqihudin pada Kamis (11/6/2020)
Dikatakan dengan melakukan dialog dari hati ke hati, dan memperkuat solidaritas antar mahasiswa dan pemuda, pihaknya meyakini Bogor akan menjadi kekuatan sebagai daerah yang dirindukan oleh mereka yang hendak mencari kota study yang positif.
“Kami menggelorakan dan bersemangat bahwa Bogor harus menjadi daerah anti rasisme dan diskriminasi sebagai percontohan daerah lain, dengan mengakrbakan warga, pemuda, dan mahasiswa asal bogor dengan diluar daerah, sehingga keharmonisan dan rasa saling curiga akam hilang,” sambungnya
Ia melanjutkan, persoalan rasisme dan diskriminasi menjadi hal yang sangat sensitif sebab hal itu akan merusak keutuhan bangsa yang beraneka ragam.
“Kami pun pernah membuat kegiatan diskusi publik sekaligus temu akrab, seluruh mahasiswa papua hadir bahkan antusias itu datang dari luar seperti mahasiswa papua bandung hingga bali. Dan hal ini kami memberikan slogan untuk kabupaten bogor yaitu daerah ternyaman untuk belajar, jangan ragu bagi kawan kawan diluar daerah mari belajar di Bogor, kami akan menjadi garda terdepan untuk memberikan kenyamanan selama belajar di kota hujan ini,” tutupnya.
Dipaparkan berbagai persoalan rasisme dan diskriminasi di penjuru dunia yang mereka bahas, mulai dari korban rasisme di China yang berujung 3 Pengusaha China Dibunuh dan Dibakar di Zambia. Sebuah video viral memperlihatkan pemuda Asia sedang memukul habis seorang pria kulit putih di jalanan di Amerika Serikat dalam sebuah unggahan di Twitter yang diduga bahwa pemuda Asia itu adalah mahasiswa Indonesia, meski sejauh ini klaim tersebut belum dapat dikonfirmasi.
Begitupun di Indonesia, kasus rasisme dan diskriminasi mahasiswa papua yang pernah terjadi disurabaya memicu aksi besar - besaran dibeberapa kota oleh mahasiswa papua yang sedang melakukan belajar di kota study masing masing.
"Buntutnya, hingga kini proses persidangan 7 tahanan politik yaitu Mantan Ketua BEM Uncen Ferry Kombo dan Alexander Gobay Ketua BEM USTJ diduga sebagai aktor intelektual penggerak massa kerusuhan di Papua, Sehingga Ferry Kombo Cs Terdakwa kasus makar Buntut Rasisme Disurabaya dituntut 5 - 17 Tahun Penjara," papar dia. (KNPIBogor)
“Bersyukur kehadirat Tuhan YME, Kami berupaya lebih awal mengantisipasi persoala rasisme dan diskirminasi bagi mahasiswa dan pelajar luar daerah di kota study Bogor khususnya dari Tanah Papua yang tidak sedikit,” kata Ketua DPD KNPI Kabupaten Bogor, Hasyemi Faqihudin pada Kamis (11/6/2020)
Dikatakan dengan melakukan dialog dari hati ke hati, dan memperkuat solidaritas antar mahasiswa dan pemuda, pihaknya meyakini Bogor akan menjadi kekuatan sebagai daerah yang dirindukan oleh mereka yang hendak mencari kota study yang positif.
“Kami menggelorakan dan bersemangat bahwa Bogor harus menjadi daerah anti rasisme dan diskriminasi sebagai percontohan daerah lain, dengan mengakrbakan warga, pemuda, dan mahasiswa asal bogor dengan diluar daerah, sehingga keharmonisan dan rasa saling curiga akam hilang,” sambungnya
Ia melanjutkan, persoalan rasisme dan diskriminasi menjadi hal yang sangat sensitif sebab hal itu akan merusak keutuhan bangsa yang beraneka ragam.
“Kami pun pernah membuat kegiatan diskusi publik sekaligus temu akrab, seluruh mahasiswa papua hadir bahkan antusias itu datang dari luar seperti mahasiswa papua bandung hingga bali. Dan hal ini kami memberikan slogan untuk kabupaten bogor yaitu daerah ternyaman untuk belajar, jangan ragu bagi kawan kawan diluar daerah mari belajar di Bogor, kami akan menjadi garda terdepan untuk memberikan kenyamanan selama belajar di kota hujan ini,” tutupnya.
Dipaparkan berbagai persoalan rasisme dan diskriminasi di penjuru dunia yang mereka bahas, mulai dari korban rasisme di China yang berujung 3 Pengusaha China Dibunuh dan Dibakar di Zambia. Sebuah video viral memperlihatkan pemuda Asia sedang memukul habis seorang pria kulit putih di jalanan di Amerika Serikat dalam sebuah unggahan di Twitter yang diduga bahwa pemuda Asia itu adalah mahasiswa Indonesia, meski sejauh ini klaim tersebut belum dapat dikonfirmasi.
Begitupun di Indonesia, kasus rasisme dan diskriminasi mahasiswa papua yang pernah terjadi disurabaya memicu aksi besar - besaran dibeberapa kota oleh mahasiswa papua yang sedang melakukan belajar di kota study masing masing.
"Buntutnya, hingga kini proses persidangan 7 tahanan politik yaitu Mantan Ketua BEM Uncen Ferry Kombo dan Alexander Gobay Ketua BEM USTJ diduga sebagai aktor intelektual penggerak massa kerusuhan di Papua, Sehingga Ferry Kombo Cs Terdakwa kasus makar Buntut Rasisme Disurabaya dituntut 5 - 17 Tahun Penjara," papar dia. (KNPIBogor)