DPK Sulawesi Selatan Gelar Bedah dan Diskusi Buku 'Tuhan di Bilik Suara' Karya Sri Rahmi
pada tanggal
01 Oktober 2020
MAKASSAR, LELEMUKU.COM – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali menggelar kegiatan bedah dan diskusi buku, di Hotel Mercure Makassar, Rabu, 30 September 2020. Buku yang dibedah kali ini merupakan karya salah seorang Anggota DPRD Provinsi Sulsel, Hj Sri Rahmi, yang berjudul “Tuhan di Bilik Suara”.
Pada kesempatan tersebut, Sri Rahmi mengapresiasi kegiatan seminar dan bedah buku yang digelar oleh DPK Sulsel. Menurutnya, melalui kegiatan tersebut, geliat literasi akan semakin meningkat.
“Sejak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dipimpin Hasan Sijaya, geliat literasi di Sulsel sangat terasa di masyarakat,” akunya.
Sementara itu, dalam sambutannya sesaat sebelum membuka acara diskusi dan bedah buku karya politisi perempuan Sulsel yang aktif menulis tersebut, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Moh Hasan Sijaya, mengatakan, DPK Sulsel dalam perjalanannya tidak bisa berbuat apa-apa tanpa bergandengan tangan dengan DPRD Sulsel.
“Berbagai inovasi yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam membangun gerakan literasi di Sulsel tidak lepas dari dukungan dan kerjasama DPRD Sulsel serta berbagai pihak, termasuk para seniman, budayawan, penulis dan penggiat literasi,” katanya.
Terkait dengan buku yang akan dibedah, Moh Hasan Sijaya menjelaskan, buku tersebut merupakan hasil dari perjalanan Sri Rahmi dalam perjuangannya untuk mencapai dan menikmati dunia politik.
“Hampir semua kalangan menganggap bahwa politik itu jahat, tidak mengenal keluarga, tidak mengenal teman, tidak mengenal kawan, itu yang ada di mindset sebagian masyarakat. Tetapi hari ini, dalam buku Tuhan di Bilik Suara, Sri Rahmi mengatakan bahwa politik itu ramah dan itu mengubah mindset saya pribadi dan kita semua,” jelasnya.
Di tempat yang sama, apresiasi diberikan oleh para pembahas buku keempat yang ditulis oleh Sri Rahmi tersebut. Salah satunya adalah Susy Smita yang menyebutkan bahwa dalam buku tersebut dapat dilihat sebuah wajah politik yang berbeda.
“Melalui buku ini, Sri Rahmi mencoba membawa dan menampilkan sisi spiritual pada ranah politik yang dilakoninya dan itu nyata di lapangan. Melalui buku ini Sri Rahmi juga mencoba mewariskan bagaimana seharusnya karakter yang harus dimiliki seorang politisi yang baik,” tuturnya. (HumasSulsel)