Indonesia Miliki 15 Daerah Sentra Penghasil Kain Tenun dengan Kualitas Terbaik
pada tanggal
02 September 2020
JAKARTA, LELEMUKU.COM – Kain tenun merupakan salah satu budaya yang diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang kita. Tak seperti kain batik, kain tenun tersebar di hampir seluruh penjuru Indonesia. Setiap daerah ini memiliki kain tenun yang mempunyai keunikan dan ciri khas sendiri-sendiri sesuai dengan kebudayaan, adat istiadat, kepercayaan, lingkungan alam dan pengetahuan masyarakatnya.
Beberapa kain tenun ikat ini merupakan kain tenun jawara di Indonesia. Yups, Selama ini memang kita mengenal beberapa daerah sebagai sentral penghasil kain tenun ikat yang terkenal dan berkualitas, sebut saja daerah NTT dengan kain tenun ikatnya sudah terkenal seanteo nusantara, kemudian palembang dengan songketnya. Nah ternyata, selain kedua daerah tersebut, Indonesia juga memiliki daerah-daerah lain sebagai penghasil kain tenun ikat yang berkualitas? daerah mana sajakah di Indionesia yang memghasilkan kain tenun jawara di Indonesia? berikut penjelasnnya
Berikut 15 Daerah penghasil kain tenun dengan kualitas terbaik di Indonesia yang wajib anda ketahui :
1. Palembang - Sumatera Selatan
Palembang terkenal sebagai penghasil songket. songket sering dianggap sebagai kain terbaik yang ada didunia dengan julukan sebagai ratu nya kain. Tak heran karena kain songket mempunyai keindahan luar biasa. Kain songket merupakan kain tenun berwarna dasar merah dan diselingi dengan benang emas. Warna merah dan emas memang perpaduan warna yang menunjukkan kemewahan. Benang emas yang disematkan di kain songket menggambarkan kejayaan dari kerajaan sriwijaya. Di palembang sendiri, kain songket merupakan penanda status sosial seseorang dimasyarakat. Kain songket ini umumnya digunakan pada saat pesta pernikahan dan juga sebagai kostum penari ketika sedang menari gending sriwijaya (tarian selamat datang) untuk menyambut tamu kehormatan. Songket Palembang dipercaya mempengaruhi kain-kain songket diwilayah sekitarnya seperti Padang, Riau, Jambi dan Lampung.
2. Minangkabau – Sumatera Barat
Satu lagi daerah di Sumatera yang terkenal sebagai daerah penghasil kain tenun. Minangkabau terkenal dengan tenun Pandai Sikek nya. Kain songket Pandai Sikek memang banyak terpengaruh dari kain songket Palembang. Tak hanya benang emas yang digunakan, fungsi kain songket Pandai Sikek pun hampir sama dengan kain songket Palembang. Kain songket Pandai Sikek biasanya digunakan pada acara adat seperti perkawinan dan juga menyambut tamu penting. Dalam Songket Pandai Sikek terkandung nilai budaya seperti keindahan, ketekunan, ketelitian dan kesabaran.
3. Batak – Sumatera Utara
Batak mungkin salah satu kota di Sumatera yang tidak terpengaruh oleh kain songket dari palembang. Batak mempunyai jenis kain sendiri yang disebut Ulos. Ulos adalah kain tenun khas Batak yang berbentuk selendang. Kain yang biasanya ditenun dengan benang berwarna emas dan perak ini didominasi oleh warna merah, hitam, dan putih.
Kain Ulos ini tidak boleh diberikan dari yang rendah kedudukannya kepada yang lebih tinggi, seperti dari anak ke orang tua. Jenis Ulos yang diberikan juga harus disesuaikan dengan ketentuan adat, karena setiap Ulos berbeda arti dan fungsinya.
4. Jambi
Tidak bisa dipungkiri jika kain songket Jambi memang sedikit banyak terpengaruh dari Songket Palembang. Ini dikarenakan wilayahnya yang cukup berdekatan. Di Jambi sendiri menenun songket adalah kegiatan umum yang dilakukan oleh anak gadis di masa lalu. Mereka diajarkan untuk menenun agar mereka selalu berada didalam rumah. Kain yang mereka tenun nantinya akan dipakai sendiri. Oleh karena itu mereka berlomba-lomba untuk membuat kain yang indah agar dapat mempercantik diri mereka.
Songket Jambi terkenal dengan nama Muaro Bungo dengan rata-rata motif berbentu bunga. Ciri khas songket Jambi adalah terdapat benang emas didalam suluran daun dan bunga.
5. Riau
Masyarakat Riau mulai mengenal tenun pada masa pemerintahan Kerajaan Siak. Pada masa itu kain tenun diperkenalkan oleh suku Melayu dari Trengganu, Malaysia. Pada masa itu kain tenun hanya digunakan oleh bangsawan di kerajaan namun seiring berjalannya waktu, kini songker Jambi sudah digunakan secara luas. Lazimnya kain tenun digunakan sebagai bahan utama pembuat pakaian pengantin atau untuk hadiah pernikahan. Kini kain tenun juga merupakan produk kerajinan atau souvenir khas kota Riau.
6. Lampung -
Kain tapis adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung yang terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak dan benang emas.
Motif yang digunakan pada kain tapis biasanya motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan perak.
7. Jepara - Jawa Tengah
Jepara adalah salah satu kota di pulau Jawa yang mempunyai banyak jenis kain tenun. Jika pulau Jawa identik dengan kain batiknya, tidak demikian dengan Jepara. Salah satu kota di Jawa tengah ini mempunyai banyak jenis kain tenun diantaranya Tenun Troso, Tenun Baron, Tenun Blanket dan Tenun Kamen.
Keunikan dari kain tenun di Jepara ini adalah motif dan corak yang digunakan pada kain mengikuti perkembangan jaman. Sehingga kain tenun dari Jepara ini cocok untuk dikenakan sehari-hari dalam berbagai jenis aktivitas.
8. Yogyakarta
Yogyakarta tak hanya terkenal dengan kain batik, ternyata Yogyakarta juga mempunyai kain tenun. umumnya kain tenun dari Yogyakarta ini disebut kain lurik. Lurik adalah kain dengan motif garis-garis kecil. Lurik merupakan pakaian tradisional khas warga pria pedesaan dikalangan masyarakat Jawa.
Lurik ini biasanya berbahan dasar katun kasar sehingga harganya relatif murah dan terjangkau untuk masyarakat miskin.
9. Bali
Sama halnya seperti daerah Sumatera, Bali juga merupakan salah satu sentra penghasil kain tenun. Pulau Bali sangat terkenal dengan tradisi dan upacara adat istiadat bahkan sampai sekarang ini. Tak heran jika ada banyak jenis kain tenun eksotis yang dihasilkan dari pulau Bali diantara nya adalah Tenun Endek, Tenun Grinsing dan Tenun Rangrang.
Masing-masing kain tenun mempunyai motif – motif yang sangat kental akan budaya dan ritual keagaaman masyarakat Bali.
10. Kalimantan Timur
Kalimantan juga dikenal sebagai daerah penghasil tenun. salah satu tenun asli Kalimantan adalah tenun Doyo. Jenis tenun dari Kalimantan ini termasuk tenun ikat yang benangnya dibuat dari bahan dasar serat daun khas yang ada di daerah tersebut.
Tidak hanya memakai material khas di wilayahnya, motif-motif tenun doyo pun mengambil corak dari bentuk hewan, tumbuhan, hingga cerita mitologi yang berkembang di suku Dayak yang ada di kawasan itu.
11. Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan mempunyai tenun Pagatan, tenun ini kerap kali dilirik oleh para desainer dunia. Tenun pagatan yang merupakan kain khas Kalimantan Selatan ini dianggap memiliki corak yang begitu unik dan menarik sehingga mudah diaplikasikan ke dalam berbagai mode fashion yang tengah berkembang.
12. Kalimantan Barat
Kamu akan sulit mengalihkan pandangan jika sudah melihat pesona dari tenun asal Kalimantan Barat ini. Termasuk jenis kain tenun pakan yang kerap dihiasi benang emas, tenun sambas memberikan keunikannya dengan adanya motif pucuk rebung yang menyerupai tunas bambu di hampir tiap kainnya. Maknanya sendiri adalah kerendahan hati dan semangat untuk terus maju.
13. Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah terkenal dengan tenun Donggala nya. Jenis tenun yang dulunya biasa dipakai untuk berbagai acara besar—seperti pesta pernikahan—ini sekarang mulai dipakai guna beragam kegiatan sehari-hari. Bahkan tenun donggala sudah dianjurkan sebagai pakaian dinas di kawasan Donggala, Sulawesi Tengah. Selain untuk acara gembira, seperti pesta pernikahan dan penjamuan tamu, tenun Donggala juga kerap dipakai sebagai lambang kedukaan, yakni kain tenun Donggala yang berwarna hitam atau ungu.
14. Nusa Tenggara Timur
Kain Tenun NTT adalah kain yang dibuat dari proses menenun oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur. Tenun sendiri merupakan kegiatan membuat kain dengan cara memasukan benang pakan secara horizontal pada benang-benang lungsin, biasanya telah diikat dahulu dan sudah dicelupkan ke pewarna alami. Pewarna alami tersebut biasanya dibuat dari akar-akar pohon dan ada pula yang menggunakan dedaunan.
Di NTT terdapat banyak suku-suku, tiap suku mempunyai keunikan masing-masing dalam hal corak dan motif. Tiap inidividu diharapkan bangga mengenakan kain dari sukunya masing-masing sebab tiap kain yang ditenun itu unik dan tidak ada satu pun identik sama. Motif atau pola yang ada merupakan manifestasi dari kehidupan sehari-hari masyarakat dan memiliki ikatan emosional yang cukup erat dengan masyarakat di tiap suku.
15. Nusa Tenggara Barat
Menenun merupakan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun di suku Sasak, Nusa Tenggara Barat. Menenun merupakan aktivitas wajib yang harus dilakukan oleh kaum wanita pada waktu itu. Ada suatu filosofi atau tradisi yang dianut di suku Sasak, perempuan Sasak jika belum piawai menenun, maka perempuan tersebut secara adat, belum boleh di nikahkan karena dianggap belum baligh, atau dewasa.
Tenun Sasak mempunyai keunikan dibandingkan dengan kain tenun lain yaitu bahan-bahan yang digunakan untuk menghasilkan kain tenun berasal dari alam tidak ada campuran bahan kimia seperti benang yang mereka gunakan berasal dari kapas, yang kemudian mereka pintal sendiri dengan menggunakan alat yang masih tradisional. Sedangkan dalam segi warna, kain tenun Dusun Sade terkenal tidak akan pudar walaupun sering dicuci.
Tenun Sasak memiliki ragam hias yang mempunyai arti simbolik yang merupakan manifestasi dari kehidupan dan kepercayaan masyarakat. (GriyaTenun)
Beberapa kain tenun ikat ini merupakan kain tenun jawara di Indonesia. Yups, Selama ini memang kita mengenal beberapa daerah sebagai sentral penghasil kain tenun ikat yang terkenal dan berkualitas, sebut saja daerah NTT dengan kain tenun ikatnya sudah terkenal seanteo nusantara, kemudian palembang dengan songketnya. Nah ternyata, selain kedua daerah tersebut, Indonesia juga memiliki daerah-daerah lain sebagai penghasil kain tenun ikat yang berkualitas? daerah mana sajakah di Indionesia yang memghasilkan kain tenun jawara di Indonesia? berikut penjelasnnya
Berikut 15 Daerah penghasil kain tenun dengan kualitas terbaik di Indonesia yang wajib anda ketahui :
1. Palembang - Sumatera Selatan
Palembang terkenal sebagai penghasil songket. songket sering dianggap sebagai kain terbaik yang ada didunia dengan julukan sebagai ratu nya kain. Tak heran karena kain songket mempunyai keindahan luar biasa. Kain songket merupakan kain tenun berwarna dasar merah dan diselingi dengan benang emas. Warna merah dan emas memang perpaduan warna yang menunjukkan kemewahan. Benang emas yang disematkan di kain songket menggambarkan kejayaan dari kerajaan sriwijaya. Di palembang sendiri, kain songket merupakan penanda status sosial seseorang dimasyarakat. Kain songket ini umumnya digunakan pada saat pesta pernikahan dan juga sebagai kostum penari ketika sedang menari gending sriwijaya (tarian selamat datang) untuk menyambut tamu kehormatan. Songket Palembang dipercaya mempengaruhi kain-kain songket diwilayah sekitarnya seperti Padang, Riau, Jambi dan Lampung.
2. Minangkabau – Sumatera Barat
Satu lagi daerah di Sumatera yang terkenal sebagai daerah penghasil kain tenun. Minangkabau terkenal dengan tenun Pandai Sikek nya. Kain songket Pandai Sikek memang banyak terpengaruh dari kain songket Palembang. Tak hanya benang emas yang digunakan, fungsi kain songket Pandai Sikek pun hampir sama dengan kain songket Palembang. Kain songket Pandai Sikek biasanya digunakan pada acara adat seperti perkawinan dan juga menyambut tamu penting. Dalam Songket Pandai Sikek terkandung nilai budaya seperti keindahan, ketekunan, ketelitian dan kesabaran.
3. Batak – Sumatera Utara
Batak mungkin salah satu kota di Sumatera yang tidak terpengaruh oleh kain songket dari palembang. Batak mempunyai jenis kain sendiri yang disebut Ulos. Ulos adalah kain tenun khas Batak yang berbentuk selendang. Kain yang biasanya ditenun dengan benang berwarna emas dan perak ini didominasi oleh warna merah, hitam, dan putih.
Kain Ulos ini tidak boleh diberikan dari yang rendah kedudukannya kepada yang lebih tinggi, seperti dari anak ke orang tua. Jenis Ulos yang diberikan juga harus disesuaikan dengan ketentuan adat, karena setiap Ulos berbeda arti dan fungsinya.
4. Jambi
Tidak bisa dipungkiri jika kain songket Jambi memang sedikit banyak terpengaruh dari Songket Palembang. Ini dikarenakan wilayahnya yang cukup berdekatan. Di Jambi sendiri menenun songket adalah kegiatan umum yang dilakukan oleh anak gadis di masa lalu. Mereka diajarkan untuk menenun agar mereka selalu berada didalam rumah. Kain yang mereka tenun nantinya akan dipakai sendiri. Oleh karena itu mereka berlomba-lomba untuk membuat kain yang indah agar dapat mempercantik diri mereka.
Songket Jambi terkenal dengan nama Muaro Bungo dengan rata-rata motif berbentu bunga. Ciri khas songket Jambi adalah terdapat benang emas didalam suluran daun dan bunga.
5. Riau
Masyarakat Riau mulai mengenal tenun pada masa pemerintahan Kerajaan Siak. Pada masa itu kain tenun diperkenalkan oleh suku Melayu dari Trengganu, Malaysia. Pada masa itu kain tenun hanya digunakan oleh bangsawan di kerajaan namun seiring berjalannya waktu, kini songker Jambi sudah digunakan secara luas. Lazimnya kain tenun digunakan sebagai bahan utama pembuat pakaian pengantin atau untuk hadiah pernikahan. Kini kain tenun juga merupakan produk kerajinan atau souvenir khas kota Riau.
6. Lampung -
Kain tapis adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung yang terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi, benang perak dan benang emas.
Motif yang digunakan pada kain tapis biasanya motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan perak.
7. Jepara - Jawa Tengah
Jepara adalah salah satu kota di pulau Jawa yang mempunyai banyak jenis kain tenun. Jika pulau Jawa identik dengan kain batiknya, tidak demikian dengan Jepara. Salah satu kota di Jawa tengah ini mempunyai banyak jenis kain tenun diantaranya Tenun Troso, Tenun Baron, Tenun Blanket dan Tenun Kamen.
Keunikan dari kain tenun di Jepara ini adalah motif dan corak yang digunakan pada kain mengikuti perkembangan jaman. Sehingga kain tenun dari Jepara ini cocok untuk dikenakan sehari-hari dalam berbagai jenis aktivitas.
8. Yogyakarta
Yogyakarta tak hanya terkenal dengan kain batik, ternyata Yogyakarta juga mempunyai kain tenun. umumnya kain tenun dari Yogyakarta ini disebut kain lurik. Lurik adalah kain dengan motif garis-garis kecil. Lurik merupakan pakaian tradisional khas warga pria pedesaan dikalangan masyarakat Jawa.
Lurik ini biasanya berbahan dasar katun kasar sehingga harganya relatif murah dan terjangkau untuk masyarakat miskin.
9. Bali
Sama halnya seperti daerah Sumatera, Bali juga merupakan salah satu sentra penghasil kain tenun. Pulau Bali sangat terkenal dengan tradisi dan upacara adat istiadat bahkan sampai sekarang ini. Tak heran jika ada banyak jenis kain tenun eksotis yang dihasilkan dari pulau Bali diantara nya adalah Tenun Endek, Tenun Grinsing dan Tenun Rangrang.
Masing-masing kain tenun mempunyai motif – motif yang sangat kental akan budaya dan ritual keagaaman masyarakat Bali.
10. Kalimantan Timur
Kalimantan juga dikenal sebagai daerah penghasil tenun. salah satu tenun asli Kalimantan adalah tenun Doyo. Jenis tenun dari Kalimantan ini termasuk tenun ikat yang benangnya dibuat dari bahan dasar serat daun khas yang ada di daerah tersebut.
Tidak hanya memakai material khas di wilayahnya, motif-motif tenun doyo pun mengambil corak dari bentuk hewan, tumbuhan, hingga cerita mitologi yang berkembang di suku Dayak yang ada di kawasan itu.
11. Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan mempunyai tenun Pagatan, tenun ini kerap kali dilirik oleh para desainer dunia. Tenun pagatan yang merupakan kain khas Kalimantan Selatan ini dianggap memiliki corak yang begitu unik dan menarik sehingga mudah diaplikasikan ke dalam berbagai mode fashion yang tengah berkembang.
12. Kalimantan Barat
Kamu akan sulit mengalihkan pandangan jika sudah melihat pesona dari tenun asal Kalimantan Barat ini. Termasuk jenis kain tenun pakan yang kerap dihiasi benang emas, tenun sambas memberikan keunikannya dengan adanya motif pucuk rebung yang menyerupai tunas bambu di hampir tiap kainnya. Maknanya sendiri adalah kerendahan hati dan semangat untuk terus maju.
13. Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah terkenal dengan tenun Donggala nya. Jenis tenun yang dulunya biasa dipakai untuk berbagai acara besar—seperti pesta pernikahan—ini sekarang mulai dipakai guna beragam kegiatan sehari-hari. Bahkan tenun donggala sudah dianjurkan sebagai pakaian dinas di kawasan Donggala, Sulawesi Tengah. Selain untuk acara gembira, seperti pesta pernikahan dan penjamuan tamu, tenun Donggala juga kerap dipakai sebagai lambang kedukaan, yakni kain tenun Donggala yang berwarna hitam atau ungu.
14. Nusa Tenggara Timur
Kain Tenun NTT adalah kain yang dibuat dari proses menenun oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur. Tenun sendiri merupakan kegiatan membuat kain dengan cara memasukan benang pakan secara horizontal pada benang-benang lungsin, biasanya telah diikat dahulu dan sudah dicelupkan ke pewarna alami. Pewarna alami tersebut biasanya dibuat dari akar-akar pohon dan ada pula yang menggunakan dedaunan.
Di NTT terdapat banyak suku-suku, tiap suku mempunyai keunikan masing-masing dalam hal corak dan motif. Tiap inidividu diharapkan bangga mengenakan kain dari sukunya masing-masing sebab tiap kain yang ditenun itu unik dan tidak ada satu pun identik sama. Motif atau pola yang ada merupakan manifestasi dari kehidupan sehari-hari masyarakat dan memiliki ikatan emosional yang cukup erat dengan masyarakat di tiap suku.
15. Nusa Tenggara Barat
Menenun merupakan tradisi yang diwariskan secara turun-temurun di suku Sasak, Nusa Tenggara Barat. Menenun merupakan aktivitas wajib yang harus dilakukan oleh kaum wanita pada waktu itu. Ada suatu filosofi atau tradisi yang dianut di suku Sasak, perempuan Sasak jika belum piawai menenun, maka perempuan tersebut secara adat, belum boleh di nikahkan karena dianggap belum baligh, atau dewasa.
Tenun Sasak mempunyai keunikan dibandingkan dengan kain tenun lain yaitu bahan-bahan yang digunakan untuk menghasilkan kain tenun berasal dari alam tidak ada campuran bahan kimia seperti benang yang mereka gunakan berasal dari kapas, yang kemudian mereka pintal sendiri dengan menggunakan alat yang masih tradisional. Sedangkan dalam segi warna, kain tenun Dusun Sade terkenal tidak akan pudar walaupun sering dicuci.
Tenun Sasak memiliki ragam hias yang mempunyai arti simbolik yang merupakan manifestasi dari kehidupan dan kepercayaan masyarakat. (GriyaTenun)