Theodorus Resiloy Akui Masih Tunggu Hasil Swab Ratusan Penumpang KM Sanus 34
pada tanggal
09 September 2020
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Sebanyak
123 penumpang KM Sabuk Nusantara (Sanus) 34 yang sempat tertahan selama tiga
hari di lautan, lantaran tidak diijinkan baik penumpang maupun kapal untuk
sandar serta turun di Pelabuhan Yos Sudarso, Saumlaki, Kabupaten Kepulauan
Tanimbar, Provinsi Maluku. Akibat salah satu penumpang AS (28) positiv
SARS--CoV-2 sesuai hasil pemeriksaan Pollymerase Chain Reaction (PCR) covid-19
yang dikeluarkan oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKL PP) kelas II
Ambon. Akhirnya diijinkan turun dan kapal Sanus pun telah dijinkan berlayar
kembali.
Koordinator Bidang Administrasi
gugus tugas penanganan dan pencegahan COVID-19 Tanimbar, dr. Theodorus Resiloy mengatakan
kalau para penumpang tersebut telah diijinkan turun dan langsung dibawah ke
pusat karantina di Perumahan Pemda Desa Kabiarat dan Lapangan Futsal Desa
Sifnana.
"Gugus tugas telah berusaha
semaksimal mungkin untuk kebaikan kita bersama di Tanimbar," ujar dia
kepada media.
Sebelum para penumpang tersebut
turun, gugus tugas Tanimbar berkoordinasi dengan gustu provinsi untuk mendatangkan
tim dari dinas kesehatan untuk melakukan Swab terhadap para ratusan penumpang dan
kemudian, selama dua hari, petugas mengambil Swab.
Sedangkan, terhadap pasien AS
tersebut beserta dua orang saudaranya, telah diisolasi pada Puskesmas Lorulung.
Langkah tersebut diambil gustu setempat, pasca mendapat hasil pemeriksaan yang
dikeluarkan oleh laboratorium kesehatan di Ambon. Petugas telah mengambil Swab
mereka untuk tahap dua ini.
"Hasil swabnya telah keluar
tanggal 25 Agustus kemarin. Sedangkan bersangkutan sudah berada di kapal dan
sementara melakukan perjalanan laut ke Saumlaki," tandas Resiloy.
Alhasil, Gustu Tanimbar berapat
dan mengambil keputusan bersama yakni tidak mengijinkan untuk para penumpang
tersebut turun di Saumlaki dan melakukan koordinasi cepat dengan Pemerintah
Provinsi Maluku, agar mendatangkan tenaga medis khusus untuk melakuakn Swab
terhadap 123 penumpang yang sementara berada di kapal.
"Kami mengambil keputusan
ini dengan mempertimbangkan faktor kemanusiaannya. Karena pemprov juga tidak
bersedia menerima penumpang kapal ini jika harus kembali ke Ambon. Sehingga
tidak ada cara lain, hanya dengan datangkan petugas untuk ambil Swab mereka,"
kata dia.
Dokter Theo yang juga menjabat Sekretaris
Dinas Kesehatan ini mengimbau warga kota dan sekitarnya untuk tidak panik. Juga
mari menunggu hasil swab-nya diumumkan. Jika terjadi penambahan hasil yang
positif, maka gustu telah menyiapkan protab penanganannya. Dan rumah sakit umum
daerah (RSUD) PP Magrety telah siap menampung pasien positif covid-19 sebagai
rumah sakit rujukan.
Untuk diketahui, didalam KMP
Sabuk 34 terdapat sebanyak 123 penumpang yang akan turun di Saumlaki dan 101
merupakan penumpang tujuan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). Akibat
kecerobohan salah satu penumpang inisial AS ini mengakibatkan ratusan penumpang
lainnya harus tertahan di kapal. Bahkan penumpang asal MBD juga ditolak masuk
ke daerah tersebut. Akhirnya Pemda harus melegontorkan sejumlah dana yang cukup
besar untuk datangkan tim medis dari ibu kota provinsi, lantaran di Bumi Duan
Lolat ini belum ada alat Swab. (Laura Sobuber)