Melda Mardalina dan Rombongan KLHK Tinjau Pemulihan Lingkungan Terdampak Sumur YYA-1
pada tanggal
15 September 2020
KARAWANG, LELEMUKU.COM - Setelah melakukan Sosialisasi Pemulihan Lahan dan Ekosistem Terkontaminasi YYA -1 di Karawang, Jawa Barat akhir Agustus lalu, KLH melakukan tinjauan lapangan di Karawang. Tinjauan tersebut dihadiri oleh Kasubdit Pemulihan Sektor Pertambangan Energi dan Migas (PEM) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Melda Mardalina bersama perwakilan Dewan Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Karawang dan DLH Provinsi Jawa Barat.
Supervisi dan verifikasi lapangan dalam rangka progress Pelaksanaan Pemulihan Fungsi Lingkungan diawali di 3 titik, yaitu Karawang -1, Karawang -2 dan Karawang -3.
Melda menyampaikan apresiasi kepada Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang sudah melakukan progress sejauh ini dan berharap terus dilanjutkan sesuai Rencana Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup (RPFLH).
VP Relations Pertamina Hulu Energi (PHE) Ifki Sukarya menegaskan, kegiatan pemulihan lingkungan adalah bentuk komitmen PHE ONWJ terhadap lingkungan pasca kejadian tumpahan minyak sumur YYA-1, sesuai dengan hasil dokumen RPFLH yang telah disetujui oleh KLHK.
“Pekerjaan pemulihan lingkungan area terkontaminasi minyak yang meliputi batuan, lahan, substrat mangrove, ekosistem, akan dilaksanakan menggunakan metode kerja yang disetujui. Selain itu akan dilakukan pembersihan breakwave, tanggul, bebatuan dan penggantian sand bag,” ungkap Ifki.
“Yang terakhir adalah penanaman mangrove termasuk pemeliharaannya di delapan titik, baik Karawang maupun Bekasi,” tambahnya.
Pekerjaan pemulihan di Area Karawang sudah dimulai akhir bulan Agustus, meliputi Pantai Mutiara, Pantai Galangan Kapal, Pantai Jalasena, Tambak Garam Cemara, Muara Sungai Buntu, Pantai Cemara (Pisangan), Pantai Samudera Baru, Pantai Pelangi , Pemukiman Cemara, Pisangan, Pantai Dobolan, Pantai Sedari, Pantai Karangsari, Pantai Singkih, Pantai Sarakan dan Pantai Bungin.
Ifki menambahkan, "Beberapa program telah kami laksanakan lebih dulu, periode Juni-Agustus, seperti pekerjaan housekeeping dan clean up sudah berlangsung di 15 lokasi pantai termasuk diantaranya perbaikan rumah warga yang terkena banjir rob."
"Kami berharap agar seluruh pihak mendukung upaya ini sehingga PHE ONWJ dengan bantuan seluruh pemangku kepentingan dapat mengembalikan kondisi lingkungan seperti semula,“ pungkas Ifki. (HumasPertamina)
Supervisi dan verifikasi lapangan dalam rangka progress Pelaksanaan Pemulihan Fungsi Lingkungan diawali di 3 titik, yaitu Karawang -1, Karawang -2 dan Karawang -3.
Melda menyampaikan apresiasi kepada Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang sudah melakukan progress sejauh ini dan berharap terus dilanjutkan sesuai Rencana Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup (RPFLH).
VP Relations Pertamina Hulu Energi (PHE) Ifki Sukarya menegaskan, kegiatan pemulihan lingkungan adalah bentuk komitmen PHE ONWJ terhadap lingkungan pasca kejadian tumpahan minyak sumur YYA-1, sesuai dengan hasil dokumen RPFLH yang telah disetujui oleh KLHK.
“Pekerjaan pemulihan lingkungan area terkontaminasi minyak yang meliputi batuan, lahan, substrat mangrove, ekosistem, akan dilaksanakan menggunakan metode kerja yang disetujui. Selain itu akan dilakukan pembersihan breakwave, tanggul, bebatuan dan penggantian sand bag,” ungkap Ifki.
“Yang terakhir adalah penanaman mangrove termasuk pemeliharaannya di delapan titik, baik Karawang maupun Bekasi,” tambahnya.
Pekerjaan pemulihan di Area Karawang sudah dimulai akhir bulan Agustus, meliputi Pantai Mutiara, Pantai Galangan Kapal, Pantai Jalasena, Tambak Garam Cemara, Muara Sungai Buntu, Pantai Cemara (Pisangan), Pantai Samudera Baru, Pantai Pelangi , Pemukiman Cemara, Pisangan, Pantai Dobolan, Pantai Sedari, Pantai Karangsari, Pantai Singkih, Pantai Sarakan dan Pantai Bungin.
Ifki menambahkan, "Beberapa program telah kami laksanakan lebih dulu, periode Juni-Agustus, seperti pekerjaan housekeeping dan clean up sudah berlangsung di 15 lokasi pantai termasuk diantaranya perbaikan rumah warga yang terkena banjir rob."
"Kami berharap agar seluruh pihak mendukung upaya ini sehingga PHE ONWJ dengan bantuan seluruh pemangku kepentingan dapat mengembalikan kondisi lingkungan seperti semula,“ pungkas Ifki. (HumasPertamina)