Debat Terbuka 3 Pasangan Calon Kepala Daerah Merauke Tentang Pemerintahan
MERAUKE, LELEMUKU.COM - Debat Terbuka Pertama pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Merauke 2020 diikuti oleh tiga pasangan calon yakni nomor urut 01, Hendrikus Mahuze-Edi Santosa (Hermes); kemudian nomor urut 2, Heribertus Silvinus Silubun-Bambang Setiadi Sudji (Hebat) dan nomor urut 3, Romanus Mbaraka-H.Riduwan (Romarin) berlangsung di Swisbelhotel Merauke, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua pada Jumat (30/10/2020)
Debat pertama ini sesuai dengan tema yakni mewujudkan pemerintahan yang efektif, bersih, demokratis, melalui penyelenggaraan pemerintahan yang transparansi, profesional, akuntabilitas, aspiratif dan partisipatif.
Sebelum debat dimulai kegiatan dibuka Ketua KPUD Merauke, Theresia Mahuze yang mengatakan bahwa 40 hari lagi pesta demokrasi di Merauke akan dilaksanakan.
"Menyambut agenda ini, sebagai penyelenggara kami telah bersumpah dan berjanji untuk menjalankan tugas yang mulia ini secara transparan, profesional, berintegritas dan adil seadil-adilnya. Baik dalam pikiran dan perbuatan untuk mewujudkan pilkada kabupaten Merauke yang berkualitas," kata dia.
Dikatakan,meskipun berbeda dari periode-periode sebelumnya, debat publik yang merupakan bagian dari tahapan kampanye ini bertujuan untuk menyebarluaskan visi misi serta program kerja dari masing-masing pasangan calon kepada pemilih dan masyarakat dan juga memberikan informasi secara menyeluruh.
"Kepada pemilih sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan pilihannya. Saat ini para calon bupati dan wakil bupati telah berada di depan bapak ibu sekalian didepan para pemirsa sekalian yang adalah merupakan sosok penting yang berdedikasi kepada Merauke. Ketiga pasangan calon ini untuk pertama kalinya akan berdebat dan bertukar wwasan untuk pembangunan Merauke kedepan," ungkap dia.
Dikatakan, debat kali ini berbeda dengan pemilu sebelumnya, karena yang berada di dalam ruangan debat adalah komisioner KPU, perwakilan Bawaslu, para panelis, Paslon dan perwakilan tim. Masyarakat umum hanya boleh menyaksikan melalui virtual atau melalui Facebook KPU Merauke dan link meetingzoom yang sudah dishare.
Dalam paparannya, cabup nomor urut 01, Hendrikus Mahuze menyatakan pihaknya akan menetapkan kebijakan anggaran yang berpihak kepada masyarakat, melakukan peningkatan kerjasama yang lebih efetif ke pemerintah atas, merangkul seluruh pihak swasta dalam menyelesaikan masalah di merauke dan mengajak elemen masyarakat dalam pembangunan dalam visi-misi Merauke Baru Yang Sejahtera, Bermartabat dan Maju yang Berlandaskan Semangat Bela Beli Merauke.
"Merauke merupakan kabupaten terbesar kedua di Provinsi Papua dari tingkat APBD nya. Namun dari keunggulan komparatif yang ada belum dimaksimalkan seluruh untuk kepentingan kabupaten Merauke. Untuk itu kami memandang banyak sekali persoalan di sektor pertanian, perikanan, peternakan dan pendidikan dan membutuhkan strategi dalam penyelesaian masalah tersebut," papar dia.
Silvinus Silubun dalam paparannya menyatakan bahwa, dirinya bersama Bambang Sudji akan mengembangkan visi dan misi yang menekankan pada upaya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dengan mengacu pada indikator yang transparansi, akuntabititas dan koordinatif sehingga dapat menghindari kesalahan alokasi anggaran.
"Terwujudnya kabupaten Merauke yang maju mandiri berbasis potensi lokal, kami jabarkan dalam 7 visi pasangan Hebat. Satu, meningkatkan SDM yang bersaing. Dua, mempercepat peningkatan infrastrktur untuk menumbuhkembangkan ekonomi dikampung, Tiga membangun kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Empat, meningkatkan pertumbuhan iklim investasi yang sehat dan lakukan kerjasama antar-daerah. Lima, meningkatkan sarana pemukiman dan perumahan. Enam, meningkatkan pelayanan sosial dan pelestarian budaya yang seimbang dan mewujudkan pemerintahan yang efektif bersih, demokratis melalui penyelenggaraan pemerintahan yang transparan, profesional, akuntantibilitas dan partisipatif," jabar dia.
Selanjutnya Romanus Mbaraka dalam penjabarannya mengungkapkan bahwa dengan konsep Bangkit, harus diperbaiki oleh keduanya sehingga Merauke tidak tertinggal dari kabupaten lainnya di Indonesia. Sebab berbagai hambatan yang terjadi saat ini.
"Saya berpikir Merauke hari ini banyak susah. Fakta menunjukkan beras tidak terjual, pupuk tidak laku, tiket mahal sementara anggaran 24 triliun belum sampe ke masyarakat yang mendiami negeri ini. Anak sekolah banyak yang pulang,yang saya kirim ke Jerman sudah pulang kehutan dan sudah punya anak. Infrastruktur hampir rusak di semua tempat," ujar dia.
Pelaksanaan debat itu sendiri berjalan aman dan tertib dengan berpedoman pada protokol kesehatan dengan durasi waktu 1 jam 90 menit. Sementara untuk debat babak kedua dan ketiga akan dilaksanakan pada 30 November dan 4 Desember 2020. (Albert Batlayeri)