Klemen Tinal Ungkap Adaptasi Normal Baru Mulai Diberlakukan pada Agustus 2020
pada tanggal
01 Agustus 2020
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal memastikan penerapan adaptasi normal baru akan diterapkan pada awal Agustus 2020 mendatang.
Kepastian itu setelah pihaknya menggelar rapat bersama Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah di Jayapura, Kamis (30/7/2020).
“Secara umum untuk Papua sudah bukan lagi relaksasi lagi, tapi adaptasi normal baru. Artinya kebijakan relaksasi tahap II ini bakal berakhir pada 31 Juli 2020”.
“Sehingga diganti dengan adaptasi normal baru yang akan diberlakukan awal bulan depan,” terang dia.
Kendati demikian, Klemen katakan penerapan adaptasi new normal belum berlaku untuk Kota Jayapura yang saat ini memiliki tingkat penularan virus corona atau Covid-19 sangat tinggi.
Oleh karenanya, ia meminta semua pihak di Kota Jayapura untuk tetap meningkatkan disiplin menjalankan protokol kesehatan, supaya penularan Covid dapat diturunkan.
Sementara dengan diterapkannya adaptasi normal baru, sambung Klemen, kabupaten selain Kota Jayapura dapat kembali beraktivitas seperti biasa.
Dimana sekolah-sekolah, perkantoran, hingga aktivitas perekonomian di pasar maupun tempat lainnya dapat berjalan sebagaimana sebelumnya. Hanya saja setiap tempat umum, baik sekolah, perkantoran dan pasar wajib menjalankan protokol kesehatan.
Seperti menyiapkan tempat cuci tangan, tempat duduk yang berjarak, wajib memakai masker di dalam maupun luar ruangan serta menjauhi kerumuman.
“Sehingga dengan penerapan ini, kita harap penularan bisa ditekan tapi kembali lagi kepada kesadaran masyarakat. Sebab semua upaya penanganan Covid tidak akan berhasil jika masyarakat tidak mengubah pola pikir dan disiplin menjalankan protokol kesehatan,” ucapnya.
Klemen pada kesempatan itu memastikan dengan diberlakukannya adaptasi normal baru, maka proses belajar mengajar tatap muka di sekolah sudah dapat dilakukan. Namun wajib memperhatikan protokol kesehatan.
“Terkecuali Kota Jayapura, itu belum bisa dilakukan sebab hampir semua kelurahan merah”.
“Makanya untuk Kota Jayapura kita meminta agar pemuda pemudi di setiap kelurahan bersama Satgas Covid-19 aktif menyadarkan masyarakat supaya disiplin. Makanya kedepan kita akan libatkan pemuda di tiap kelurahan untuk melawan penularan corona,” tandasnya. (DiskominfoPapua)
Kepastian itu setelah pihaknya menggelar rapat bersama Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah di Jayapura, Kamis (30/7/2020).
“Secara umum untuk Papua sudah bukan lagi relaksasi lagi, tapi adaptasi normal baru. Artinya kebijakan relaksasi tahap II ini bakal berakhir pada 31 Juli 2020”.
“Sehingga diganti dengan adaptasi normal baru yang akan diberlakukan awal bulan depan,” terang dia.
Kendati demikian, Klemen katakan penerapan adaptasi new normal belum berlaku untuk Kota Jayapura yang saat ini memiliki tingkat penularan virus corona atau Covid-19 sangat tinggi.
Oleh karenanya, ia meminta semua pihak di Kota Jayapura untuk tetap meningkatkan disiplin menjalankan protokol kesehatan, supaya penularan Covid dapat diturunkan.
Sementara dengan diterapkannya adaptasi normal baru, sambung Klemen, kabupaten selain Kota Jayapura dapat kembali beraktivitas seperti biasa.
Dimana sekolah-sekolah, perkantoran, hingga aktivitas perekonomian di pasar maupun tempat lainnya dapat berjalan sebagaimana sebelumnya. Hanya saja setiap tempat umum, baik sekolah, perkantoran dan pasar wajib menjalankan protokol kesehatan.
Seperti menyiapkan tempat cuci tangan, tempat duduk yang berjarak, wajib memakai masker di dalam maupun luar ruangan serta menjauhi kerumuman.
“Sehingga dengan penerapan ini, kita harap penularan bisa ditekan tapi kembali lagi kepada kesadaran masyarakat. Sebab semua upaya penanganan Covid tidak akan berhasil jika masyarakat tidak mengubah pola pikir dan disiplin menjalankan protokol kesehatan,” ucapnya.
Klemen pada kesempatan itu memastikan dengan diberlakukannya adaptasi normal baru, maka proses belajar mengajar tatap muka di sekolah sudah dapat dilakukan. Namun wajib memperhatikan protokol kesehatan.
“Terkecuali Kota Jayapura, itu belum bisa dilakukan sebab hampir semua kelurahan merah”.
“Makanya untuk Kota Jayapura kita meminta agar pemuda pemudi di setiap kelurahan bersama Satgas Covid-19 aktif menyadarkan masyarakat supaya disiplin. Makanya kedepan kita akan libatkan pemuda di tiap kelurahan untuk melawan penularan corona,” tandasnya. (DiskominfoPapua)