Edhy Prabowo Ungkap KKP Kawal Percontohan Budidaya Lobster Keramba Dasar
pada tanggal
12 Juli 2020
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Model keramba jaring tancap, atau keramba dasar menjadi alternatif budidaya lobster di daerah perairan dengan ombak besar seperti di Pantai Utara Jawa.
Adalah Kelompok nelayan Pesona Bahari, kawasan wisata Grand Watu Dodol, Banyuwangi binaan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi yang tengah mengerjakan proyek percontohan ini.
Ketua Kelompok Nelayan Pesona Bahari, Abdul Aziz, mengatakan keputusan menggunakan keramba dasar lantaran di wilayah perairan tempatnya berbudidaya memiliki ombak besar dan arus laut yang cukup deras.
"Alasannya ada empat. Satu ombak, dua arus, sampah saat musim hujan, dan pencurian," kata Aziz dalam keteranganya yang diterima InfoPublik, Sabtu (11/7/2020).
Dia menjelaskan, arus air laut yang cukup deras dan besarnya ombak menjadi alasan utama kelompoknya tidak menggunakan keramba jaring apung sebgai sarana budidaya lobster.
Menurut dia, keramba jaring apung tidak akan efektif dalam hal pemberian pakan di perairan berarus deras.
Alasan lain kelompoknya menggunakan keramba dasar, kata Aziz, adalah sampah-sampah yang terbawa arus serperti ranting dan kayu berpotensi merusak jaring. "Bahaya lainnya adalah pencurian," ujarnya.
Hanya saja, Aziz mengatakan, dengan menggunakan keramba dasar kelompoknya terkendala dalam hal pemberian pakan ke keramba yang berada di dasar perairan sedalam 10 meter.
"Kami harus menyelam untuk memberikan pakan dengan keterbatasan peralatan," jelas Aziz. Kelompoknya, kata dia, menggunakan kompresor angin untuk membantu penyelaman.
Menanggapi hal itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, menegaskan siap mendukung langkah Aziz dan kelompoknya.
"Nanti kita siap memberikan dukungan alat selam. Tinggal bapak ajukan saja. Ditjen PRL maupun Budidaya bisa membantu. Nanti pembinaannya akan kita bantu," jelas Menteri Edhy.
Termasuk, lanjut Edhy, jika kelompok nelayan pembudidaya lobster ini membutuhkan bantuan modal. Menteri Edhy mengatakan, KKP bisa memberikan pinjaman lunak dengan bunga rendah melalui Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).
"Nanti kalau sudah berhasil ada bantuan modal. Apalagi dari segi teknis budidaya lobster bapak sudah sangat memahami," ujarnya. (infopublik)
Adalah Kelompok nelayan Pesona Bahari, kawasan wisata Grand Watu Dodol, Banyuwangi binaan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi yang tengah mengerjakan proyek percontohan ini.
Ketua Kelompok Nelayan Pesona Bahari, Abdul Aziz, mengatakan keputusan menggunakan keramba dasar lantaran di wilayah perairan tempatnya berbudidaya memiliki ombak besar dan arus laut yang cukup deras.
"Alasannya ada empat. Satu ombak, dua arus, sampah saat musim hujan, dan pencurian," kata Aziz dalam keteranganya yang diterima InfoPublik, Sabtu (11/7/2020).
Dia menjelaskan, arus air laut yang cukup deras dan besarnya ombak menjadi alasan utama kelompoknya tidak menggunakan keramba jaring apung sebgai sarana budidaya lobster.
Menurut dia, keramba jaring apung tidak akan efektif dalam hal pemberian pakan di perairan berarus deras.
Alasan lain kelompoknya menggunakan keramba dasar, kata Aziz, adalah sampah-sampah yang terbawa arus serperti ranting dan kayu berpotensi merusak jaring. "Bahaya lainnya adalah pencurian," ujarnya.
Hanya saja, Aziz mengatakan, dengan menggunakan keramba dasar kelompoknya terkendala dalam hal pemberian pakan ke keramba yang berada di dasar perairan sedalam 10 meter.
"Kami harus menyelam untuk memberikan pakan dengan keterbatasan peralatan," jelas Aziz. Kelompoknya, kata dia, menggunakan kompresor angin untuk membantu penyelaman.
Menanggapi hal itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, menegaskan siap mendukung langkah Aziz dan kelompoknya.
"Nanti kita siap memberikan dukungan alat selam. Tinggal bapak ajukan saja. Ditjen PRL maupun Budidaya bisa membantu. Nanti pembinaannya akan kita bantu," jelas Menteri Edhy.
Termasuk, lanjut Edhy, jika kelompok nelayan pembudidaya lobster ini membutuhkan bantuan modal. Menteri Edhy mengatakan, KKP bisa memberikan pinjaman lunak dengan bunga rendah melalui Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).
"Nanti kalau sudah berhasil ada bantuan modal. Apalagi dari segi teknis budidaya lobster bapak sudah sangat memahami," ujarnya. (infopublik)