-->

Baharudin Djafar Pimpin Paparan Serah Terima Pekerjaan Pengadaan di Polda Maluku

 


AMBON, LELEMUKU.COM - Polda maluku menggelar Paparan Untuk Serah Terima Pekerjaan Pengadaan Command Center Polda Maluku dan mapolresta Ambon Tahun Anggaran 2029. yang dipimpin langsung Kapolda Maluku Irjen Pol baharudin Djafar, Rabu 14 Oktober 2020 pukul 09.30 WIT.

Hadir diantaranya, Irwasda Polda Maluku, Ketua Tim Kombes Pol. Darmawan Sunarko, S.I.K Jabatan Kabagada Rofaskom Slot Polri, Karo Ops Polda Maluku, Karo Logistik Polda Maluku, Anggota tim Logistik Mabes Polri, Kabag Binkar Biro SDM Polda Maluku mewakili Koro SDM, Waka Polresta P. Ambon & P.P Lease, Konsultan dan Penyedia jasa dari Mabes Polri, Pamen dan Pama dari Itwasda Maluku dan Kabid TIK Polda Maluku

Irwasda Polda Maluku dalam peparannya, ,mengatakan, Informasi umum tentang pengadaan dan dasar pelaksana berupa surat perjanjian pengadaan  barang Nomor SPPB - 28 / APBN / Rofaskon /lll /  LOG / 4.118 / 2019 / Tanggal 15 Maret 2019  beserta Adendum  l Sampai lV.

"Jangka Waktu Pelaksana 280 Hari  Kalender di mulai 15 Maret sampai dengan 29 Desember 2019. dengan Nilai pekerjaan sebesar Rp 90.510.625.700,00,"ujarnya.

Untuk Ujian fungsi dan serahterima pertama ( PHO ), Lanjut Irwasda, nantinya yang di laksanakan oleh pihak Mabes Polri dan Tim wilayah serta PT. Titan Jaya. Dimana Kualitas barang dan lisensi software sampai 108 unit. dan Kelaikan fungsi barang yang  belum terpasang / Difungsikan  ( Berada dalam gudang penyimpanan Polda Maluku), Kewajaran nilai bangunan. serta Implementasi Instalasi GPS sebanyak 250 unit, pada kendaraan Polda Maluku.

"Masa pemeliharaan sesuai berita acara hasil pekerjaan Pasal 3. Saran kepada PT. Intan Jaya solusi agar dapat memperhitungkan kembali biaya implementasi instalasi GPS pada kendaraan Polda Maluku. Kesimpulan terdapat kekurangan barang berupa fumiture meubelair pada gedung Command Center Polda Maluku, Terdapat barang yang belum di pasang dan di fungsikan namun telah berada pada gudang penyimpanan Polda Maluku,"Ujar Irwasda.

Ilham selaku Pihak ke 3 PT Intan Jaya sendiri dalam penyampaiannya, menjelaskan, Ada 28 Polda yang sudah memeiliki Command Center. Dimana Untuk Polda lain Masi dalam proses antrian untuk pengadaan Command Center.

"Hasil temuan dari tim yang di bentuk oleh bapak Irwasda, terkait kontra dalam kelengkapan. Untuk pelatihan terkait sistem akan di tindak lanjuti kedepannya dan di harapkan TIK untuk mengambil sistem  dalam instalasi CCTV, Instalasi GPS, Instalasi perangkat saonsisteim dan pendampingannya dari TIK,"Ujar Ilham.

Lanjut Kata dia, Terkait hasil temuan tim yang di bentuk oleh bapak Irwasda Polda Maluku, terkait kontrak kerja untuk kelengkapan IT insfektur SPKP berjumlah 108 unit, total 29,5 milyar.

"Dari Awal kami sudah sampaikan bahwa Command Center 2019 di mapolda, ada anggaran untuk melakukan fesisator untuk seluruh Polda di Indonesia sang anggarannya ada 30 milyar yang di bebankan di Polda Maluku dari 2017 dan 2018,'Ucapnya.

Masih ditempat yang sama, Kapolda Maluku Irjen Pol Baharudin Djafar, dalam sambutannya mengatakan, Tujuan pertemuan ini adalah untuk mempersamakan persepsi. dan Untuk temuan dari Pak Irwasda terkait barang barang penyediaan yang sudah ada di gudang penyimpanan Polda Maluku yang belum terpasang.

"Yang penting di masa yang akan datang ini adalah kesenambungannya bahwa yang di kawal saja tidak efektif apalagi di lepas lagi barang barang itu akan menjadi ronsokan," Kata Kapolda.

Lanjut kata Kapolda, Dalam pertemuan pembahasan ini tolong kita dudukan bersama dengan rekan rekan  dari Mabes Polri juga untuk samakan presepsi karena ini perlu di tangani, sehingga kalau sudah di samakan presepsinya baru boleh kita menerimanya itu pun kalau sudah di hitung.

"Saya sekarang sementara membangun bangunan kantor Polda Maluku, saya sudah hitung uang berapa untuk listriknya termasuk liftnya pakai ahli untuk menghitung nya, karena kalau nantinya listrik saya tidak berfungsi dengan baik untuk fungsikan liftnya itu berarti anda salah menghitungnya,"Ujar Kapolda.

Masih Kata Kapolda, Seperti tadi yang di sampaikan oleh penyedia jasa bahwa 110 barag masih kendala, bagaimana bisa kami mengoperasikan sedangkan barang masih dalam kendala dan harus ada alasan kenapa sampai terkendala. Yang di maksud dalam penjelasan ini harus kita jelaskan secara mendetail dan terperinci tentang alasan dan jumlah berapa barang yang ada dan berapa yang sudah di fungsikan dan berapa barang yang belum di operasionalkan.

Olehnya itu, saya Meminta dari oprator TI apa yang sudah di sampaikan tolong di catat sehingga tidak ada bukti gangguan gangguan dan kalau memang harus ada di butuhkan perhatian khusus bagi mereka, kita harus adakan perhatian khusus karena ini untuk operasional dalam kerja di Polda Maluku.

"Contoh dari demo kemarin yang kita tangkap 13 orang itu semua tidak ada bukti kuat untuk proses mereka, dan cuma 2 orang saja yang kita bisa tahan itu pun bukti dari anggota yang mengambil video, jadi fungsi dari alat ini tidak ada karena cuma untuk memonitor saja. Alat di command center ini kalau kita gunakan dengan baik, kita bisa menghalau situasi demo di seluruh Indonesia dan khususnya kejadian di Maluku kita dapat mendapat pelaku dengan zoom pelaku dan kendaraan serta alat yang dan kendaraan yang di pakai oleh pelaku kejahatan. Jadi yang kita duduk bersama ini fungsinya untuk menyamakan persepsi,"jelas Kapolda. (HumasPoldaMaluku)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel