Djauhari Oratmangun Ungkap Diplomasi Ekonomi Indonesia dan Tiongkok Meningkat pada TTI
pada tanggal
18 Agustus 2020

Menurut Duta Besar (Dubes) RI untuk RRT, Drs. Djauhari Oratmangun, di tengah pandemi COVID-19, didukung dengan hubungan Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia – Tiongkok, kerja sama kedua negara selama Semester I tahun 2020 masih mencatatkan peningkatan di berbagai bidang. Pada periode ini, Tiongkok masih menjadi investor kedua terbesar di Indonesia setelah Singapura dengan nilai investasi sebesar USD 2.4 miliar, naik 9% dari USD 2.2 miliar y-o-y.

Baca Juga
Pada TW I 2020, beberapa produk unggulan Indonesia mencatat kenaikan signifikan antara lain Batubara (HS 2701) naik 74.42%; Besi dan Baja (HS 7202) naik 196.40%; Sarang Burung Walet (HS 0410) naik 189.61%; Ikan Frozen (0303) naik 53.78%; Buah Tropis (HS 0804) naik 22.29%; Buah dalam kemasan (HS 2007) naik 320.27%; Ikan kalengan (0305) naik 92.59%; Sepatu (HS 6403) naik 24.59%; Furnitur (HS 9404) naik 30.87%; Kayu olahan (HS 4409) naik 222.44%; dan Elektronik (HS 8541) naik 14.70%.
Di sektor pariwisata, sebagai dampak COVID-19, kunjungan wisatawan mancanegara asal Tiongkok ke Indonesia melalui seluruh pintu masuk pada Semester I 2020 menurun sebesar 80.74 % dengan total 202.204 kunjungan. Namun demikian, KBRI Beijing bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI serta Bali Tourism Board terus melakukan promosi pariwisata di Indonesia antara lain dengan menyiapkan materi promosi digital "work from Bali" dan mempersiapkan destinasi wisata dengan protokol kesehatan.

Perubahan cara hidup masyarakat terkait pandemi COVID-19 membuka peluang kerja sama baru Indonesia – Tiongkok khususnya secara virtual. Beberapa kegiatan diplomasi ekonomi bidang TTI di tengah pandemi COVID-19 terus dilakukan KBRI Beijing melalui terobosan-terobosan baru dan media virtual bekerja sama dengan mitra di Tiongkok, antara lain promosi investasi dan pariwisata secara daring ataupun melakukan penjualan produk Indonesia dengan memanfaatkan platform digital dan influencer. Langkah-langkah tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan diplomasi ekonomi di KBRI Beijing yang juga mendukung pelaksanaan tugas Tim Percepatan Pemulihan Ekonomi (TPPE) yang dibentuk Kementerian Luar Negeri RI.
Selain sektor di atas, KBRI Beijing juga berkomitmen untuk mendorong peningkatan kerja sama di bidang ekonomi digital, serta industri bernilai tambah khususnya di sektor kesehatan dan kendaraan listrik, virtual business dan gaya hidup sehat.

Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.