Zona Nyaman Siswa dan Guru Jadi Solusi Pembelajaran Era New Normal di Tanimbar
pada tanggal
15 Juli 2020
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadispendikbud) Kabupaten Kepulauan Tanimbar,
Provinsi Maluku, Drs. Herman Joseph Lerebulan mengungkapkan solusi yang diambil
pihaknya dalam meningkatkan proses belajar dan mengajar di tahun akademik
2020-2021 pada era new normal atau tatanan kehidupan baru di tengah pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Ia mengatakan solusi tersebut
berdasarkan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)
Republik Indonesia (RI) Nomor 44 Tahun 2019 tentang jalur Zonasi menjadi salah
satu jalur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bagi siswa PAUD, TK, SD, SMP,
SMA dan SMK.
“Mulai penerapannya di tahun ini,
kalau sesuatu yang baru memang belum normal. Bagaimana kita mendekatkan anak
didik itu dekat dengan lingkungannya, tidak lagi mencari sekolah favorit. Tetapi
pengecualian bila ada mutasi mengikuti orangtua atau siswa berprestasi affirmasi,”
kata Lerebulan kepada Lelemuku.com pada Senin (13/07/2020).
Ia menyebutkan untuk wilayah
Kepulauan Tanimbar terbagi tiga zonasi, diantaranya Zonasi A meliputi Kecamatan
Tanimbar Selatan (Tansel), Selaru dan Wermaktian, Zonasi B meliputi Kecamatan
Kormomolin, Wertamrian dan Nirunmas dan Zonasi C meliputi Kecamatan Tanimbar
Utara (Tanut), Fordata, Molumaru dan Wuarlabobar.
“Sebagian besar diharapkan tetap di
zonasi masing-masing, jadi tidak lagi kita membuka ruang untuk terjadi penumpukan
siswa di kota. Maka sesuai dengan permendikbud itu kita mulai tahun ini menerapkan
dengan sisitim mendaftaran, menerimaan siswa baru dengan zona,” ujar Lerebulan.
Ia pun mengungkapkan hal itu akan
diberlakukan juga kepada para guru, dimana selain siswa merasa nyaman dalam pembelajaran
begitupun guru dalam meminimalisir jarak fisik dan sosial menuju sekolah.
“Selain siswa nyaman, guru pun
harus merasa nyaman. Maka dalam waktu minggu depan, kami akan mulai
menyesuaikan sistim zonasi bagi para guru. Misalnya guru tinggal di Olilit Lama,
tapi dia mengajar di Saumlaki, kami akan kembalikan ke Olilit Lama. Sehingga
dekat dengan rumah, tidak repot juga dengan social distancing dan physical distancing,”
ungkap Lerebulan. (Laura Sobuber)