Ini Pencapaian dan Kendala Tanimbar Maju di HUT Kabupaten Ke-21
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Bupati Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Petrus Fatlolon, SH., MH mengungkapkan pencapaian dan kendala di daerah yang dipimpinnya bersama Wakil Bupati (Wabup) Agustinus Utuwaly, S.Sos di usia kabupaten tersebut yang menginjak 21 tahun sejak bediri pada 04 Oktober 1999.
Menurutnya tema Hari Ulang Tahun (HUT) daerah itu adalah ‘Tanimbar Maju’ yang mengacuh pada visi pembangunan nasional dari Presiden Indonesia Ir. H. Joko Widodo ‘Indonesia Maju’ yang diimplentasikan ke visi misi Pemerintah Daerah (Pemda), yaitu Menuju Tanimbar yang Cerdas, Sehat, Berwibawa dan Mandiri.
“Temanya adalah Tanimbar maju memang dengan momen ulang tahu kabupaten yang ke-21 tahun 2020 ini ada beberapa indikator kemajuan yang sudah dicapai baik yang bersifat mikro maupun makro,” ujar Fatlolon di ruang kerjanya kepada Lelemuku.com pada Kamis (01/10/2020).
Ia menjelaskan berapa indicator pencapaian daerah dengan 10 kecamatan itu kurang lebih selama tiga tahun masa kepemimpinannya bersama Wabup Utuwaly, diantaranya angka kemiskinan berhasil diturunkan, meskipun tidak signifikan yang dari angka 28,08 persen pada tahun 2018, menjadi 27,25 persen di tahun 2019.
Indikator kedua angka Index Pembangunan Manusia (IPM) yang berhasil ditingkatkan dari angka sebelumnya 62,36 persen, menjadi 62,86 persen, meski peningkatannya juga tidak begitu signifikan pada tahun 2019 lalu.
Ketiga, kondisi rumah layak huni, dimana sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), ada 5.000 rumah yang harus dibenahi dan sudah dicapai 60 persen dari target tersebut, yaitu sebanyak 3.002 rumah yang bersumber melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Provinsi (APBP).
Kemudian indikator keempat adalah inflasi yang berhasil ditekan turun, meskipun tidak signifikan, dari angka 3,72 persen menjadi 3,63 persen. Indikator kelima yaitu angka harapan hidup yang juga mengalami kenaikan meski tidak signifikan dari 63,20 menjadi 63,32 persen. Setelah itu indikator angka Kematian ibu hamil pun ditekan, dimana di tahun 2018 ada 3 ibu hamil yang meninggal dan di tahun 2019 ada 2 ibu hamil yang meninggal dunia.
"Indikator kematian bayi juga sama turun, yakni tahun 2018 ada 35 bayi yang meninggal, sementara di tahun 2019 hanya ada 27 bayi yang meninggal dunia," kata Fatlolon.
Ia melanjutkan indikator di bidang infrastruktur, terutama untuk menunjang pelayanan kesehatan sudah dilakukan pembangunan rumah sakit yang memenuhi standard mutu pelayanan, yakni pembangunan Rumah Sakit dr. P. P. Magretti Saumlaki yang akan pindah lokasi ke Ukur Laran dan statusnya juga akan naik dari tipe D ke tipe C dengan menelan anggaran hampir 80 milyar dan direncanakan akan selesai pada bulan Desember 2020 ini.
"Tahun depan, kita menganggarkan dana lagi untuk menyelesaikan RS Magtretti di Ukur Laran. Juga beberapa waktu belakangan kita juga telah bangun hampir 10 Puskesmas di beberapa kecamatan. Tahun ini ada di Desa Adaut, Lorulun, dan Waturu. Jadi ada 3 puskesmas dengan anggaran yang cukup besar, baik yang bersumber dari APBN maupun APBD," jelas Bupati.
Ia mengakui untuk sarana infrastruktur memang belum maksimal dari total 351 km panjang ruas jalan yang harusnya dibenahi, sampai dengan saat ini masih 164 km atau 46,7 persen yang tercapai sesuai dengan target RPJMD.
Kemudian indikator di bidang pendidikan ada beberapa fasilitas ruang belajar di sekolah-sekolah telah dibenahi, mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sampai ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) melalui program swakelola maupun program pembangunan yang ditangani oleh pihak ketiga.
Ada pula peningkatan kualitas guru, penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Tanimbar menyongsong beroperasinya Blok Masela dan penyiapan tenaga pengajar sesuai dengan kebutuhan sekolah juga ditingkatkan.
Fatlolon menuturkan dalam dua tahun terakhir, pemda Tanimbar telah meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Republik Indonsesia (RI) Perwakilan Maluku, masing-masing untuk tahun anggaran 2018 dan tahun 2019 secara berturut-turut terhadap Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Pemda.
Selain itu, selama kurun waktu tiga tahun kepemimpinannya berhasil membawa peerubahan nama kabupaten dari sebelumnya Maluku Tenggara Barat (MTB) menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada bulan Januari 2019 lalu. Hal tersebut merupakan bagian dari capaian-capaian yang merupakan indikator keberhasilan pemerintah daerah di era pemerintahannya bersama dengan wakil bupati yang memasuki tahun ke empat.
Fatlolon menyatakan ada kendala-kendala yang sampai saat ini belum bisa dituntaskan, termasuk angka pengangguran yang masih tinggi dimana berada pada angka 4,70 persen. Maka di tahun 2021 depan pihaknya berencana membangun Balai Latihan Kerja (BLK) dan menciptakan tenaga-tenaga terampil, terutama kepada mereka yang putus sekolah dan kuliah.
Mengakhir pemamarannya, Ia mengucapkan syukurnya kepada Tuhan atas kemurahan dan penyertaan sehingga penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan di Tanimbar berjalan dengan baik tanpa adanya kendala yang berarti. Bagi dirinya kendala kecil adalah normal dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Fatlolon pun berterima kasih kepada bupati pendahulu yang pernah memimpin daerah itu dan berjanji pada puncak momentum HUT yang akan digelar secara sedehana sesuai protocol kesehatan (Prokes) Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) nanti akan mengundang seluruh pendahulu maupun para tetua yang turut memperjuangkan berdirinya kabupaten itu.
"Saya berterima kasih juga kepada almarhum Bapak S. J. Oratmangun bersama Bapak Lukas Uwuratu, Bapak Bitsael Temar, Bapak Barnabas Orno yang kini Wakil Gubernur Maluku, Bapak Polly Werembinan serta para pejabat lainnya, mantan Sekretaris Daerah, baik yang ditunjuk dari Ambon, maupun Sekretaris Daerah lainnya yang pernah mengabdi di Tanimbar. Demikian juga para orang tua-tua kita yang pernah memperjuangkan berdirinya Kabupaten MTB,” tutupnya. (Laura Sobuber)