Usai Tinjau Jembatan Waikaka Tala, Murad Ismail Temui Warga Hualoy, Tomalehu dan Latu
pada tanggal
14 Agustus 2020
AMALATU, LELEMUKU.COM - Gubernur Maluku, Murad Ismail usai meninjau Jembàtan Waikaka, Tala, Kecamatan Amalatu di Kabupaten Seram Bagian Barat, Rabu (12/8/2020) menyempatkan waktu untuk melakukan dialog dengan pemerintah, unsur pemuda, tokoh agama, dan perwakilan masyarakat Hualoy, Tomalehu, dan Latu.
Gubernur berharap agar negeri Latu-Hualoy yang pernah bertikai, tidak lagi berkonflik.
Bahkan Gubernur berjanji akan membantu membangun infrastruktur rumah dan sekolah yang rusak akibat konflik lalu, akan diperbaiki, termasuk juga membangun masjid di ketiga negeri.
"Jika tidak lagi ribut, kita akan bangun sekolah, rumah yang terbakar akibat konflik, termasuk masjid," kata Gubernur.
Dia menegaskan, andai proses pembangunan ketiga fasilitas publik itu sedang dilakukan, lalu kembali terjadi konflik, pemerintah tidak segan-segan menghentikan proses pengerjaan.
"Kalau sementara kita bangun, mereka masih bakalai (berkelahi, red) , kita berhentikan," tegasnya.
Mengenai pembangunan tiga masjid di tiga desa yang pernah bertikai akan dibangun sama persis.
"Kita akan bangun ketiga masjid ini sama persis modelnya. Tujuannya agar kedepan menjadi percontohan untuk daerah-daerah lain," terang Gubernur.
Mantan Komandan Korps Brimob Polri ini mengaku, akan melibatkan konsultan gambar dalam merancang pembangunan masjid tersebut. Pihaknya juga akan memperbaiki gedung sekolah yang terletak di Tomalehu serta rumah warga yang terbakar serta mengalami kerusakan.
Untuk penanganannya, kata Gubernur, Pemprov akan bersinergi dengan Balai.
"Kita upayakan dibiayai melalui bantuan langsung dari Balai dan Provinsi.
Kita tidak menunggu APBD Pemkab karena terlalu lama, jadi kita segera selesaikan," tandasnya (humasmaluku)
Gubernur berharap agar negeri Latu-Hualoy yang pernah bertikai, tidak lagi berkonflik.
Bahkan Gubernur berjanji akan membantu membangun infrastruktur rumah dan sekolah yang rusak akibat konflik lalu, akan diperbaiki, termasuk juga membangun masjid di ketiga negeri.
"Jika tidak lagi ribut, kita akan bangun sekolah, rumah yang terbakar akibat konflik, termasuk masjid," kata Gubernur.
Dia menegaskan, andai proses pembangunan ketiga fasilitas publik itu sedang dilakukan, lalu kembali terjadi konflik, pemerintah tidak segan-segan menghentikan proses pengerjaan.
"Kalau sementara kita bangun, mereka masih bakalai (berkelahi, red) , kita berhentikan," tegasnya.
Mengenai pembangunan tiga masjid di tiga desa yang pernah bertikai akan dibangun sama persis.
"Kita akan bangun ketiga masjid ini sama persis modelnya. Tujuannya agar kedepan menjadi percontohan untuk daerah-daerah lain," terang Gubernur.
Mantan Komandan Korps Brimob Polri ini mengaku, akan melibatkan konsultan gambar dalam merancang pembangunan masjid tersebut. Pihaknya juga akan memperbaiki gedung sekolah yang terletak di Tomalehu serta rumah warga yang terbakar serta mengalami kerusakan.
Untuk penanganannya, kata Gubernur, Pemprov akan bersinergi dengan Balai.
"Kita upayakan dibiayai melalui bantuan langsung dari Balai dan Provinsi.
Kita tidak menunggu APBD Pemkab karena terlalu lama, jadi kita segera selesaikan," tandasnya (humasmaluku)