Marathon Petroleum Mulai Lakukan PHK Massal Akibat Rugi Selama Pandemi Virus Corona
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Perusahaan kilang minyak terbesar di Amerika Serikat (AS), Marathon Petroleum Corp, mulai memangkas tenaga kerjanya sebagai akibat dari turunnya permintaan BBM selama pandemi virus corona.
Seorang sumber Reuters mengatakan pada Selasa (29/9/2020), Marathon membukukan kerugian besar tahun ini karena merosotnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebagai akibat dari kebijakanlockdown dan ‘kerja dari rumah’ untuk menghambat penyebaran Covid-19. Perusahaan hanya dapat mengoperasikan kurang dari 80 persen kapasitas kilang terpasang.
Data IBES dari Refinitiv memperkirakan Marathon akan mengumumkan kerugian perusahaan pada kuartal ketiga yang mencapai $ 623 juta (Rp 9,22 trillun) pada 2 November. Artinya, Marathon mengalami kerugian sebesar $ 9,2 miliar pada paruh pertama tahun ini, sebagian besar karena biaya penurunan nilai.
Marathon "berkomunikasi dengan karyawan kami tentang langkah-langkah yang kami umumkan awal tahun ini untuk memperkuat Marathon Petroleum untuk kesuksesan jangka pendek dan jangka panjang," kata seorang juru bicara dalam sebuah pernyataan. Ia menolak berkomentar tentang tindakan tertentu.
Perusahaan yang berbasis di Findlay, Ohio, ini telah melepaskan anak-anak usahanya untuk memperbaiki performa keuangan. Pada Desember, Marathon tercatat memiliki 60 ribu karyawan, dengan dua pertiga dalam operasi ritel yang diakuisisi oleh 7-Eleven Inc, cabang dari Seven & i Holdings Jepang.
Sumber tersebut mengatakan perusahaan harus memangkas sekitar 120 orang tenaga kerja, termasuk 60 orang dari kilang Galveston Bay dan 60 orang lainnya dari kilang Los Angeles pada Selasa (29/9).
Pada bulan Agustus, Marathon menutup operasi kilang di Martinez, California, dan Gallup, New Mexico, serta memangkas 800 orang. PHK terakhir terjadi di seluruh perusahaan, kata sumber lainnya. (VOA)