Terkait Status Kota Sorong, Ruddy Laku Tegaskan WHO Tak Pernah Tetapkan Zona Hitam
pada tanggal
06 September 2020
SORONG, LELEMUKU.COM -Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Sorong, Ruddy R. Laku, S.Pi.,MM, Jumat (4/9/2020), pada jumpa pers yang berlangsung di depan Posko Satgas Covid-19 Kota Sorong menegaskan, berdasar petunjuk dari World Health Organization (WHO) atau organisasi kesehatan dunia, untuk menentukan zonasi berdasarkan hasil kajian, hanya sampai zona Merah.
“Tidak ada yang namanya zona hitam,” tegas Jubir.
Penegasan ini guna menepis isu yang beredar di masyarakat melalui media sosial, yang mengatakan bahwa perkembangan Covid-19 di Kota Sorong sudah masuk dalam zona hitam.
“Kemarin kita mendapatkan informasi bahwa, terkait zona hitam dan penambahan kasus terkonfirmasi di kota Sorong. Untuk penambahan kasus terkonfimasi itu betul, zona merah Kota Sorong itu betul, karena penambahan kasus terkonfirmasi cukup tinggi dan itu hasil kajian dari Satgas Covid-19 Papua Barat. Itu kita jadikan acuan,” jelas Jubir.
Terkait penutupan bandara dan pelabuhan, untuk sementara masih menunggu hasil rapat evaluasi Walikota Sorong, Forkopimda dan Satgas Covid-19 Kota Sorong, yang direncanakan akan dilaksanakan pada pekan depan.
“Berdasarkan hasil evaluasi tingkat Forkopimda itulah yang akan menentukan bandara atau pelabuhan ini ditutup atau tidak. Jadi kalau ada berita Hoax yang mengatakan bahwa bandara akan ditutup besok, atau tanggal 5, tanggal 6, itu tidak benar. Kami minta kepada masyarakat untuk bersabar,” kata Jubir.
Menyoal sweeping terhadap guru dan anak sekolah, dirinya menegaskan jika itu tidak benar. Dikatakan, dalam rapat Forkopimda akan diputuskan sanksi yang akan diberikan kepada setiap orang yang melanggar protokol kesehatan di Kota Sorong.
“Tidak ada sweeping seperti itu. Kami berharap agar masyarakat hanya mempercayai berita yang disampaikan Tim Satgas Covid-19 Kota Sorong. Selain dari itu, jangan dipercaya, agar tidak terjadi kesalahpahaman terkait keadaan. Terima dan dengar berita yang valid dan pasti itu dari Tim Satgas Covid-19 Kota Sorong,” pungkas Jubir. (DiskominfoKotaSorong)
“Tidak ada yang namanya zona hitam,” tegas Jubir.
Penegasan ini guna menepis isu yang beredar di masyarakat melalui media sosial, yang mengatakan bahwa perkembangan Covid-19 di Kota Sorong sudah masuk dalam zona hitam.
“Kemarin kita mendapatkan informasi bahwa, terkait zona hitam dan penambahan kasus terkonfirmasi di kota Sorong. Untuk penambahan kasus terkonfimasi itu betul, zona merah Kota Sorong itu betul, karena penambahan kasus terkonfirmasi cukup tinggi dan itu hasil kajian dari Satgas Covid-19 Papua Barat. Itu kita jadikan acuan,” jelas Jubir.
Terkait penutupan bandara dan pelabuhan, untuk sementara masih menunggu hasil rapat evaluasi Walikota Sorong, Forkopimda dan Satgas Covid-19 Kota Sorong, yang direncanakan akan dilaksanakan pada pekan depan.
“Berdasarkan hasil evaluasi tingkat Forkopimda itulah yang akan menentukan bandara atau pelabuhan ini ditutup atau tidak. Jadi kalau ada berita Hoax yang mengatakan bahwa bandara akan ditutup besok, atau tanggal 5, tanggal 6, itu tidak benar. Kami minta kepada masyarakat untuk bersabar,” kata Jubir.
Menyoal sweeping terhadap guru dan anak sekolah, dirinya menegaskan jika itu tidak benar. Dikatakan, dalam rapat Forkopimda akan diputuskan sanksi yang akan diberikan kepada setiap orang yang melanggar protokol kesehatan di Kota Sorong.
“Tidak ada sweeping seperti itu. Kami berharap agar masyarakat hanya mempercayai berita yang disampaikan Tim Satgas Covid-19 Kota Sorong. Selain dari itu, jangan dipercaya, agar tidak terjadi kesalahpahaman terkait keadaan. Terima dan dengar berita yang valid dan pasti itu dari Tim Satgas Covid-19 Kota Sorong,” pungkas Jubir. (DiskominfoKotaSorong)